Secret Love Song (2)

1.3K 74 951
                                    

Sherina tertawa geli ketika dari kursi barnya dia melihat Sadam menghampiri. Pria itu tampak frustasi ketika akhirnya dia duduk di samping sahabatnya itu.

"Udah dapet berapa lamaran?" Goda Sherina membuat Sadam menatapnya tak terima.

Sadam belum sempat menjawab ketika bartender itu menyerahkan gelas berisi batu es berbentuk bulat tersebut. "Makasih." Pria itu lantas mengisinya dengan cairan berwarna coklat terang dari botol yang ada diantara dirinya dan Sherina.

"Jadi?" Sherina sekali lagi bersuara membuat Sadam menatapnya bingung. "Berapa lamaran malam ini?" Katanya membuat Sadam menyadari bahwa perempuan itu sedang menggodanya.

"Apa sih, Sher." Sadam menyesap lagi minuman itu.

"Loh kamu liat sendiri kan gimana para ibu-ibu itu jadi kayak Hyena pas liat kamu. Mereka tuh pengen banget kamu jadi mantunya. Lagipula kalau diliat-liat perempuan yang dikenalin ke kamu cantik-cantik koq." Sherina menatap beberapa sudut tempat beberapa perempuan yang tadi dikenalkan secara paksa ke Sadam berkumpul berkelompok. "Atau jangan-jangan bener lagi, kamu nggak doyan cewek?"

"Sheer?" Pria itu memperingatkan ketika Sherina tertawa dengan leluconnya sendiri. "Eh, ikut aku yuk. Ada yang mau aku tunjukin ke kamu." Katanya meraih lengan Sherina. Memaksa perempuan itu turun dari kursinya.

"Kemana?" Sherina berusaha menyeimbangkan tubuhnya yang mulai sempoyongan akibat minuman tersebut. Tapi Sadam hanya tersenyum ketika dia membawa perempuan itu menuju lift khusus yang berada di paling ujung.

Menggunakan sebuah kartu yang dari tadi dia simpan di saku jasnya, Sadam mebuat lift itu bergerak naik. Berusaha mengabaikan Sherina yang tampak takjub menatap pemandangan malam kota Jakarta dari kaca saat benda kubus itu semakin membawa mereka ke ke atas.

"Sadam!" Sherina bersedekap ketika Sadam mengacuhkan semua tanyanya sejak tadi. Bersamaan dengan denting nyaring menandakan mereka sudah sampai ditujuan.

Pria itu tampak tertawa kecil ketika dia melihat Sherina menghentakkan kakinya dengan kesal. Selalu seperti itu. Sherina akan merajuk saat keingin tahuannya tak terjawab. Kebiasaan yang selalu dia lakukan ketika Sadam tak bisa memuaskan rasa penasarannya.
"Apa sih, Neeng?" Sadam terdengar lembut ketika dia bahkan tak menatap Sherina. Pria itu terus melangkah menuju sebuah pintu besar tak jauh dari lift tersebut.

"Ini kita mau kemana sih?" Sherina terus bertanya ketika akhirnya dia mengikuti sahabatnya itu. Tapi rasa penasarannya sedikit terjawab ketika Sherina terkesiap menatap pemadangan di depannya.

Sadam membuka tangannya ketika dia berbalik dan berjalan mundur menatap Sherina yang masih menutup mulutnya tak percaya. "Welcome to my safe place."

The Langham Residence, atau orang lebih mengenalnya sebagai Apartement Langham adalah salah satu bangunan yang paling diincar para taipan di tahun 2023 ini. Terletak di district 8, SCBD, Jakarta Selatan, bangunan yang dirancang Airmas Asri ini terasa sangat tepat untuk mengendalikan bisnis besar yang sedang mereka jalankan. Ah, nanti akan kujelaskan kenapa begitu. Yang jelas saat ini Sadam hanya bisa tersenyum ketika mengikuti Sherina yang terlihat bersemangat memeriksa setiap sudut properti barunya itu. Perempuan itu bergerak dari satu sudut ke sudut lainnya. Tampak bahagia seolah dia baru saja mendapatkan hadiah ulang tahun lebih cepat.

"Ini beneran punya kamu? Sekarang kamu tinggal disini?"

Sadam tertawa kecil ketika dia melangkah ke pantry nya. Meraih 2 gelas yang menggantung disana sambil meraih salah satu botol wine yang ada dalam ice bucket itu. Menuangkan isinya ke gelas tinggi tadi dan menyerahkan salah satunya pada Sherina. Pria itu mengangguk sambil memutar pelan gelas ditangannya. Mencium aroma harum minuman itu kemudian menyesapnya sedikit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang