Chapter 04 [M]

19.2K 820 96
                                    

Desahan lelah keluar dari bibir Lisa. Dia sudah berada di perusahaan sepanjang pagi dan seharusnya
hari itu adalah hari liburnya, tetapi itulah salah satu dari sekian banyaknya kerugian menjadi seorang bos.

Ada yang sedang tidak beres dengan salah satu bisnisnya di luar negeri dan sekarang Lisa harus memperbaikinya.
Kepalanya hampir meledak, karena selain itu, pihak bank juga telah memberitahu Lisa bahwa salah satu kartu kredit yang dia berikan kepada Istrinya telah melebihi batas dan dia harus membayar tagihan sesegera mungkin.

Uang bukanlah masalahnya, namun belum beberapa bulan yang lalu hal yang sama terjadi pada kartu lain.

Lisa marah, dia akan berbicara dengan Hyesoo ketika dia sampai di rumah. Jika wanita itu berpikir Lisa akan membiarkan dia menghambur-hamburkan uang seperti itu, dia salah besar!

"Sial." Lisa melemparkan beberapa kertas, lalu bersandar di kursinya dengan mata tertutup sambil memijat kepalanya dengan jari-jarinya. Dia perlu istirahat sebentar.

Namun baru beberapa detik dia menutup mata, ponselnya mulai berdering dan itu membuat Lisa mengerang.

Hari Sabtu jelas bukanlah harinya.

Dia lantas melihat nama di layar dan hal terakhir yang dia inginkan adalah berbicara dengan Hyesoo. Ketika mereka menikah, Kim Hyesoo adalah wanita yang sangat bertanggung jawab, tetapi sekarang Lisa mulai ragu dengan itu.

"Ada apa?" Adalah hal pertama yang Lisa katakan.

"Kartu kreditku tidak bisa digunakan Sayang... Bisakah kau memeriksanya?"

Lisa tidak ingin mendengarkan keluh kesah Istrinya, jadi dia hanya menutup telepon dan mematikan ponselnya.

Saat itu waktu menunjukkan pukul satu siang. Jika Lisa bergegas menyelesaikan pekerjaannya, dia akan keluar dari sana dalam beberapa jam. Jadi tanpa basa-basi lagi, dia kembali melanjutkan pekerjaannya. Mulai dari menelepon beberapa pihak perusahaan, memeriksa dokumen, dan memperbarui kontrak.

Pekerjaan itu akhirnya selesai jam tiga sore. Lisa akan punya waktu luang sepanjang sore, dengan begitu dia bisa menonton pertandingan baseball favoritnya. Sebelum itu dia akan pergi membeli sekotak Cupcake dan beberapa botol soda.

Senyuman tiba-tiba muncul di wajahnya ketika Lisa mengingat bagaimana minggu lalu dia menemukan Cupcake di lemari es dan juga satu botol soda. Karena tidak ada seorangpun disana, jadi Lisa memakannya. Namun Lisa tidak tahu jika ternyata itu akan menjadi sebuah kesalahan yang serius yang membuat Kim Jennie sangat marah karena keesokan harinya ketika gadis nakal itu mengetahui camilannya menghilang, dia tak segan-segan melemparkan remote televisi ke kepala Lisa.

Jennie mengatakan kepadanya bahwa itu adalah kali terakhir Lisa mengambil barang-barangnya atau dia akan menyesalinya.

Lisa menganggapnya lucu karena bagaimana bisa seorang gadis berusia 20 tahun membuat keributan hanya karena Cupcake dan Soda. Jujur saja pertengkaran dengan Putri kecilnya mulai menghiburnya, bahkan terasa aneh bagi Lisa saat Jennie tidak menghinanya setiap menit.

Lisa kemudian mengambil tasnya dan meninggalkan kantornya untuk pulang. Mungkin dengan membawa beberapa camilan untuk Jennie mereka akan membuat gencatan senjata, setidaknya untuk beberapa hari.

***

Jennie sangat bosan, Ibunya hari itu pergi lebih awal. Sedangkan Hojung tidak bisa menemaninya karena gadis itu mungkin sedang tidur di rumahnya setelah banyak mabuk semalam.

"Arghh!" Jennie berteriak frustasi sambil berguling-guling di tempat tidurnya yang besar.
"Haruskah aku menelpon Hojung? Emmm lebih baik tidak." Jennie berbicara dengan dirinya sendiri, dia tidak tahu lagi harus berbuat apa.

STEP DADDY (G!P)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang