Part 20: Maaf

3.9K 626 108
                                    

Jaeyong Fanfiction
By Anna

Kenapa ya makin kesini aku merasa tulisanku itu kaya semakin membosankan, kaya semua yang udah aku tulis itu kayak gak ada gunanya🫠

Happy reading...

"Bubu!!"

"Bubu!!"

Panggilan susu itu membuat Taeyong yang sudah setengah sadar seketika terbangun kembali, ia mengaduh kecil ketika hendak bangun, tetapi tubuhnya terasa begitu sakit, bahkan ketika ia mengerjapkan matanya sesuatu yang basah menghalangi pandangannya.

Erangan kecil kembali lolos saat Taeyong menekan bagian kepalanya yang terluka, dengan tangan gemetar yang di lumuri darah Taeyong memengang Mark dengan tangan yang lain. "Kamu tidak apa-apa?" Tanyanya lembut.

"Mark baik-baik saja."

Jika saja Taeyong tidak menggunakan tubuhnya untuk melindungi Mark mungkin saja saat ini keadaan Mark tidak lebih buruk darinya, tetapi karena Taeyong memeluk dan berusaha membungkus tubuh kecil itu dengan tubuhnya, Mark hanya mendapatkan sedikit luka lecet akibat gesekan tanah dan batu.

Taeyong mencoba untuk melihat sekeliling tetapi tempat itu sepi, hanya ada tanah kering berkerikil dengan beberapa tumbuhan tinggi di sekelilingnya, Taeyong kemudian mengangkat kepalanya ke atas, disana adalah jalan utama, kemungkinan besar ketika ia dan Mark terlempar dari mobil mereka jatuh ke bawah.

"Mark sekarang keadaan kita sedang tidak baik-baik saja, apa kah Markie mengerti?"

"Mmh! Markie mengerti!"

Mark mengangguk di depannya dengan tegas, surainya yang lembut bergoyang lucu, dan tatapan matanya berubah menjadi serius. Pelatihan yang telah ia alami sejak kecil membuat Mark tahu bahwa saat ini mereka sedang di serang musuh.

Mark memang baru berusia 6 tahun, tetapi hal dasar yang harus di lakukan Jaehyun dalam pelajaran pertarungannya adalah persiapan diri jika mereka di serang secara tiba-tiba. Saat mendengar baku tembak tadi memang Mark merasakan takut, bagaimanapun juga ini adalah kali pertama pria kecil itu berhadapan dengan situasi yang mengerikan seperti ini.

Taeyong menghela nafasnya untuk sesaat, dengan nafas sedikit tercekat ia berdiri dan meraih Mark kedalam rengkuhannya, Taeyong beberapa kali melihat kesana kesini tetapi hanya keheningan yang ia dapatkan, sejauh mana mereka terlempar?

Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah memanjat ke atas, tapi bagaimana caranya?

"Kita akan ke atas."

Saat Taeyong sedang mencoba untuk mencari jalan naik, tiba-tiba saja ia melihat beberapa orang sedang berlari ke arahnya.

Orang-orang itu sangat tinggi dan berbadan kekar, sesaat Taeyong tidak bisa membedakan jika itu musuh atau teman, tetapi suara susu Mark membuatnya terkejut, "Bubu mereka bukan milik Daddy!"

Taeyong membulatkan matanya, nafasnya tercekat dan dengan gerakan panik ia menarik Mark untuk berlari.

"Bagaimana kamu tahu?"

"Daddy selalu membawaku untuk melihat mereka saat berlatih, dan aku hampir hafal dengan mereka semua."

Jumlah anggota Maviora memang banyak, tetapi jika itu hanya dalam ruang lingkup Sang pemimpin itu hanya ada beberapa ratus, dan mereka akan di bagi menjadi beberapa kelompok khusus untuk melindungi dan menjaga keamanan sang pemimpin.

The Choice [ Jaeyong ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang