Dua orang sejoli tengah menikmati secangkir kopi di pagi hari, dua orang manusia yang tengah berada di depan meja saling berhadapan satu sama lain. Di lihat dari sisi manapun Georgia sama seperti kemarin saat pertama kali bertemu dengannya, hanya saat wanita itu dalam pengaruh alkohol akan menjadi orang yang berbeda.
"Kamu melupakan yang semalam?."
Uhuukk uhukk
Georgia hampir tersedak karena pertanyaan Frederick, bagaimana pun juga Georgia ingat jelas yang terjadi semalam, seks pertamanya setelah 21 tahun, mana mungkin dia melupakannya. Awalnya wanita itu memang mabuk tapi setelah cukup lama, dia mulai sadarkan diri, namun bukannya menolak sentuhan Frederick, Georgia malah melanjutkannya seakan dia berada dalam pengaruh alkohol.
"Apa? Aku? Apa yang terjadi?."
"Kamu ingat." Frederick meneguk minumannya dengan santai.
"Tidak."
"Kita mulai apa yang seharusnya kita lakukan, kontrak pernikahan."
"Bukannya kita hanya akan bertunangan?."
"Siapa yang menginginkan tunangan? Aku butuh status pernikahan. Ayo kita menikah, bukan, maksudku kamu harus menikah denganku."
"Itu-."
"Kita saling menguntungkan, aku tidak akan mengusik kehidupan pribadimu, begitupula denganmu. Kita hanya menikah untuk status dengan keuntungan masing-masing, sebagai jaminannya, aku akan melindungimu."
"Baiklah." Georgia mengulurkan tangannya, menjabat tangan Frederick.
"Datanglah ke kantorku, kita bahas soal kontrak, aku akan buatkan, kamu bisa membacanya dan bisa merevisi yang tidak kamu inginkan."
"Oke."
Mereka berdua berpisah didepan lobi, Georgia di jemput oleh Yara sedangkan Frederick pergi menggunakan mobil mewahnya. Selama dalam perjalanan, Georgia hanya diam sambil melihat jalanan yang penuh kendaraan berlalu lalang dengan kegiatan masing-masing. Pakaian Georgia sudah bukan pakaian semalam, pakaian mewah yang di belikan oleh Frederick menggantikan pakaiannya yang sudah tidak bisa di pakai lagi.
"Apakah ada masalah nona?." Pertanyaan Yara membuat Georgia tersadar dari lamunannya.
"Tidak ada, bagaimana kondisi daddy?."
"Tuan mulai membaik, masalah pertunangannya-."
"Aku akan menikah dengan Frederick."
"Apa? Bukankah-."
"Lebih baik menikah, aku akan mengakhiri jika semuanya sudah selesai."
"Tapi pernikahan itu sangat sakral nona."
"Aku tau, lebih baik melakukan pernikahan ketimbang aku harus mati di tangan mereka semua."
Yara tidak bisa membantah apa yang Georgia katakan, faktanya nyawa wanita itu seperti mainan bagi orang lain. Georgia sama sekali tidak berniat membalas walaupun punya kemampuan untuk melakukannya, dia hanya berusaha terus melindungi diri sambil mencari celah untuk menghancurkan mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Prince✓
Romance[Warning 21+] Follow terlebih dahulu sebelum membaca "Disini, aku menyukai setiap lekuk tubuhmu Gia. Aku ingin menyentuhnya dan membuat mulutmu memintaku melakukan lebih jauh, aku ingin membuatmu terbang dalam kenikmatan sehingga matamu hanya menata...