14

33 7 0
                                    

Yechan dan Yujun memilih untuk berdiam di rumah. Hari ini libur, karena semua guru mengikuti seminar yang tidak bisa ditunda.

Dua siswa SMA itu bermesraan di ruang TV sembari menonton film yang Yujun ingin menonton bersama Yechan. Duduk di samping Yechan sambil memeluk pinggangnya, menidurkan kepalanya di bahu Yechan.

Yechan juga tak tinggal diam, ia merangkul Yujun dan sesekali mengelus lembut kepala Yujun. Begitu romantis.

Tanpa diketahui, adegan yang terlalu dewasa untuk Yujun tonton lama-kelamaan semakin menggila. Yechan cepat-cepat menghentikan film, itu demi menyelamatkan mata Yujun.

Yujun sendiri kebingungan, apa yang Yechan lakukan? Untuk apa?

"Ga boleh. Yujun ga boleh nontonnya." tuturnya. Yechan menarik pinggang Yujun untuk mendekat, setelah ia menjauh karena Yechan terus saja maju mendekatinya.

Jarak antara keduanya benar-benar dekat. Mereka dapat merasakan napas satu sama lain. Yujun malu. Malu karena Yechan berhasil membuat hatinya meleleh.

Keduanya sempat saling bertatapan selama beberapa detik. Yechan menikmati betapa indahnya mata itu. Mata imut itu, begitu indah.

Yechan mengelus pipi berona merah itu dengan pelan. Yujun tidak bereaksi apa-apa, ia hanya diam dengan menahan malu.

"Jun, aku suka sama kamu."

Yujun tersenyum lebar mendengarnya. Ia sudah tahu akan hal itu, namun ini terasa berbeda. Seperti ada makna tersembunyi di dalamnya.

"Aku suka sama kamu. Maaf gagal jaga kamu waktu itu. Tapi yakinlah, cintaku ga bakalan hilang, apapun itu alasannya. Karena kamu berharga buat aku. Makasih udah ngungkapin orang yang selama ini aku tunggu-tunggu. Orang yang pernah suka sama aku, dan minta aku buat nginget namanya."

"Makasih."

Yujun terkejut setengah mati atas apa yang Yechan lakukan. Bibir cherry itu berhasil menempel dengan milik Yechan. Menahannya beberapa detik, kemudian melepasnya.

"Jung Yujun. Kamu mau ga jadi pacar aku?".

Yujun terpaku tak percaya atas pertanyaan Yechan. Tersenyum kaku mendengarnya.

Dengan patah-patah, ia mengangguk. Menjawab dengan anggukkan patah-patahnya.

Yechan kembali mencium bibir manis Yujun. Semakin dalam, semakin hanyut di kenikmatan. Begitu bangga atas pencapaian terbarunya.

Ruangan dan seisinya menjadi saksi betapa romantisnya ciuman itu. Betapa panasnya ciuman itu.

Tiga, dua, dan satu.

Yechan melepas ciuman yang akan menjadi kesukaan barunya. Yujun hanya tersenyum malu setelah apa yang keduanya lakukan, tersipu malu namun menginginkannya lagi.

Yechan dan Yujun resmi menjadi sepasang kekasih. Seperti apa yang Seeun, Junghoon, dan Hunter inginkan.

Yujun menutup pintu rumahnya, menguncinya, kemudian berlari ke arah Yechan yang sudah menunggu di motornya. 

"Udah siap buat sekolah?" Yujun mengangguk semangat, "Ayo!" ajaknya.

Yechan dan Yujun pergi ke sekolah. Firasat Yechan berkata, bahwa Seeun akan heboh jika mendengar kabar bahwa Yechan telah berpacaran dengan Yujun.

"Anjir! Akhirnya kejadian bener!" Seeun memukul lengan Yechan, "Apa sih, sok asik deh."

"Kok bisa?".

Yechan menoleh ke arah Junghoon, "Iye bisa, miracle."

Yujun terkekeh mendengar nada bicara Yechan yang ketus. Yujun menggenggam tangan Yechan.

"Anjay.. udah bisa skinship lo ya, Chan." kata Hunter. Yechan memutar matanya.

Yujun tersenyum melihat reaksi Yechan, kemudian mencium pipi Yechan. Seeun dengan cepat memotret momen itu.

"Eh apus anjing." Yechan mencoba meraih ponsel Seeun. Yujun menahan tangan Yechan, "Ga papa ih! Buat kenangan, hehe .."

Kehidupan Yujun berubah begitu saja. Sebelumnya, ia tidak ada niatan untuk membongkar semuanya. Secara tidak sengaja, semua terbongkar.

Yechan juga tak menyangka semua ini terjadi. Yang awalnya membenci karena bersaing, malah berakhir saling suka karena cerita masa lalu.

Tidak pernah terpikir dibenaknya tentang alur cerita hidup yang satu ini. Yechan akui, Yujun menggemaskan. Yujun akui pula, Yechan orang yang lembut.

Semua tidak akan terjadi jika Yujun tidak mengirimkan pesan kepada Yechan. Yujun tidak akan bisa selamat dari kejadian perundungan waktu itu.

Yujun, anak yang menggemaskan. Jujur, Yujun tidak suka diperlakukan dengan kasar. Ia benci dibanding-bandingkan.

Sedangkan Yechan, anak yang keras kepala. Paling tidak bisa melihat orang yang prestasinya lebih tinggi darinya. Namun, di balik semua itu, Yechan itu pengertian dan lembut.

Keduanya bertemu, melengkapi kekurangan satu sama lain. Mencintai dan dicintai, menyayangi dan disayangi.

"Aku tidak pernah menyesal bertemu denganmu. Menyayangi dan disayangi, terima kasih untuk semuanya." - Jung Yujun.

"Maaf untuk semua perilaku kasarku yang dulu. Aku juga tidak pernah menyesal bertemu denganmu. Mencintai dan dicintai, ayo hadapi semua bersama." - Lee Yechan.

END.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ASKARA || YECHAN & YUJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang