gambar karater saat ini : Daniel
Fabian POV
Mansion miami 010
aku membaca buku Giovanni Room karya James Baldwin ,mungkin ada phase depresi seseorang menerima penolakan , entah itu penolakan yang aku tahu itu sangat dingin, dingin sekaliterakhir aku merasakan ini ketika aku menerima tamu vip dimana mereka menimati tubuh ku namunm pikiran ku kacu tentang keselamatan alline beserta bayi nya, entah aku merasa sakit hati karena dia menolak ku atau karena dia melukai harga diri ku?, aku bahkan tak bisa merasakan ketelanjangan ku, hanya rasa dingin yang mengkerat tubuh ku seperti rasa sakit saat melihat mata Julian, entah dia bukan klien ku, aku bahkan tak pernah merasa ada hubungan special dengan klien ku, tapi rasa sakit atas penolakan ini seperti jarum yang ta bisa ku cabut, aku berusaha membaca novel erotis, sedih, bahkan berada di ruang seks orgy bersama 7 gigolo lain nya yang sedang pesta sex namun tak bisa membuat ku melupakan nya, suara gemuruh desahan dan erangan di ruang ini tak bisa mencabut pikiran ku dari nya, aku benci menjadi seperti ini, remasan tangan nya ketika aku mencoba meraih nya membuat ku mengkerut seperti biji kismis, seseorang gigolo memilki kepercayaan tinggi dan aku tak bisa melihat nya lagi, entah aku yang kurang ajar kepada nya, atau aku saja yang merasa sesakit ini seperti tidak ada obat nya sama sekali.
"teman mu tidak ikut main?"
Kata seorang wanita paruh baya yang menunjuk diri ku yang sedang membaca sedangkan temanku dion menghisap payudara nya
"tidak, dia di sini sejak dari tadi"
"sayang sekali"
Kata wanita itu melanjutkan sex bersama dion, dion yang menggelengkan kepala ku mengisyaratkan aku harus pergi jika tidak melakukan kegiatan ,aku mengikuti apa yang dion suruh dan pergi dari ruang sepertinya aku adalah perusak mood di kegiatan swinger tersebut.
Benjamin baru keluar dari kamar nya, melihat ku telanjang namun dengan muka penuh kalah , dia mengangguk kepada ku ketika aku menunjukan ke Swing room, dan dia mengerti, lalu mendekati aku dengan seksama,
"jangan berbohong, kamu disana hanya untuk membuang waktu"
Seperti membaca pikiran ku , aku menyadari dia melihat tubuh ku lagi dan aku menyadari dia pengamat yang baik, karena tidak ada sama sekali keringat ,atau lender di penis yang sehabis ereksi, dan Benjamin memberikan kunci mobil nya kepada ku,
"bisa cucikan mobil ku di tempat biasa?"
"iya, aku juga butuh udara segar"
Benjamin mengaguuk pelan dan terlihat matanya berbinar Ketika dia menyadari ada yang ia ingin tanyakan lagi,
"bagaimana dengan apartment mu?"
"besok aku akan menempatinya, mungkin butuh beberapa sentuhan dari showroom mu"
Kata ku tersenyum lebar, ketika berbalik ke kamar ku untuk memakai baju ku.
***
Uang satu juta dollar seharus nya bisa untuk melunasi hutang ku ,namun aku pakai untuk membeli apartment kedua ku, bodoh ?, mungkin iya, tapi tak ada yang bisa aku perjuangkan saat ini, yang ku lakukan hanyalah kerja dan kerja, aku teringat 3 tahun lalu aku mendapatkan sebuah warisan dari klient ku ketika ia hidup ia mewarisi ku sekitar 5 persen harta kekayaan nya, aku belum memerlukan nya untuk saat ini, aku pun masih suka kerja seperti ini , mungkin warisan itu bisa jadi tabungan masa tua ku, tapi bukan untuk saat ini, ini bukan lah pekerjaan yang mudah tapi penuh resiko, jadi aku semakin berhati hati dengan uang. Aku Kembali membuka beberapa barang yang pernah aku pakai waktu itu, menyadari sudah lama juga aku menjalani professi ini, pernah terbesit di pikiran ku, apakah aku tak menyayangi tubuh ku ini, tubuh ku yang setiap hari menahan sakit, dan berpura pura menikmati setiap sentuhan tersebut. dan sesuatu menarik perhatian ku Ketika aku membuka hp ku, beberapa berita dari Miami Voice terlihat menarik bagiku, biasanya aku tak begitu memperhatikan berita , namun wajah dia terlintas banyak di media, ya wajah dingin itu ada di berbagai sumber pemberitaan di miami dan aku tak menyadari selama ini. Wajah yang dingin itu adalah dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fabian Sang GIGOLO
RomanceJulian Casablanca menyadari dia menyukai sahabat kakak nya sejak remaja, Fabian Jordan Montana dan hanya butuh satu ciuman dari Julian lah yang bisa mengubah takdir Fabian, karena ciuman Julian yang membuat Fabian mengambil keputusan yang salah dan...