7. NIKAH

3.4K 104 11
                                    

Langit-langit ruangan berwarna putih, kantong infus dan kantong darah yang menggantung di dekat brangkar, bau obat-obatan dan disenfectan, suara roda brangkar dan kursi roda yang bergesekan dengan lantai, itu semua adalah pemandangan utama yang menghiasi haru biru bahagia pernikahan Kalka dengan Damian dan Segara.

Kupu-kupu putih terbang riang kesana kemari di luar ruangan dan hanya terlihat dari dalam. Adakalanya mereka hinggap di atas permukaan kaca, lalu terbang riang kembali.

Di dalam ruang perawatan dengan suasana khas rumah sakit, ada dua mempelai laki-laki berbeda usia yang keduanya duduk saling menghadap menatap mempelai ketiga yang tengah dalam posisi berbaring sebagai pasien.

Ketiganya siap mengucapkan ikrar janji suci, disaksikan seorang penghulu dan beberapa teman terdekat yang juga turut datang menjadi saksi.

Segara, si mempelai pria pertama dengan dasi kupu-kupu merah hati, adalah orang pertama yang mengucapkan ikrar janji suci kepada Kalka. Pria berusia 32 tahun berkulit coklat itu meraih satu tangan Kalka dengan perasaan gembira, lalu menatap dalam kedua bola mata Kalka yang tengah menatapnya jernih itu.

Sungguh, Segara sangat terharu karena Kalka akan menjadi pasangan laki-laki keduanya yang akan melahirkan calon anaknya kelak. Remaja yang masih terbilang muda itu akan menjadi pasangan hidupnya dengan seutuhnya selain Damian.

Segara tak jemu menatap wajah putih pucat Kalka yang tengah terbaring itu, lalu mengucapkan ikrar pernikahan disaksikan penghulu dan lainnya.

"Saya mohon kepada semua yang hadir di sini untuk menjadi saksi bahwa pada hari ini saya, Bandung Segara Agni, mengambil Kalka Ansel Putra Wijaya sebagai istri kedua saya yang sah selain Damian, dan saya berikrar, akan mencintai Kalka dan membuatnya bahagia, akan setia kepadanya dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan, akan bersama-sama mendidik anak-anak kami dengan sebaik-baiknya kelak, akan menjadi suami yang baik dan menghiburnya dalam kesulitan, dan akan membina keluarga yang rukun dan bahagia diwaktu senang dan di waktu susah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati."

Teman-teman terdekat mereka memperhatikannya dengan perasaan haru. Di lain sisi, Damian lekas memegang tangan Kalka yang lain di sisi yang berbeda karena Kalka tengah berbaring di tengah-tengahnya mereka, mengusap punggung tangan Kalka sebentar dan kemudian mengecupnya lembut, lalu menyusul mengucapkan ikrar janji suci pernikahan disaksikan penghulu dan lainnya.

"Saya mohon kepada semua yang hadir di sini untuk menjadi saksi bahwa pada hari ini saya, Damian Eugene Cahya, mengambil Kalka Ansel Putra Wijaya sebagai istri saya yang sah, dan saya berikrar, akan mencintai Kalka dan membuatnya bahagia, akan setia kepadanya dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan, akan bersama-sama mendidik anak-anak kami bersama suami saya Bandung Segara Agni dengan sebaik-baiknya kelak, akan menjadi suami kedua yang baik dan menghiburnya dalam kesulitan, dan akan membina keluarga yang rukun dan bahagia diwaktu senang dan di waktu susah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati."

Kalka tampak menarik napas perlahan, lalu bergantian mengucapkan ikrar dengan bibir bergetar, air mata harunya perlahan-lahan berderai.

"Saya mohon kepada semua yang hadir di sini untuk menjadi saksi bahwa pada hari ini saya, Kalka Ansel Putra Wijaya mengambil Bandung Segara Agni dan Damian Eugene Cahya sebagai dua suami saya yang sah, dan saya berikrar, akan mencintai kedua suami saya dan membuat mereka bahagia, akan setia kepada mereka dalam pikiran, ucapan dan perbuatan, akan menjadi orang tua yang baik dari anak-anak kami, akan menjadi istri yang baik dan mentaati petunjuk mereka dengan baik, dan akan membina keluarga yang rukun dan bahagia di waktu senang dan di waktu susah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati."

Tepuk tangan meriah menggema memecah sunyi ruang perawatan Kalka. Taburan bunga-bunga melati menghujani ketiganya setelahnya.

Susana haru menyelimuti hingga membuat siapapun yang menyaksikannya meneteskan air mata bahagia.

Segara terlebih dahulu memegang tangan Kalka, lalu menyematkan cincin pengikat janji suci di jari manisnya dengan mendorongnya setengah saja, lalu dilanjutkan oleh Damian. Kalka melakukan hal yang sama, meraih tangan Segara terlebih dahulu dan menyematkan cincin di jari manisnya. Setelahnya, ia melakukan hal yang sama juga di jari tangan Damian.

Setelah tiga cincin pernikahan itu selesai disematkan, Segara dan Damian mengecup lama pipi Kalka secara bersamaan dari sisi berbeda, mengecup dan menyesapnya begitu lama penuh dengan ketulusan dan cinta.

Penghulu dan satu persatu dari teman-teman yang menjadi saksi mengucapkan selamat kepada mereka bertiga dengan mengulurkan berbagai macam untaian bunga dan kado-kado pernikahan.

Mereka menyambutnya dengan bahagia hingga membuat ruang rawat Kalka dipenuhi dengan kado dan untaian bunga-bunga. Segara dan Damian tersenyum saling menatap satu sama lain, sekarang, mereka tidak hanya berhubungan berdua lagi melainkan bertiga karena sudah ada Kalka. Dalam hati mereka berjanji akan adil dalam membagi dan rela berbagi cinta dan kasih sayang antara satu dan yang lainnya.

[]

Tbc

THRUPLE [R21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang