prolog

677 43 0
                                    

꧁Haii haii happy reading꧂

✮✮✮✮✮

"Ah sialan aku tergigit oleh zombie tadi" ucap seorang lelaki tua sambil bersembunyi dari kejaran zombie.

"Paman? Apa yang paman lakukan disini?" tanya jaemin.

"Aku hanya bersembunyi dari zombie, nak"

Jaemin hanya menganggukan kepalanya lalu bergegas untuk menemui teman temannya di markas.

Serangan zombie ini tidak ada habisnya bahkan ini sudah terjadi dari 2 minggu yang lalu.

Pemerintah bahkan sudah melapor ke kota lain agar memberikan bantuan berupa helikopter atau pesawat untuk menjemput orang yang berada disini. Namun semuanya tidak ada yang mau membantu, itu kata pemerintah sih.

"Semua baik baik saja?" tanya Donghyuck atau bisa juga kalian sebut haechan.

"Semuanya baik, tapi cuaca sekarang lagi ga mendukung sama sekali untuk kita"

"Kamu benar mark, astaga ini membuatku pusing"

Renjun akhirnya duduk di dekat pacarnya, guanlin. Dia butuh ketenangan sekarang setidaknya biarkan dia bermanja manja dengan pacarnya itu walau keadaan sedang tidak mendukung sama sekali.

"Hai, bagaimana dengan rencana kemarin?"

"Sepertinya itu tidak akan mudah kamu tau kan sekarang sedang musim hujan aku yakin mayat mayat itu tambah membusuk di luar"

"Dan juga di atas sana pasti akan sangat licin mengingat itu daerah pegunungan"

"Kamu benar jen, tapi hanya di sana tempat yang aman"

"Baiklah kita buat voting saja" ucap haechan yang langsung di setujui oleh mereka.

"Baik, sekarang siapa yang setuju untuk menetap disini?"

Disana ada Jeno, mark, chenle, guanlin dan juga renjun yang angkat tangan. Mereka sebenarnya tidak ingin terus disini tapi mengingat jalur pendakian yang curam mereka jga tidak mau mati disana.

"Nah sekarang siapa yang setuju untuk ke pegunungan? Aku sendiri akan memilih untuk ke pegunungan sih"

Selain haechan ada jaemin, jisung, soobin, yeonjun, beomgyu dan juga pacarnya, serta hueningkai. Dengan begini keputusan sudah diambil yaitu mereka tetap pada rencana awal.

"Kalian jangan takut kita akan saling menjaga satu sama lain dan pastikan jangan berpencar"

Jisung mencoba meyakinkan mereka termasuk pacarnya walau sebenarnya dia sendiri juga takut tapi dia tetap mencoba tenang agar masalah tidak jadi lebih buruk.

"Baiklah, jadi kapan kita akan mulai berangkat?"

"Besok pagi kita berangkat dan hari ini sebaiknya kita mempersiapkan barang barang juga makanan"

"Jaemin?"

"Ya? Ada apa?"

"Ayo ikut aku ke tempat perbelanjaan mungkin kita bisa menemukan barang yang berguna di sana tentunya makanan juga"

Haechan mengajak jaemin saja karena dia tau yang lainnya pasti akan menolak atau mau tapi kelihatan sangat terpaksa. Kalau bukan karena dibutuhkan dia juga tdk akan mau kesana sih.

"Ayo saja tapi jangan lupa membawa senjatamu itu"

"Kamu mengkhawatirkan ku?" tanya haechan dengan senyum mengejek.

"Ayolah, aku tidak mau kita pergi berdua tapi aku pulang sendiri"

Jaemin sudah muak dengan kejadian seperti itu dimana dia pergi berdua dengan temannya namun akhirnya dia malah selamat sendiri dia tidak suka hal itu.

"Ingat pada hyunjin ya? Dia teman yang baik sih"

"Sangat, aku jadi merindukan candaannya"

Dulu hyunjin adalah teman baiknya dia bahkan sering membantu jaemin saat sedang kesulitan namun sekarang itu hanya tinggal kenangan.

"Sekarang ayo pergi jaemin tahan sedihmu itu" haechan melemparkan sebuah pisau ke arah jaemin.

"Sialan" untung saja pisaunya ada tutup

Tbc

✮✮✮

RUN!! [Hyuckna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang