05

104 12 0
                                    

"(name)"

suara yang terus berulang ulang itu berhasil membangunkan gadis yang tengah tidur.

"eren..? " panggil gadis itu dengan suara serak khas bangun tidur

gadis itu duduk dan menggosok matanya lalu menatap kedepan.

"aku ketiduran ya" gadis itu berdiri dan menghirup udara pagi yang sangat segar

"ayo" ajak lelaki berambut coklat itu sambil menarik tangan perempuan berambut itam itu

"kemana? " tanya gadis itu

lelaki menoleh ke arah gadis itu lalu kembali melihat ke depan

"kemana lagi? kau tak lapar? " jawab laki laki tersebut, gadis itu hanya mengangguk dan mengikuti laki laki yang ia kenal tersebut.

keduanya menuju ruang makan dan duduk di meja, ruangan itu sepi dan sunyi.

"kok sepi banget? " tanya gadis itu yang membuat laki laki yang berada di depannya itu menjitak keningnya

"bodoh, ini sudah jam 9" jawaban itu membuat gadis itu terkejut dan menggaruk kepalanya yang tak gatal

setelah makan, keduanya pergi untuk membersihkan kandang kuda, saat tengah melakukan pekerjaannya, seorang perempuan berambut coklat datang

"disini kau rupanya eren, aku ingin ber-eksperimen, ayo" ucap perempuan itu

"tapi-, baiklah hange san"

"oh iya (name) erwin memanggilmu" ucap perempuan itu kemudian pergi

aku berjalan ke ruangan erwin dan mengetuk pintu, aku di persilahkan masuk, di ruangan itu bukan hanya ada erwin tetapi juga levi. aku melakukan hormat untuk keduanya.

"ada apa komandan? " tanyaku

"kau temani levi melakukan tugasnya"

"maaf ?" kaget ku

"apa maksudmu erwin? " levi kini bersuara

"ajaklah (name) levi, hitung hitung menambah pengalamannya"

levi duduk kembali dan menyeruput kopinya. aku mengangguk dan permisi pergi untuk bersiap.

"ku kira, hari ini hari yang damai" ocehku

setelah bersiap aku keluar, di sana sudah ada levi yang berada di atas kudanya

"lama sekali" ucapnya. aku menahan emosiku dan memutuskan naik ke kudaku

kami berjalan ke sebuah desa yang cukup ramai. aku terus berada di dekat levi agar tidak tersesat, tapi sialnya itu sia sia.

"padahal udah dekat si cebol itu kok bisa tersesat sih, ihhh pasti karena si cebol itu cebol banget" ocehku

saat sedang mendumel tidak jelas, seorang nenek nenek menghampiri ku.

"ada apa, nak? " tanya nenek itu

aku sedikit malu mengingat kelakuanku

"saya tersesat nek" aku menggaruk kepalaku yang tak gatal

"ayo nenek antar, dimana kau awalnya? " tanya nenek itu

"ku rasa pasar" jawabku

aku berjalan mengikuti nenek itu, di sepanjang jalan tidak ada percakapan apapun, akhirnya nenek itu membuka suara

"kamu sangat mirip orang yang nenek anggap keluarga" nenek itu tersenyum tapi mengandung kesedihan

"benarkah?karena itu nenek membantuku? " tanyaku

MY HOME || aot x readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang