11

233 36 2
                                    




Ibu park baru saja pulang dari pasar ia membeli banyak bahan makanan untuk ia masak hari ini, mengingat hari ini adalah hari sepecial untuk seseorang yang ia sayangi, dia ingin memasakan banyak makanan enak kesukaan orang tersebut

Kening ibu park mengkerut ketika melihat semua barang-barang miliknya beserakan di depan pintu

"Kenapa barang-barangku ada di luar semua" pikir nya bingung, ibu park melangkah maju menghampiri tumpukan barang-barangnya

"Sini pak keluarkan saja semua barang nya" sayup-sayup ibu park mendengar suara Taeil dari dalam rumah

"Tuan kenapa anda mengeluarkan semua barang-barang saya?" Tanya ibu park, lantas Taeil menoleh memasang wajah sinis nya yang selama ini tak pernah ibu park lihat

"Oh kamu sudah pulang ibu park baguslah kalau begitu, bawalah semua barangmu" titah Taeil

"Apa Maksud tuan?" Tanya ibu park tak mengerti, pasalnya dirinya tidak membuat kesalahan apapun selama ini

"Kamu tidak usah bekerja lagi disini ibu park silahkan pergi, tinggalkan rumah kami" Johnny datang dari dalam rumah bersama  dengan seseorang di samping nya

Deg.

kantong belanjaan yang ibu park bawa terjatuh begitu saja, matanya membulat

"Anak sialan itu bagaimana bisa" batin ibu park menatap tak percaya 

"Kami sudah tau semuanya ibu park" ucap Johnny marah bisa ibu park lihat wajah mengejek nan angkuh orang di samping Johnny 

"beruntung kamu hanya kami pecat bukan kami masukan kedalam penjara ibu park, jadi tolong tinggalkan rumah kami sekarang juga! " sahut Taeil marah

"Tuan tunggu sebentar, maksud anda apa?"  suara ibu park bergetar

"Ibu ini sangat kejam moom dad, dia selalu menyiksaku bahkan meninggal kan ku sendirian selama ini! " suara nya begitu lantang nenujuk tepat arah ibu park dengan tatapan tajam nya mirip seperti Tatapan marah Taeil

"Hiks...." 

Suara tangisan seseorang yang begitu ibu park kenal membuat tubuh ibu pak menegang, bahkan ibu park dengan susah payah menolehkan tubuhnya ke belakang

Deg.

Matanya semakin membulat ketika melihat  Felix tengah menangis pilu  dengan sebuah koper besar di sampingnya

"Tuan Felix" lirih ibu park memandang sendu

"Apakah benar aku anakmu?" Tanya Felix

"Apah?" -

"Jawab saja ibu park apakah benar aku ini anak mu!!?" Jerit Felix, sedang ibu park hanya bisa diam berdiri kaku, lidah nya seakan kelu untuk menjawab pertanyaan Felix

"Kenapa hikss...  kenapa kamu melakukan semua ini ibu park!? kenapa!? Aku bahkan tidak Sudi mempunyai ibu seperti dirimu, AKU SANGAT MEMBENCIMU IBU PARK!" Felix berlari menghampiri ibu park mendorong ibu park hingga terjatuh, lantas dengan cepat Felix pergi berlari

"TIDAK,!!! TUNGGU TUAN FELIX, JANGAN PERGI !!!"

Ibu park terbangun begitu saja dari tidurnya, nafasnya terengah-engah, peluh keringat bahkan membasahi sekujur tubuhnya, ternyata hanya mimpi buruk syukurlah kini ibu park bisa bernafas dengan lega namun tak menutup kemungkinan bahwa ibu park juga merasa takut akan mimpinya itu



🌻🌻🌻🌻




Ngapain sih kamu liatin aku terus, aku tak membuat masalah kali ini tenang aja ?" Jeno hanya diam dan kembali mengalihkan pandangannya pada tablet yang sedang ia pegang

OUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang