Suasana pagi yang cerah di tengah hiruk-pikuk kota metropolitan, terlihat sebuah mini bus yang dengan tenang bergerak melintasi jalan-jalan kota yang masih sepi dari lalu lalang pengendara.
Cahaya mentari yang bersinar menembus jendela-jendela yang bening, sorot sinar mentari tersebut menerangi setiap sudut dalam bus yang diisi oleh para penumpang yang berkebutuhan khusus, mereka duduk dengan tentram serta saling membawa harapan dan cerita baru di tempat yang kini akan mereka hampiri.
Pada kursi di dekat jendela, terlihat jelas keberadaan Ryo yang juga ikut untuk datang menghampiri suatu acara seminar pelatihan dan pemberdayaan masyarakat berkebutuhan khusus.
Wajahnya terlihat tenang, meski kedua matanya yang terbungkam tak bisa menangkap keindahan dunia.
Selama berada didalam bus, Ryo merasakan setiap getaran mesin bus, mendengar setiap suara langkah penumpang yang masuk, dan ia merasakan kehangatan cahaya matahari yang terpapar di wajahnya.
Pada setiap waktu ia menghela nafas dengan isi pikiran yang ikut membawa harapan.
Bus kini perlahan berhenti di sebuah tempat yang telah dinanti-nanti. Ryo mendengar kan setiap suara langkah kaki ketika para penumpang turun. ia membayangkan orang-orang berlalu lalang di hadapannya, orang-orang yang bersiap membawa cerita dari perjalanannya masing-masing.
Dari luar terlihat seorang aktivis datang masuk menghampiri Ryo dan bersaut pada nya...
"Ayo mas kita turun" Saut aktivis itu.
"Su.... Sudah sampai mbak?" Tanya Ryo.
"Sudah mas, saya bantu untuk turun ya" Ucap aktivis tersebut sembari memandangi Ryo yang berusaha bangkit dari duduknya.
Aktivis tersebut meraih lengan Ryo dan dengan perlahan ia menuntun Ryo bergerak untuk turun dari dalam bus.
Kedua kakinya menapak diatas tanah berumput, hembusan angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, serta suara kicauan burung-burung yang ikut mengisi harinya saat ini.
Ryo menghirup udara pagi yang terasa segar, dengan perlahan ia ikut bergerak melangkah bersama dengan pengunjung lainnya, Mereka-mereka dengan setiap keterbatasan nya saling berkumpul duduk terduduk bersama di dalam sebuah aula acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Malaikat
RomanceKisah hidup seorang anggota aparat kepolisian yang harus menerima takdir buruk yang membuat dirinya kehilangan penglihatannya. Hidup sebagai seorang tunanetra yang hanya bisa melihat gelap gulitanya dunia dan rasa putus asa yang mendalam. Namun de...