06

79 11 0
                                    

"l-lenganmu kenapa diperban (name)?" tanya hange panik

"oh ini hanya luka kecil" jawabku

"tidak mungkin luka kecil perbannya sebanyak itu" balas hange

"berisik mata empat sialan" levi pergi begitu saja

"dia kenapa? " tanya hange

aku hanya menggelengkan kepala tanda tidak tau

aku pamit istirahat, sesampainya dikamar aku langsung bersih bersih dan tiduran ditempat tidurku

"uwahh capek banget" aku menatap tubuhku terutama tanganku

"parah juga ya" aku menatap kosong ke arah atas

kemudian aku bangkit dari tempat tidur dan mengambil p3k dan mengobati diriku sendiri, sejujurnya agak susah tetapi mau gimana lagi

"selesai" aku kembali ke tempat tidur

"kenapa aku ngerasa aneh, bukan karena aku berasal dari dunia lain tapi kayak ada yang ngeganjel" aku terdiam sejenak

"ih sejak kapan gue kebiasaan manggil aku, geli bgt"

mataku perlahan menjadi berat, dalam hitungan menit aku tertidur pulas

gadis itu kembali bermimpi aneh, disana dia melihat seorang anak kecil yang sedang bermain bersama 2 orang yang lebih tua dari anak itu, salah satu dari mereka adalah perempuan berambut merah, dan satunya laki laki berambut kuning gelap. mereka terlihat akrab, kemudian satu lelaki muncul, anak kecil itu menghampiri lelaki itu

"aniki" panggil anak itu, terukir senyum di wajah anak kecil itu. lelaki yang ia panggil itu mendekat dan mengelus rambutnya, kemudian mereka bertiga pergi meninggalkan anak itu. kosong dan gelap, disana hanya ada anak itu dan gadis ini yang berada dibelakangnya. kemudian kekosongan itu berubah dan memperlihatkan seorang gadis cantik yang menggunakan seragam pasukan pengintai sedang berlatih keras, di ujung sungai di berlatih memakai peralatannya serta pedangnya, sejam, dua jam, tiga jam, gadis itu terus berlatih, seperti waktu berjalan cepat kini memperlihatkan gadis itu tengah melawan titan di sungai itu namun na'as gadis itu kehilangan nyawanya saat menyelamatkan temannya

"ah.. ah.. ah" gadis itu terbangun do tempat tidurnya dengan penuh keringat

"mimpi?" gadis itu mulai tenang

"levi? isabel?furlan? annie, mikasa, Jean, bahkan sasha? kenapa ada mereka di mimpi itu? " aku bertanya pada diriku sendiri

aku kembali berbaring di tempat tidurku

"hah kepalaku sakit" aku memijit jidatku pelan

"perempuan dimimpi itu seperti aku- , seperti orang yang punya tubuh ini"

"tunggu, apa jangan jangan" aku bangkit dari posisiku

"ini kisah dari pemilik tubuh ini? tapi orang ini mengenal levi? "

saat tengah memikirkan ini seseorang mengetuk pintu kamarku

"siapa? " tanyaku

"ini aku (name) " jawab orang di seberang sana

"eren? ada apa? " aku berjalan membuka pintu

"ayo ke ruang makan, bersama" ajak eren

"eh? baiklah" aku menutup pintu kamarku dan berjalan ke ruang makan bersama eren

setelah makan, aku tidak sengaja berpapasan dengan levi. ia menatapku dengan ekpresi yang tidak yang tidak bisa dijelaskan namun anehnya aku mengerti maksud tatapan itu

"saya sudah lebih baik" ucapku spontan

tatapan levi berubah menjadi tatapan tanya, kemudian berubah ke tatapan dateng namun tersirat kehangatan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY HOME || aot x readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang