9. Hujan terakhir

208 16 0
                                    


HALLY READING

"YEY BINTANG MAU MASUK SMP" teriak bintang entah kepada siapa,dia senang akhirnya dia lulus sekolah dasar dan akan masuk ke sekolah menengah pertama,itu tandanya dia sudah besar.

Bintang merogoh tasnya mengambil boneka pemberian Jenu,dia selalu membawa boneka itu kemanapun dia melangkah.

"Jen Jen, lihat bintang sudah besar, tinggi badan bintang juga bertambah, sekarang Jen Jen gak akan bisa lagi mengejek bintang pendek hehe" bintang berbicara kepada boneka itu, seakan-akan sedang berbicara dengan Jenu

"Nanti kalau Jen Jen kembali bintang mau ngasih tau kalo tinggi badan bintang sudah bertambah" bintang duduk di bangku yang tersedia di taman sekolahnya,dia melamun sembari terus menatap boneka itu hingga tanpa sadar hujan gerimis membasahi sedikit tumbuhnya.

Bintang menatap langit yang berwarna gelap,dia membiarkan tubuhnya terkena rintikan air hujan,entah kenapa di saat hujan datang dia merasa bahagia,sekolah sudah sepi,acara perpisahan sudah selesai sedari tadi.

"Aku ingin menjadi seperti hujan,indah" bintang terus saja menatap langit gelap itu hingga air hujan yang tadinya hanya berupa gerimis kini menjadi hujan lebat.

Bintang berlari pergi keluar sekolah pasti bapaknya sudah menunggunya di rumah,bintang berusaha melindungi boneka beruang itu dari air hujan.

Bintang berdiri di samping jalan raya menunggu jalanan sedikit sepi,sekolahnya memang terletak di pinggiran jalan raya jadi dia harus menyeberang ketika datang pergi keluar dari sekolah.

"ih kenapa jalannya ramai sekali,bintang jadi susah nyebrang nya" gumamnya,bintang menghentakkan kakinya kesal

Setelah jalanan sepi bintang berlari nyebrang jalan sebelum jalanya kembali ramai,dia berlari hingga tanpa sadar boneka pemberian Jenu jatuh di tengah jalan sedangkan bintang sudah berada di pinggir jalan.

"Eh boneka nya jatuh,bintang harus mengambilnya" bintang menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri menunggu jalanan sepi,semoga saja bonekanya tidak di injak-injak kendaraan yang berlalu lalang

Pandangannya terhalang karena air hujan yang membasahi wajahnya,tapi bintang rasa jalannya sudah sepi,bintang juga tidak mendengar suara kendaraan sama sekali.

Bintang berlari ke tengah jalan dan mengambil bonekanya,baru saja dia melangkahkan kakinya kembali ke pinggir jalan,dia mendengar ada kendaraan yang dekat dengannya.

"DEK AWAS REM NYA BLONG" bintang hendak berlari pergi ke pinggir jalan kembali tetapi baru saja dia berlari tubuhnya lebih dulu terpelanting jauh sebelum kepalanya jatuh menghantam aspal jalanan.

Orang-orang yang melihat kejadian itu berteriak istighfar dan berlari ke arah tubuh bintang yang sudah berlumuran darah di bawah tetesan air hujan.

Bintang merasakan tubuhnya sangat sakit,dia berusaha mengapai bonekanya yang tidak jauh berada di depannya

Belum berhasil bintang mengapai bonekanya, orang-orang terlebih dulu membawa tubuh bintang pergi ke salah satu teras rumah warga.

Bintang merasakan matanya seakan-akan sulit terbuka,dia menatap boneka pemberian Jenu yang masih berada di tengah jalan, nafasnya tersengal,begitu sulit bagi bintang untuk mengambil satu tarikan nafas saja.

samar-samar dia dengar teriakan orang memanggil namanya, zerun dan jema,mereka ada di sana.

"Astaghfirullah bintang,ya Allah kenapa jadi begini" ujar jema, mereka menangis melihat keadaan bintang.

Bintang berusaha mengangkat tangannya,dia menunjukkan boneka pemberian Jenu,jema dan zerun yang tau maksudnya mengangguk kepalanya.

"Kak bo-boleh ban-tu bi-bin-tang baca sya-hadat" ujar bintang kepada jema,dia masih berusaha membuka matanya walaupun sebenarnya dia sudah benar-benar tidak kuat.

Jema mengagukkan kepalanya,dia membaca syahadat pelan-pelan yang di ikuti oleh bintang.

Tepat di saat bintang sudah menyelesaikan membaca syahadat,matanya tertutup pelan-pelan,dia menutup matanya.

Zerun menggelengkan kepalanya,dia menaruh tangannya di depan hidung bintang hingga air matanya kembali turun,zerun berteriak menangis, sedangkan jema dia merasa bingung dengan sikap zerun hingga...

"innalillahi wa inna ilaihi rojiun"

Udahan dulu gih nangisnya mending vote aja jangan lupa follow juga😍💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Udahan dulu gih nangisnya mending vote aja jangan lupa follow juga😍💗

BINTANG SANG PENGAGUM HUJAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang