Nasril Khairi, seorang pemuda yang cukup populer dikalangan wanita, tapi sikap dingin nya tak jarang membuat wanita menganggap nya pria yang sombong. Sedangkan Hani Pratiwi adalah gadis yang baik, ceria, dan mandiri, banyak lelaki yang menyukai nya...
Setelah data yang ku butuhkan untuk melakukan penelitian sudah dapat, aku langsung menghubungi dosen pembimbing ku untuk memberitahu data nya sudah ada. Pak arif menyuruhku datang ke kampus untuk bimbingan selanjutnya. Sehingga mau tak mau aku terpaksa pulang ke kos.
Pagi ini aku sedang bersiap-siap untuk pulang ke kos. Semua barang-barang ku sudah ku packing tadi malam.
"Barang-barang nya udah semua kak? Enggak ada yang tinggal lagi?" Tanya mama sambil sibuk memasukkan makanan kedalam tupperware untuk ku bawa ke kos. Begitulah mama ku ini, paling repot kalau anak nya mau pulang.
"Udah semua ma" Jawabku Sambil menyisir rambut ku yang akan ku kuncir satu.
Aku memakai baju kaos putih lengan pendek dipadukan dengan rok coklat di bawah lutut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ilustrasi outfit Hani
Terlihat Nanda masih tiduran di sofa ruang tamu. Setelah subuh mama melarang nya tidur lagi karena aku akan berangkat jam 8 pagi. Dan setelah itu, mama dan papa akan pergi ke rumah tante ku karena sepupu ku ada yang menikah. Makannya tuh anak merasa kesal karena waktu tidurnya terganggu.
"Maaf ya kak, papa enggak bisa antar. Karena kak Lia hari ini mau menikah enggak mungkin mama sama papa tidak datang" Ujar papa yang sedang menghabiskan sarapan nya.
"Iyaa enggak apa-apa kok pa. Kakak juga udah biasa kok naik travel. It's okey pa" Aku tersenyum ke arah papa.
"Kamu bakalan lama lagi baru pulang kerumah kak?" Tanya mama
Mama menyerahkan makanan yang sudah di susun nya di tupperware tadi kepadaku.
"Belum tau sih ma, liat ntar deh. Soalnya kakak harus fokus ngerjain proposal nya biar cepat seminar proposal terus bisa lanjut skripsi ma" Aku menjelaskan pada mama
"Enggak mau gue antar aja kak?" Ucap Nanda sambil melangkah mengambil sepotong roti yang ada di piring.
"Ah enggak, mama enggak percaya kalau Nanda yang antar kamu kak" Protes mama
"Dihh mama... Nanda udah besar tau ma udah SMA, ntar lagi juga mau kuliah. Masih aja nggak percayaan" Nanda mendengus kesal
"Pokoknya mama enggak bolehin kalau kamu yang antar kakak" Tegas mama
"Wkwkwk... Rasain lu" Aku menertawakan Nanda puas. Dia menatap ku kesal
Tak berapa lama terdengar klakson mobil di depan rumah, ah sepertinya itu travel yang ku pesan sudah datang.
Tin.. Tin.. Tin..
"Eh.. Kayaknya itu travel nya udah datang ma". Aku segera memasang sepatu ku.
Setelah itu mama dan papa mengantar ku ke depan rumah.
" Woii Nan, lu angkat tuh barang-barang gue" Perintah ku pada Nanda sambil menunjuk ke arah tas ku.
"Aelah,, nyuruh mulu lu" Dengan kesal Nanda membawa barang-barang ku keluar rumah untuk di masukkan kedalam mobil travel.
"Ma.. Pa.. Kakak pamit ya" Ucapku sambil menyalami dan mencium pipi mama papa bergantian
"Iyaa hati-hati ya kak, jangan telat makan sama solat, belajar yang bener" Nasihat mama sambil mengusap bahuku.
"Kabari papa kalau udah sampai kak" Ujar papa.
Aku mengangguk, setelah itu aku berpindah ke arah teman berantem ku dirumah.
"Nihh salam tangan gue, kakak lu yang cantik ini mau balik dulu. Awas lu kalau malas belajar, marahin aja ma" Ucapku kepada mama, sambil memberikan tangan ku untuk di salam oleh Nanda
"Dihh.. Jijik banget gue" Nanda memutar matanya malas sambil menyalami tangan ku
Setelah berpamitan, aku segera berangkat.
