Attention 🏀 #4#

71 8 4
                                    

Benar kata Oca, Hazel memiliki perasaan kepada pemuda tengil itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar kata Oca, Hazel memiliki perasaan kepada pemuda tengil itu. Tidak tahu kenapa.

Padahal tujuan Jeongwoo ke kelas mereka adalah untuk bertemu Jia, tetapi Hazel malah tertarik padanya.

"Maes itu ... Ganteng," ujar Hazel pelan.

"Ganteng ganteng gitu tapi tengil! Sama aja." Berakhir lengan Oca disenggol Hazel yang cemberut.

Terkadang Oca juga heran. Bagaimana teman sebangkunya itu suka dengan pemuda tersebut. Pemuda itu tidak bisa diam. Selalu ada saja tingkahnya. Belum lagi sering menjahili ibu kantin.

Tapi namanya cinta pandangan pertama, memang selalu membuat kita keras kepala.

Apa saja yang dilakukan oleh orang itu selalu membuat jantung berdisko. Itulah yang saat ini Hazel alami.

Di sisi lain, terkadang hatinya memanas bahkan bisa sampai retak ketika melihat pemuda yang dicintainya dalam diam itu berinteraksi dengan perempuan lain.

Bahkan bukan hanya Jia. Pemuda itu selalu berinteraksi dengan senyum manisnya kepada semua teman perempuannya, termasuk Hazel juga. Namun ya, tetap saja hatinya sedikit ... Tidak terima.

Seperti sekarang.

"Widih kapten Maes!"

Seorang siswi dengan baju olahraga menghampiri sang kapten basket di lapangan. Hazel tau, siswi itu kapten grup basket perempuan.

Siswi itu melakukan handshake dengan Maes. Kelihatan sangat akrab.

"Makin ganteng aje nih kapten! hahaha."

Ada yang mendidih tapi bukan air.

"Sa ae lu, Chel. Potong rambut lagi Lo?"

"Iya. Gimana?"

"Cocok sih cocok."

Entahlah, Hazel tidak ingin berprasangka bahwa gadis itu menyukai Maes. Dia memang terlihat sangat akrab dengan semua anggota basket laki-laki.

Tapi, wajah Maes yang tersenyum tampan saat membalasnya itu membuat Hazel berpikir bahwa Maes ...

Tidak Hazel, dia memang sosok penebar senyum manis. Lagi pula, Maes menyukai Jia. Bukan yang lain.

Sudahlah! Lebih baik Hazel lanjut berbincang saja dengan sohibnya dari pada hatinya panas melihat fenomena itu.

~•~•~•🏀•~•~•~

Sudah 15 menitan Hazel dan Oca bercerita di gazebo di pinggir lapangan. Dari membahas kue cubit di kantin sampai kecebong di selokan. Hingga pada akhirnya Oca menambah topik.

"Eh tadi malam kok Lo bisa ketemu si Maes sih?"

Mengingatnya kembali membuat Hazel menaikkan sudut bibirnya sedikit.

"Ya ga tau. Kebetulan aja kali," balasnya.

Oca tertawa sejenak.

"Lo ga mau bilang tentang perasaan Lo ke dia?" tanya Oca setelahnya.

Hazel tersenyum pahit. "Dia suka sama Jia, Ca. Jia temen kita sendiri. Gue tau Jia udah punya pacar dan kemungkinan besar gak akan tertarik sama Maes.

Tapi gue takut kalau gue ungkapin perasaan gue selama ini, yang ada dia pasti ngeliat gue aneh atau ilfeel. Karena yang selama ini yang dia deketin itu Jia, bukan temennya Jia."

Oca menggigit bibir bawahnya. Menganggukkan kepala dan menghela napas.

"Eh btw katanya club literasi kalian mau ngadain proker bareng sama SMA sebelah ya?" Oca memilih untuk mengalihkan topik.

"Iya Minggu depan rencananya. Ini habis sekolah juga ada rapat untuk bahas itu."

*Proker: Program Kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Proker: Program Kerja

[2] Attention | Park Jeongwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang