Pov: Rimuru
Namaku Rimuru Tempest, sudah 5 abad (500 tahun) sejak perang tenma berakhir. Selama itu aku hanya mengerjakan tugas mengurus negara. Aku sungguh bosan, lagipula Ciel jahat amat sih gamau bantu. Apa boleh buat, sudah menjadi tugasku buat melakukan semua itu. Aku menghela nafas panjang, loh-
Hari ini aku gaada kerjaan sih, aku mau malas malasan dirumah. Semoga Shuna tidak marah, aku merebahkan tubuhku diatas tatami lalu memejamkan mata. Berharap tidak akan ada yang mencariku.
.
.
.
Setelah itu aku terbangun di sebuah tempat. Disini kosong, hanya ada singgasana dengan seorang dewi diatasnya. Ciel iseng kah? Aku mencoba memanggilnya,
'Ciel, Ciel. Ini tidak lucu, jawab aku! '
.
.
.
'Ciel? ' benar-benar tidak ada jawaban darinya. Sungguh, dimana aku? Aku mencoba menggerakkan anggota badanku tapi tidak bekerja, rasanya seperti saat aku pertama kali menjadi slime. Pada saat itu, tepat disebelahku sebuah jiwa tiba-tiba muncul. Jiwa itu terdiam sejenak, "saya pasti sudah mati ya?" dewi menjawab "Benar". Sang dewi berkata "Kamu Mati karena Karoshi diumur kepala dua. Kasian sekali" Ujarnya. Jiwa itu terdiam, "begitu ya? Hidup demi bekerja, matipun karena bekerja.. " Ucapnya. Aku bisa paham sih, dulu aku juga pernah jadi budak korporat. Hanya saja tidak sampai mati. Si dewi memasang ekspresi senang, "Sebagai gantinya, aku bisa memberi kalian kehidupan kedua yang bahagia. " Katanya girang. 'Kalian? Aku juga? ' pikirku. "Kalian bisa melakukan apapun dengan bebas! " Tambahnya. "Sungguh?! Apapun yang aku mau? " Si jiwa semangat, "Ya,karena aku baik dengan perempuan!" Ujar sang dewi. Hey memangnya dewi itu pilih kasih? Lagipula aku ini laki² lho! "Memangnya dewi boleh pilih kasih? ", tuhkan dia juga berpikiran sama!.
" Boleh dong! " Ujar sang dewi, 'ndasmu! '.
"Baiklah saya ingin hidup abadi! " Si jiwa berkata, "Dikabulkan! ". Emang semudah itu?
"Semudah itu? Hebat banget." Si dewi berkata,
"Baiklah, aku akan mereinkarnasikan kalian dengan tubuh dipenuhi saya sihir. " Katanya, 'Hah? Kalian? Aku juga? '.
"Sehingga kamu tidak bisa menua. Ada permintaan lagi? " Tambahnya. "Cukup itu saja", woy aku belum minta tau!
"Saya ingin hidup panjang umur dan santai", ujar si jiwa. Enak saja! Kalau sampai abadi itu kebanyakan!.
"Baiklah, Kalian akan bereinkarnasi dan hidup di dataran tinggi dengan santai! " Ucap sang dewi sembari memperlihatkan tongkat ajaib yang mirip replika anime. "Aku juga akan membuat kalian muda semuda gadis 17 tahun kesukaanku! " Ujarnya dengan riang, sambil berputar-putar. Loh, gadis-
"Tungg-"
"Bimsalabim! ", sial. Mantra sudah sudah dirapal, pandangan kami gelap.
.
.
.Kami terbangun disebuah padang rumput yang luas. Tampaknya kami benar-benar bereinkarnasi, payah, harusnya aku menyadarinya dari awal! Aku bisa mengambil kembali adikku tadi! Lagipula, kok Ciel tidak merespon ya? Aku jadi khawatir. Gadis disebelahku berdiri lalu berjalan, jadi aku mengikutinya. "Bentang penara", ucapnya pelan. Baju gadis ini lumayan mencolok ya, omong-omong aku baru sadar aku membawa topeng ini, syukurlah. Kami berjalan menuju sebuah rumah yang berada di dataran tersebut.
" Bukan bahasa Jepang, tapi aku bisa baca." Ucapnya, oh dia orang Jepang rupanya. Menarik, namanya siapa ya? Itu nanti saja, 'benar, tulisannya terbaca' pikirku.
"Eng, 'Bagi yang mau pakai,pakai saja.' Baik banget. ", gadis tadi membaca dengan keras. Bonusan dari dewi pilih kasih itu ya? Lumayan sih. Aku membuka gagang pintu lalu mendorongnya, " Apa ini disiapkan oleh dewi itu?. " Tanya si gadis. Gadis itu langsung kedepan sebuah cermin untuk mengaca, "Inikah diriku? Aku benar-benar mirip gadis 17 tahun! ", ucapnya riang. Kalau aku, sih, tidak mau mengaca. Rasanya tidak sopan berkaca dengan wujud Shizu, apalagi sekarang aku benar-benar mirip dengannya. Tubuhku bukan lagi slime, aku jadi tidak bebas berubah.Gadis itu menoleh padaku, " omong omong namaku Ai-, eh-, maksudku namaku Azusa Aizawa! Salam kenal, " Dia mengulurkan tangan kepadaku. Aku menjabat tangannya, "Namaku Rimuru, Rimuru Tempest, " Ujarku. Dia hanya membalasku dengan senyuman.
"Eng, apakah kau keberatan jika aku memintamu melepaskan topengmu? ""Eh? Topeng ya? Maaf, tidak bisa. Aku belum bisa menunjukkannya"
"Begitu ya, tidak apa! Disana ada desa, kau mau mencoba untuk kesana? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimuru x Slime Taoshite 300-nen [DISCONTINUED]
FanfictionPetualangan Rimuru didunia Slime Taoshite, dirinya bertemu dengan puan sihir penara dan bereinkarnasi. Disini Rimuru akan mengikuti keseharian Azusa. Warning! : Dialog mungkin akan berbeda dari versi original! Tanda baca masih kurang! Cerita yang...