"Ma.. Pa.. Kakak pergi ya. Nan, gue balik dulu. Assalamu'alaikum" Ucapku sambil melambaikan dari dalam mobil
"Wa'alaikumussalam" Jawab mereka berbarengan.
🍃🍃🍃
Hampir sebulan aku tak masuk ke kampus karena bimbingan dari rumah. Hari ini aku datang ke kampus lebih awal karena ada jadwal bimbingan dengan pak Arif.
Kali ini aku tak sendirian, ada putri yang menunggu aku diluar ruangan. Setelah aku selesai bimbingan nanti gantian aku yang akan menemani dia bimbingan.
Aku langsung masuk keruangan pak Arif, karena sebelumnya beliau sudah berpesan untuk langsung masuk saja. Setelah hampir sejam aku dan pak Arif berdiskusi, akhirnya bimbingan ini selesai. Aku sudah mencatat poin-poin yang di sampaikan oleh pak Arif. Hasil bimbingan kali ini cukup memuaskan, pak Arif bilang jika bimbingan selanjutnya tidak banyak perbaikan aku sudah bisa mengajukan seminar proposal. Ah senang nya..
Aku sedang gantian menunggu putri bimbingan, aku mengotak atik HP ku bentar kemudian menempelkan nya di telinga.
Memanggil Silvi... 📞
Tut.. Tut.. Berdering...
"Halo Han" Terdengar suara serak Silvi, 'pasti baru bangun ni orang' batinku.
"Gue tebak, pasti baru bangun lu kan" Tebak ku
"Heem... Ngapa lu nelpon gue pagi-pagi? Udah balik lu?" Tanya Silvi
"Gue lagi di kampus ni, siang semalam gue sampai kos" Ucapku
"Lagi bimbingan lu? Tumben rajin ke kampus pagi-pagi wkwk" Terdengar tawa Silvi di seberang sana.
"Kampret lu,, gue mah emang rajin. Mending mandi lu sono, ikut kagak lu gue sama putri mau pergi main siap ini" Ajak ku pada Silvi
"Lu lagi sama putri?" Tanya Silvi penasaran
"Iyaa gue lagi nunggu dia bimbingan kebetulan jadwal bimbingan kita sama-sama pagi jadi pergi bareng" Aku menjelaskan
"Okey deh, emi sama Wanda ikut? Tapi Wanda kayaknya lagi balik kampung deh minta data" Ucap Silvi
"Iyaa tadi udah gue chat juga, Emi nyusul katanya agak siangan dia ngerjain proposal dulu katanya"
Tak lama putri keluar dari ruangan bimbingan, dan melihat ke arah ku.
"Siapa" Tanya putri
"Silvi" Jawabku.
Putri hanya ber oh ria saja sambil membereskan kertas bimbingan nya di sebelah ku
"Okey deh gue mandi dulu, ntar lu sharelock aja tempatnya ntar gue datang" Ucap Silvi
"Okey gue tunggu, byeee" Aku mematikan telpon.
"Gimana bimbingan lu" Tanyaku pada putri
"Yaa gitu deh, sample gue kurang banyak. Disuruh nambah sama pak Burhan" Putri sambil menyusun kertas-kertasnya.
"Gimana, Jadi pergi? Siapa aja yang ikut?" Tanya putri
"Jadi, gue, lu, Emi sama Silvi ntar nyusul. Kalau Wanda lagi pulkam ambil data katanya" Aku menjelaskan pada putri
"Ohh okey, skuyy la cabut" Putri berdiri dan membawa barang-barang nya.
Aku dan Putri pergi ke tempat yang sudah di janjikan untuk kami berkumpul. Kegiatan seperti ini emang sering kami lakukan, terkadang membuat tugas bersama, kerja kelompok, atau hanya sekedar ngumpul dan makan-makan. Apalagi aku, Silvi, Emi dan Wanda adalah anak rantau jadi hanya Putri yang orang asli sini. Jadi tidak heran kalau kami suka bergantian sepulang kuliah nongkrong di kos siapa. Namanya juga anak kos-kosan wkwk...