Bab 12 - Ajakan kencan

420 19 0
                                    

Pov Nasril...

Sudah seminggu aku tidak masuk kantor, bukan karena sakit melainkan aku ada kegiatan seminar pelatihan diluar kota.

Dan sudah lama juga aku tidak berkomunikasi dengan Hani terakhir kali sejak aku menyuruh nya untuk memanggil ku mas, itu terakhir kami berkomunikasi. Aku tau, ada beberapa kali gadis itu mengirimi ku pesan untuk meminta data kelurahan, tapi karena aku sangat sibuk pesan nya belum sempat ku balas.

Aku memejamkan mata ku, mengingat wajah gadis itu. Wajah yang sudah beberapa tahun ini ku perhatikan. Apakah dia mencari ku? Apakah dia merindukan aku seperti aku merindukan nya?

Aku mencari HP ku, setelah ketemu aku mengetik beberapa huruf kemudian mengirimkan nya kepada seseorang.

'Kamu lagi dimana? '

Setelah mengirim pesan itu, aku melanjutkan pekerjaan ku menyelesaikan beberapa laporan terkait pelatihan ini yang nantinya akan di bahas di kelurahan.

Tak berapa lama, ponsel ku berdering. Kulihat ada satu pesan baru. Melihat siapa pengirimannya membuat ku tersenyum.

Sayang🌹📩
'Kenapa ya pak?'

Aku segera membalas pesan itu, ku ketik beberapa huruf tapi ku hapus kembali. Ah, apa sebaiknya aku telpon saja ya sekalian bisa dengar suaranya. Baiklah tombol call aku tekan

Memanggil sayang🌹📞

Tut.. Tut.. Berdering...

Tak di angkat, aku mencoba nya sekali lagi. Sedang apa dianya ini? Tanya ku dalam hati.

Memanggil sayang🌹📞

Tut... Tut.. Berdering...

"Halo, Assalamu'alaikum pak" Salam Hani

Ah suara itu, sudah lama tak mendengar nya. Aku tersenyum sendiri.

Terdengar diseberang terdengar berisik, sepertinya sedang banyak orang. Tebak ku dalam hati.

"Waalaikumsalam, Kamu lagi dimana?" Tanyaku

"Saya lagi di luar pak, lagi sama temen-temen" Hani menjawab pertanyaan ku

"Kamu sudah pulang ke kos?" Tanyaku lagi.

"Udah pak, eh bapak nelpon saya ada apa ya?" Tanya Hani bingung di seberang sana.

"Sharelock alamat kos kamu, nanti malam jam 8 saya jemput" Ucapku tegas.

"Ehh, gimana pak?" Hani terdengar kaget

"Jam 8 saya jemput kamu di kos, saya tidak terima bantahan, dan saya tidak suka menunggu, saya tutup dulu. Assalamu'alaikum" Aku mengucap salam sebelum mematikan telpon.

Hahaha aku tertawa di dalam hati. Pasti dia sedang kebingungan sekarang. Oh ya, kebetulan tempat ku seminar satu kota dengan tempat dia kuliah. Mendengar dia sudah kembali ke kos, aku tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk bertemu dengannya.

Semangat ku bertambah rasanya untuk segera menyelesaikan laporan ini. Aku tak sabar bertemu dengan nya malam nanti.

Pov and

🍃🍃🍃

Caffe Wak Selow...

Aku tersenyum sambil mengetik beberapa huruf untuk membalas pesan dari pak Putra. Semenjak dia yang meminta nomor ku di kantor Lurah itu, pak Putra lumayan sering mengirimi ku pesan, entah hanya sekedar menyapa, atau mengingatkan makan dan ucapan selamat tidur yang kadang membuat aku tersenyum sendiri. Seperti sekarang ini.

My HaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang