3

434 43 6
                                    

.






.







.









.

Seolah tak puas dengan ujian finansial yang menimpa rumah tangga Naruto dan Itachi. Kini mereka diuji kembali dengan kepergian anak mereka. Naruto maupun Itachi harus merelakan kepergian anak mereka setelah di kecil berjuang untuk hidup dua hari sejak dilahirkan. Ketidak mampuan membayar biaya rumah sakit lah yang menjadi penyebab penanganan bayi mungil itu terlambat.






Itachi sempat stres karena kehilangan sang buah hati. Walau bagaimanapun kejadian yang melatarbelakangi hadir nya bayi  itu tidak baik. Sebagai orang yang mengandung dan melahirkan bayi itu di dunia ini, Itachi begitu sangat menyayangi sang anak. Setiap hari nya ia selalu merasa tak sabar atas kelahiran anak nya tersebut.






Semasa kehamilan nya dia sering menyanyi kan lagu lagu indah untuk si buah hati, berharap janin yang ada di kandungan itu mendengar nya. Sering mengajak nya bicara juga meski jawaban yang diberikan si abang bayi adalah gerakan di dalam sana, dan bukan suara. Tentu saja, memang janin di dalam perut bisa bersuara apa?





Hari hari Itachi ketika sudah hamil tua itu adalah keinginan segera menimang si kecil dalam pelukan nya. Memandikan nya. Mengganti popok nya. Pokok nya Itachi benar-benar sudah siap menjadi seorang Mama untuk bayi itu. Namun itu hanya akan menjadi angan nya saja kini.






Anak yang baru ia lahir kan itu  malah mengalami komplikasi yang membahayakan nyawa nya dan harus segera ditangani. Namun penanganan nya harus dibayar dimuka terlebih dahulu. Sedangkan Itachi dan Naruto tak memiliki uang sebanyak itu untuk operasi anak nya, apalagi mendapatkan nya secara mendadak.





Bahkan untuk biaya operasi kelahiran anak mereka saja, sebagian harus meminjam uang nya dari renternir. Karena uang tabungan mereka tak mencukupi. Meskipun sudah hidup hemat, tetap saja upah Naruto itu kecil. Bisa makan, membayar kost saja mereka berdua sudah sangat bersyukur. Mereka hanya bisa menabung apabila memiliki pekerjaan tambahan. Jika tak ada ya hanya untuk memenuhi kebutuhan primer mereka berdua dulu.








Naruto berusaha keras pontang panting mencari biaya operasi anak nya. Meminjam ke sana kemari, namun sayang hanya sebagian kecil teman nya saja yang mau membantu nya. Itupun masih kurang sekali untuk biaya operasi. Itachi sendiri pun juga berusaha mencari bantuan biaya itu. Tapi sama saja, mereka tetap kekurangan biaya.







Dan pada akhirnya anak mereka menghembuskan napas terakhir nya pada pukul setengah sebelas malam karena sudah tidak kuat lagi dengan penderitaan yang diderita nya. Mau tidak mau, mereka berdua yang baru saja bergelar orang tua itu harus ikhlas kehilangan anak nya untuk selama lama nya.








Naruto merasa sakit hati sekali atas kejadian yang mereka berdua alami ini. Hidup nya terasa tak adil bagi nya, ke mana orang yang dia bantu selama ini. Kenapa saat dia butuh bantuan seperti ini mereka menghilang? Sakit sekali hati Naruto, dengan hal itu dia bersumpah dan bertekad untuk menjadi kaya raya, agar kejadian malang ini tak terulang kembali.







Karena dia miskin, banyak orang meremehkan nya. Mencemooh nya, mencaci nya. Tak ada orang yang mau mengulurkan tangan untuk mereka. Menganggap nya tidak bisa membayar utang nya apabila meminjamkan uang untuk operasi anak nya. Bahkan orang tua Itachi sendiri juga begitu. Yang malah tega membuat anak nya sendiri mengemis dan terhina untuk mendapatkan bantuan  operasi keselamatan cucu mereka sendiri.






Mr. NamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang