𝟎𝟏.

12.7K 730 9
                                    

.
.
.
.

Kembali di pagi hari, Rigel. Bayi yang berumur 4 tahun, tinggal di panti dengan anak anak yang sudah tidak lagi bersama dengan keluarganya. Karna di buang dan yatim-piatu.

Semuanya tengah melakukan bersih bersih panti, ada yang menyapu, menyiram bunga, membersihkan kamar mandi, kamar tidur, dapur, dan halaman rumah.

Rigel, dia di tugaskan untuk membersihkan kamar mandi dengan kakak kakak teman panti yang lainnya, walaupun tidak tahu caranya. Rigel terlebih dahulu melihat setelah itu melakukan persis apa yang dia lihat. Menggosok lantai menggunakan sabun dan sikat lantai.

Semuanya selesai tapi ada yang tertinggal dan Rigel harus membersihkan itu, kakak kakak teman panti sudah keluar terlebih dahulu. Di samping wc Rigel menggosok dengan teliti, senyum yang sangat indah tidak luntur dari bibirnya. Dia selalu tersenyum. Rigel menegakkan badan dan..

Brukk

Rigel terjatuh, dirinya terpeleset air yang belum di dorong untuk masuk ke dalam bolongan air. badannya sakit sekali, seakan tidak bisa bergerak sama sekali.

" Ibu.. Sakit.. Badan Igel sakit.. " Airmatanya turun dengan deras.

Sampai di beberapa menit kemudian tidak ada seorang pun yang datang ke kamar mandi, Rigel masih dalam kondisi terlentang dan dirinya tidak bisa bergerak, kepalanya sakit sekali..

Karna sudah terlalu dingin di sini, bahkan mulut kecil Rigel sudah mulai membiru dan pucat pasi, Rigel memaksakan dirinya untuk tetap berdiri dan berjalan, jika dirinya tidak segera pindah badannya akan sangat kaku.

Kepalanya sakit dan berdenyut, badannya dingin dan tulangnya sulit untuk di gerakkan.

Beberapa menit sudah berlalu, anak panti satu tahun lebih tua dari Rigel datang ke dalam. Rigel yang meringkuk kesakitan dan tidak sadarkan diri tidak tahu kedatangan anak kecil itu. Kepalanya sangat sakit bahkan hanya untuk membuka matanya saja terasa berat sekali.

" Rigel bangun, kamu makan nggak? " Anak panti itu terus menggoyang-goyangkan badan Rigel, berharap Rigel akan bangun dari tidurnya. Tapi lagi dan lagi setelah di goyangkan badan Rigel dengan sedikit kencang, tidak ada pergerakan sama sekali dari Rigel. Dirinya sedikit khawatir, Meliat badan Rigel juga sedikit pucat.

Anak panti itu langsung keluar dari kamar, mendekat ke arah pengurus panti yang sedang duduk di ruang tamu, mengadu kepada kakak dan ibu pengurus panti karna Rigel tidak mau bangun, tidak tau keadannya maka dari itu dirinya memanggil pengurus panti.

Terpaksa mereka yang menikmati waktu yang sangat hangat harus menghampiri Rigel yang tertidur di kamar. Sesampainya di sana salah satu pengurus panti mencoba untuk membangunkan Rigel tapi nihil, Rigel tidak bangun sama sekali. Tangannya mendekat ke arah lubang hidung Rigel, nafasnya dingin sekali, badan Rigel di balik. Pengurus panti melihat bibir Rigel pucat dan berwarna biru juga kulit Rigel mulai pucat putih.

Karna panik takut Rigel akan kenapa-napa, salah satu pengurus panti langsung menggendong Rigel dan segera berlari menuju ke tukang ojek yang ada di depan gang, sesampainya di sama dirinya dengan terburu-buru meminta abang ojek untuk segera menuju ke rumah sakit terdekat, memang ada tetapi tidak besar.

Sampai di rumah sakit, pengurus panti tak lupa membayar ongkos, di larikan masuk ke dalam rumah sakit meminta pertolongan kepada suster yang ada di dekatnya. Di baringkan badan pucat Rigel di atas brankar berjalan, masuk di ruang IGD dan pengurus panti setia menunggu di depan ruangan.

Setengah jam terlewatkan, keluarlah dokter beserta suster dari dalam IGD, lantas pengurus panti langsung bertanya kepada mereka. " bagaimana keadaan adek saya dok? " tanya nya, mukanya sedikit panik. Hanya sedikit.

𝐑𝐢𝐠𝐞𝐥 𝐅𝐨𝐫𝐚 𝐆.✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang