4. TATTO

4.2K 129 2
                                    

Cirp...

Cirp...

Cirp...

Suara kicau burung di pagi hari menyapa. Cahaya hangat mentari tampak mengintip dari celah korden jendela yang menari lembut karena tiupan angin.

Brrrr...

Dingin sekali.

Kalka yang masih tertidur bergeser maju merapatkan tubuhnya dalam pelukan hangat Segara, menarik selimut sampai batas bahu, lalu memeluk tubuh besar Segara dengan mata masih terpejam. Kalka sepertinya terlupa jika ia mulai kemarin tinggal di rumah Segara dan Damian. Ia terlupa pula jika tidur satu ranjang dengan mereka. Kalka pikir, ia sedang di kosnya sendiri dan tengah tidur bersama Bruno.

"Nuno... Mmhh...," igau Kalka yang kini malah mengenyot lengan besar Segara yang berotot.

Kenyot...

Kenyot..

Segara yang merasakan aneh pada bagian lengannya menoleh, lalu menatap heran Kalka sembari menyentil keningnya.

"Uh... Sakit Nuno..." igau Kalka lagi sambil mengusap keningnya yang sakit dengan mata masih terpejam, lalu kembali mengenyot otot lengan Segara lagi.

Kenyot..

Kenyot..

Kalka itu meski sudah besar, ia mempunyai kebiasaan aneh saat bangun tidur ataupun saat ingin tidur. Ia akan mengenyot jempol tangannya sendiri atau bahkan mengenyot botol dot. Jika tidak, Kalka akan mengenyot lengan orang yang tidur di sebelahnya. Bruno satu-satunya kakaknya sudah sangat hafal kebiasaan aneh adiknya itu. Akan tetapi tidak untuk Segara. Dia belum terbiasa dan menganggap yang dilakukan Kalka ini aneh.

Di lain sisi, Damian tampak menggeliat bangun dengan rasa nyeri yang tiba-tiba menyerang tubuh bagian bawahnya. Ia rasa-rasanya ingin mengumpat jika mengingat momen seksnya dengan Segara semalam. Segara memiliki stamina yang luar biasa saat bercinta di atas kasur. Setelah mencapai ejakulasi sekali, ia meminta ronde lagi sampai berkali-kali. Damian tidak menyangka tubuhnya bakalan remuk redam begini setelah bermain ranjang semalaman dengannya. Mungkin, buat orang normal, sekali atau dua kali mencapai klimaks itu sudah cukup, tapi tidak untuk Segara. Dia berbeda!! Segara harus mencapai klimaks sampai berkali-kali dulu baru akan berhenti menghajar tubuhnya. Mungkin juga karena ini pertama kalinya semenjak pernikahan mereka, Segara seperti seolah melampiaskan hasrat yang sudah lama ditahannya semenjak dua tahun lamanya.

Sedangkan Damian, sekali mencapai ejakulasi sudah merasa cukup, tapi Segara harus sampai lima kali dulu baru akan menghentikannya, mungkin malah lebih.

Damian mendesis nyeri, memutar tubuhnya hati-hati dalam bantalan lengan Segara. Jika dilihat dari arah atas, Segara berada di tengah-tengah dan diapit oleh Damian dan Kalka.

Damian harus bergerak hati-hati karena luka di tubuh bagian bawahnya masih terasa sakit sekali, bisa-bisa malah semakin parah jika ia banyak bergerak. Damian tidak bisa menggambarkan bagaimana rasa sakitnya saat ini. Panas, nyeri, perih, Damian bingung bagaimana untuk menjelaskannya. Akan tetapi, ia tidak menyesal telah berperan menjadi seorang bottom dalam hubungan seksnya semalam dengan Segara.

Meski sempat kesal, senyum bahagia Damian seketika terkulum saat tak sengaja melihat Kalka memeluk Segara dengan masih tertidur, bibirnya yang mungil tampak mengenyot otot lengan Segara yang besar dengan suara kenyotan yang terdengar begitu jelas. Damian dan Segara lantas terkekeh melihat ulah babi kecil mereka itu. Kalau kenyataannya masih mengenyot botol susu, bagaimana ingin menjadi surrogate mother nanti.

Segara hendak bergeser menarik lengannya yang dikenyot Kalka karena merasa geli, tapi Damian memberi kode padanya agar tetap diam di tempat.

Kalka malah semakin erat memegang lengan Segara seolah sedang memegang botol susu, dikenyotnya lengan Segara penuh semangat. Ia bahkan sempat menggitnya karena Segara banyak bergerak.

THRUPLE [R21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang