Bab 4: Pulang kampung?!

202 16 4
                                    

"Guru ceritakan kisah cinta dong~", pinta Halkara kepada nona Azusa.

" Tidak punya", tidak heran sih, Nona Azusa hanya tinggal di desa terpencil. Hal ini mungkin menjadi penyebab utama.

"Masa? Pasti ada kalau hidup selama 300 tahun. "

"Saya sangat mendambakan kisah cinta karena masih muda", tambah Halkara.

" Memangnya berapa usiamu? ", tanya nona Azusa dengan sedikit ekspresi bingung.

"17 tahun! Ditambah 2.500 bulan. "

"Untuk ras Elf umur segitu masih belia. "

"Maaf membuat kalian menunggu. ", aku berkata kepada mereka.

"Laika terimakasih ! ", ucap Nona Azusa kepadaku.
"Mari, selamat makan! "

"Maaf, Nona Azusa! ", aku menyela mereka yang hendak makan. Perhatian mereka tercurah kepadaku.

" Saya akan pulang kampung. "
.
.
.

"Laika, kamu mau pergi dari rumah ini?! ", tanya Halkara panik.

"Falfa akan sedih! "
"Shalsha juga! "

"Laika, apa kamu tidak puas dengan kehidupan kita?", tanya Nona Azusa menyela.

" Bukan begitu.. "

"Meskipun hubungan kita guru dan murid, aku menganggap kalian seperti keluarga! ", ucap Nona Azusa. Aku tidak pernah melihatnya sepanik ini sebelumnya..

"Maksud saya bukan begitu.. ", ucapku dengan maksud meluruskan kesalahpahaman mereka.

" Saya ingin pulang sementara untuk menghadiri pernikahan kakak. ", tambahku.

" Yah, kalau begitu Azusa, biarkan dia pergi. Lagipula tidak ada salahnya sesekali dia pulang. ", ucap Nona Rimuru kepadaku. Seperti biasanya, dia tampak tenang.

"Iya.. "

"Jika berkenan, maukah kalian hadir? ", tawarku kepada mereka.

Tentu saja mereka setuju dengan semangat.

* ° *

Begitulah ceritanya. Kami menuju gunung berapi rocco , kampung halaman Laika.

"Semua kita hampir sampai. Itu gunung berapi rocco. ", kata Laika kepada kami.

"Disinilah tempat akad pernikahannya. "
"Uwaah naganya banyak sekali! "

Secara biologi, mereka disebut naga merah. Dikategorikan dalam ras naga, bukan monster.

Kami turun dari punggung Laika, seketika kami disambut oleh dua naga merah.

"Ayunda Laika, selamat datang. "

Mereka juga memuji Laika, udah akrab banget kayaknya.

"Maaf Nona Azusa, mereka adalah juniorku di Akademi perempuan. ", ucap Laika kepadaku.

"Mari perkenalkan keluarga saya", ucap Laika lagi. Kami pun mengikutinya dari belakang.

" Aku pulang, ayah, ibu. "

"Laika, selamat datang. "
"Akhirnya kamu pulang putriku. "
Orang tua Laika menyambut kedatangan putrinya.

"Laika! "

"Kakak! "

"Kamu juga hadir ya? "

"Ini kakakku dan pengantin jantannya. ", Laika memperkenalkan mereka kepada kami.

" Saya Leila, kakak Laika. ", ucap Leila memperkenalkan diri.

" Selamat atas pernikahan kalian. ", aku menyelamati mereka.

Rimuru x Slime Taoshite 300-nen [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang