Bab 11

317 21 0
                                    

Selamat Membaca....

.

.

Setelah mengobati Airene. Mereka semua keluar meninggalkan Airene beserta Zavier. Dan menuju kamar mereka masing masing.

Zavier dan Airene yang di tinggalkan hanya diam. Airene sudah kembali berbaring di tempat tidur milik Zavier. Di sebelahnya ada Zavier yang sudah ikut berbaring di sisinya. Awalnya posisi Zavier memunggungi Airene.

Airene yang merasa tidak enak dengan Zavier pun memberanikan diri untuk mendekat dan memeluk tubuh Zavier dari belakang.

Zavier yang merasakan pelukan dari Airene pun membalikkan tubuhnya dan membalas pelukan Airene.

"Sampai kapan?" tanya Zavier

"..."

"Sampai kapan kami harus bersikap tidak perduli dan hanya diam, ketika melihat adek disakiti?"

"Tidak adakah cara lain. Tidak bisakah adek melibatkan kita juga dalam rencana adek."

Zavier terus saja menanyakan pertanyaan yang jawabannya akan tetap sama yaitu tidak.

"Kita sudah membahas ini kan bang. Airene mohon mengertilah. Karna sepertinya Airene sudah menyayangi kalian. Airene tidak ingin melihat kalian terluka dan membuat sosok dalam diri Airene bangkit. Karna dia adalah bentuk kekejaman dalam diri Airene" jelas Airene

"Maksud adek."

"Nanti abang akan tau, saat menghadapinya. Sekarang ayo kita tidur." ucap Airene mengusap punggung Zavier dan menyembunyikan wajahnya di balik dada bidang Zavier

Zavier yang masih ingin bertanya, mengenai maksud dari ucapan adiknya itu. Mengurungkan niatnya saat melihat Airene yang sudah memejamkan matanya dan terlihat nyaman dalam pelukannya. Ia pun juga ikut mengusap punggung sang adik dan menyusul adiknya ke alam mimpi.

Mendengar dengkuran halus dari Zavier, membuat Airene kembali membuka mata. Ia tersenyum melihat wajah tidur Zavier.

"Maaf ya, Airene gak bisa jujur sama kalian terutama abang. Karna mereka mengawasiku di mana pun."

Airene tau jika pergerakannya diawasi. Ia juga tau jika cctv di mansion ini sudah disabotase. Tujuannya hanya satu, yaitu mengetahui pergerakannya. Karna di mana pun dia berada, orang itu selalu tau posisinya. Dan cctv selalu disabotase.

Kalau Airene tau jika pergerakannya diawasi dan cctv disabotase, kenapa dia gak coba menghentikannya? Airene sedang mengawasi dan memperhitungkan seberapa banyak kira kira, anak buah wanita itu. Siapa saja orang yang terlibat dalam masalah ini. Dan apa sebenarnya yang wanita itu inginkan.

"Mereka juga nekat memasuki mansion ini dan berniat mencelekai kalian. Airene akan segera membereskan mereka. Dan berkumpul dengan kalian selamanya. Meninggalkan negara ini, sesuai keinginan kalian." bisik Airene

Sebelum akhirnya dia mencium kening Zavier dan kembali memejamkan matanya, untuk benar benar tidur.

.

.

.

.

Pagi harinya...

Seolah tidak terjadi apa pun. Suasana di antara mereka kembali membaik. Mungkin hanya saat di depan Airene saja.

Jika di belakang Airene, mereka akan kembali sedih dan merasa tidak berguna. Mengingat perkataan Airene, jika mereka juga bisa saja menjadi target wanita itu. Dan menyuruh mereka untuk diam dan tidak membantu Airene.

Gadis bisu itu, ternyata.[slowup!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang