part 2

7 1 0
                                    

"Tuhan,
Engkau mendewasakanku
Dengan cara yang berbeda "

- senja

Pagi hari itu mereka sedang mengerjakan tugas kelompok membuat kerajinan berbahan dasar kain dan benang. Senja dan fazra tentunya berbeda kelompok tetapi kelompok mereka memilih berkerja sama dan berdiskusi di aula.

Karena terlalu sibuk berdiskusi senja tidak menyadari bahwa darren dengan santainya menidurkan kepala di lutut atas senja. Fazra yang menyadari hal itu lantas menarik darren dengan kesal.

"Ren, lo kaya ga punya adab" ucapnya sarkas.

Senja yang baru menyadari hal tersebut terperanjat kaget. Sementara itu darren hanya terkekeh tanpa rasa bersalah.

"Maaf elah, za gitu aja ngambek lo" godanya pada fazra. "Orang senja nya juga ga masalah ya nja?" Dan di balas tatapan sinis oleh senja.

"Apanya yang ga masalah, orang aku lagi sibuk diskusi jadinya ga sadar kalo tau udah aku geplak pala kamu" kesal senja.

Fazra tersenyum sangat kecil melihat reaksi senja. "Lo gitu lagi awas aja" darren hanya merespon dengan ledekan.

"Aduuu takut aku mama" ledeknya yang tidak di gubris oleh fazra.

*****

Waktu istirahat sedang berjalan, sesuai janji senja akan menjelaskan tentang masalah yang kemarin pada zura.

"Jelasin" ucap zura tegas.

Senja sedikit tidak enak untuk menjelaskannya. "Jujur aja dan maaf kalo selama ini aku juga suka sama aza ra.." senja berhenti sejenak untuk menghela nafas. "Tadinya aku mau hapus perasaan ini tapi gabisa ra, semakin di hapus malah semakin sakit" ucapnya lirih.

Zura yang mendengar hal tersebut lantas mengangguk. "Gapp ja, rasa suka emang gabisa kita atur gitu aja. Udah fitrahnya dari Allah" lalu zura memegang pundak senja. "Ja tatap mata aku, kamu ga salah dan aku ga masalah kamu mau suka sama fazra atau orang lain itu hak kamu. Satu hal yang aku gamau jangan sampai karna hal ini kita jadi renggang." Lanjutnya.

Senja lantas melihat kedua bola mata zura dengan rasa bersalah yang amat besar, bagaimana bisa ada orang setegar zura dia lebih mementingkan persahabatan dibandingkan cinta. "Pasti ra, aku juga gamau persahabatan kita renggang gara-gara satu cowo"

Zura tersenyum. "Oke kalo gitu kita bersaing secara sehat" ucapnya sembari mengulurkan tangan. Senja mengangguk semangat. "Okee aku setuju" ucap senja antusias seraya membalas jabatan tangan zura.

Sementara itu, orang-orang yang melihat mereka hanya memberikan tatapan aneh.

Senja dan zura yang menyadari hal itu lantas kompak tertawa pelan.

*****

Bel pulang pun kini berbunyi. Dengan kompak seluruh murid bergegas membereskan alat tulisnya dan pergi untuk pulang kerumahnya masing-masing.

"Na, kamu bawa baju ganti kan?" Tanya senja pada reina. Senja  memilih tetap di sekolah karena senja mengikut ekstrakulikuler voli bersama tria, zura, reina, dan selly. 

"Iya bawa ko nja, santai" balas reina. Dan mereka berdua pergi untuk mengganti baju.

Tria memilih pulang terlebih dahulu, karna jarak rumahnya dan sekolah hanya tinggal menyebrang jalan raya.

EL FazraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang