Chapter 8

313 12 8
                                    

Location : UNKNOWN, time : ??:?? 149 days prior to accident Gamma

Disana dia, tubuhnya terbaring, penuh rasa sakit, namun dirinya tetap sadar, dia melihat teman dan rekannya tidak sadarkan diri, terbaringlah tubuh mereka di antara droid yang hancur dan berserakan, Ali menyadari, betapa lemahnya dia, jauh di dalam dirinya sendir dia berkata "ini semua tidak akan terjadi, kalau saja, aku lebih kuat" lintasnya didalam pikirannya, sebuah api yang mulai menyala di dalam hatinya, benih dari sebuah Hasrat dan keinginan akan sesuatu yang mulai muncul

Pada saat itu juga kesadarannya menghilang, sebuah Hasrat adalah hal terkahir yangt terlintas di pikirannya, selama dia tidak sadar itu, dia bermimpi, dia duduk di sebuah ruang makan yang dia kenal, seorang perempuan memegang tangannya, rambut hitam pendeknya dan senyumannya yang dia kenal, sebuah wajah yang dia lihat setiap hari, Ali tersenyum di saat itu juga, namun seketika itu juga, semua itu berubah menjadi sebuah pemandangan baru, didepannya, dibawah langit malam, cahaya pijar menyala, didepan matanya ia melihat rumahnya terbakar

Dia melihat sekeliling, itu bukan satu-satunya, semua yang dia lihat terbakar, anak-anak menangis, tubuh tergeletak, dan seketika semuanya berubah menjadi gelap, dia mendengar bisikan "kamu sudah menerimanya, sebuah berkah kekuatan" lalu dia melihat dirinya sendir yang menyuntikkan suntikan yang diberikan Xriss kepadanya "maka bangunlah, dan cobalah mencapai apa yang kau inginkan"

Dia terbangun, tidak dengan baju agennya, melainkan dengan sebuah baju kain tipis berwarna biru dengan sebuah masker venturi terpasang di wajahnya, dia melihat di sekitarnya, dia berada di tempat yang asing, wajah yang asing, "dimana aku, dimana yang lain" ucap ali dalam kondisiny yang masih lemah, salah satu orang yang berada di ruangan itu menjawabnya "Ali.. kamu baik-baik saja, sebaiknya kamu tidur lagi" jawab suara yang tidak asing bagi Ali, Ali sendiri tidak memiliki banyak pilihan selain menuruti kata-kata itu, tubuhnya sendiri masih terlalu lemah untuk bergerak sendiri

Location : UNKNOWN, time : ??:?? 148 days prior to accident Gamma

Ali terbangun sekali lagi,namun kali ini, dia sudah bisa menggerakan tubuhnya, namun tetap dia masih merasa lemah,kata-kata dari lawannya datang menghantuinya, "ini semua tidak perlu terjadi kalau kau lebih kuat" ia bergema berulang-ulang dipikirannya, karena dia tidak cukup kuat, orang-orang disekitarnya menjadi korban

"Jenny, beritahu aku, apakah aku lemah??" ucap Ali kepada jenny yang ada disampingnya,dengan wajah yang pasrah ia menoleh kepadanya,"beritahu aku, apakah ini semua salahku" Jenny melihat Ali dengan rasa iba "Bukan, kamu sudah berusaha, kamu memberikan lebih dari apa yang bisa diharapkan dan kamu memberikan semuanya,jangan berlarut dalam kesediahnmu, karna jika kamu terus terjatuh maka kamu tidak akan pernah tau" ucapnya, lalu dengan itu pula dia memeluk ali "semuanya akan baik-baik saja,percayalah"

Location : SRTC 1, Front Gate 24th January 20XX, 145 Days prior to accident G.A.M.M.A

Melangkah lah dia, tempo berjalannya yang lesu amat tidak menampakkan dirinya, Ali Nampak lesu dan Nampak tidak ingin pergi kesekolah, suatu hal yang lumrah bagi sebagian besar pelajar dikarenakan ini hari senin, namun ada hal lain yang membayangi pikirannya, sudah 3 hari semenjak kejadian itu, rasa takut dan bersalah masih menghantuinya setiap malam "Kuharap dia baik-baik saja dan dia ada disini" ujar ali dalam pikirannya sembari ia menjalankan langkahnya

Selama berjalan dia tidak menghiraukan sekitarnya, namun dia tidak dapat menolong bahwa dia merasa bahwa ada sesuatu yang ikut berjalan bersamanya, yang membuat Ali menghentikan kehampaan dalam kepalanya, dia menoleh ke sisi kirinya, ia melihat sesosok familiar yang ia kenal, dengan pakaian sekolahnya seperti biasanya, Ali dengan spontan, karena ledakan kebahagiaan dan rasa bersalah yang seketika meluap dari tubuhnya, memeluk orang itu

Tindakan Ali ini membuat mereka berdua spontan menjadi pusat perhatian, seorang anak laki-laki, memeluk anak perempuan, di sebuah tempat yang amat terbuka, memang sudah sepatutnya menjadikan mereka berdua pusat perhatian, layaknya air di hamparan gurun pasir, semua mata tertuju pada mereka, tajam dan mencekam melihat sebuah kejadian yang (mungkin) tidak akan dapat mereka lihat lagi

Wajah orang itu memerah untuk sesaat, namun seketika pula ekspresi itu dibuatnya menghilang karena dia sadar mereka sedang menjadi pusat perhatian "Ali, lepaskan" ucap Alicia sambil mendorong Ali agar berhenti memeluknya, dan menunjukkan ekspresi wajah yang kesal, seakan-akan wajahnya tidak memerah akibat perbuatan Ali beberapa saat yang lalu

"Apa yang kamu pikirkan, melakukan hal itu ditempat ramai" ucapnya sambil menunjukkan ekspresi wajah kesalnya terhadap Ali, "Aku... aku Cuma merasa Bahagia melihat kamu disini, karena apa yang ter" ucapan Ali yang belum selesai dipotong oleh Alicia yang menutup mulut Ali dan menghentikan ucapannya dengan jari telunjukknya "Shhht... jangan bicarakan itu, aku tahu tentang itu" ucapnya lalu dengan spontan dia menarik tangan Ali dan menuntunnya melalui Lorong-lorong disekolah mereka, dan Alicia berhenti di sudut belakang perpustakaan, tempat yang sepi di pagi hari

Alicia menaruh tangannya disekitar badan Ali, dan membisikkan "terima kasih" lalu melepas pelukannya dan menatap ke Ali "Kenapa kamu melakukan semua itu,untuk apa, beritahu aku alasannya "Aku.. aku tidak tau, tapi, aku Cuma tak mau melihatmu terluka,entah mengapa ada bagian di dalam diriku yang ingin terus maju dan melangkah tuk melindungimu"

Alicia yang mendengar kata-kata itu tersenyum dan memegang wajah Ali "Tapi kamu tidak harus bertindak ceroboh dan membahayakan dirimu, kamu piker hanya kamu yang khawatir,aku selalu mencemaskan dirimu ketika kamu melakukan hal-hal bodoh seperti itu, berjanjilah padauk, kamu tidak akan bertindak seperti itu lagi" ucapnya

Alicia sekali lagi memeluk Ali, dan menatap wajahnya lagi "berjanjilah", dan Ali yang terhanyut oleh suasana hanya menjawab "iya" dan menghayati saat-saat itu,Alicia sendiri menguatkan pelukannya kepada Ali "maaf Ali, namun hanya ini yang bisa kulakukan untuk membalasmu, akan kuterima perasaan mu, dan akan kubohongi diriku dan semua orang disekitar kita, setidaknya ini caraku untuk membalasmu, tidak sekali aku berhutang nyawa kepadamu, akan kubalas semua itu, walau aku harus hidup dalam kebohonganku sendiri" ucap Alicia di dalam hatinya

-

-

-

-

-

-

-

-

Yey 1k view, libur kuliah sudah datang kembali,aku bisa lanjut nulis seperti biasa, kalo ada yang mau ditanyakan tanyain yah, oh ya chap berikutnya, siapa yang tahu, begimana endingnya? 

To do what you mustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang