Malam semakin larut, tapi Sunoo dan Jake belum bisa memejamkan matanya. Keheningan yang cukup lama, membuat salah satu pemuda manis bermata rubah tertidur secara tiba-tiba. Jake yang melihat Sunoo tertidur, mengambil selimut dan membenarkan posisi tidur Sunoo. Jake dan Sunoo akhirnya tertidur di ruang tengah rumah Jay dan Sunghoon.
"Jake, Sunoo." teriak seorang pemuda yang baru turun dari lantai 2.
"Siapa sih, pagi-pagi sudah teriak tidak jelas." keluh Jake sambil merapikan selimut yang ia pakai.
"Kalian kenapa tidur di ruang tengah sih, kan aku sudah kasih tahu kamar kalian masing-masing." jawab Jay.
"Maaf, Sunoo ketiduran di ruang tengah tadi malam, aku gak mau bangunin dia." ujar Jake.
"Sun, bangun yuk. Kamu mau pergi sekolah atau izin dulu? kalau belum baikan mendingan tidak usah sekolah dulu ya, biar aku temani kamu di rumah." ucap Jay seraya mengelus lembut kepala Sunoo.
"Aku masuk sekolah Jay, lagipula kalau tidak sekolah, justru buatku teringat sama bunda." jawab Sunoo dengan mengusap wajahnya.
"Yaudah kalau gitu, kamu sama Jake pergi siap-siap ya. Bajunya ada di kamar Sunghoon, kalian ambil saja ya." ujar Jay dengan membawa selimut yang di rapihkan Sunoo dan Jake.
Sunoo, Jake sudah siap dengan seragam sekolah kepunyaan Sunghoon. Mereka segera berjalan menuju ruang makan untuk sarapan bersama sahabatnya.
"Pagi." sapa Sunoo dengan senyum tipisnya.
"Pagi." jawab ke enam sahabatnya serentak.
Skip
"Won, nanti kamu berangkat bareng aku ya. Kita harus berbicara tentang Sunoo." bisik Jake sesaat setelah keduanya selesai membersihkan meja makan.
"ok." jawab Jungwon dengan senyum manisnya.
Sunoo dan sahabatnya sudah bersiap di depan rumah. Sunoo pergi bersama Jay, Sunghoon, dan Riki menggunakan mobil hitam milik Jay. Jake dan Jungwon memutuskan menggunakan sepeda motor milik Jake supaya lebih cepat sampai di sekolah.
Jake dan Jungwon telah tiba di sekolah, mereka memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah karena tempat itu lumayan sepi untuk membicarakan hal penting. Mereka duduk di salah satu kursi yang tersedia di taman tersebut, hembusan angin membuat keduanya terdiam sejenak sambil menikmati udara pagi yang jarang mereka dapatkan.
"Jake, sebenarnya apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Jungwon saat melihat kedua kaki Jake bergerak tak tentu arah.
"Sunoo kemarin berniat ingin mengakhiri hidupnya, aku gak tahu apa yang mengganggu pikirannya. Aku takut dia beneran melakukan tindakan itu. Dia juga sekarang dalam keadaan terancam, aku takut dia mengakhiri hidupnya di tangannya sendiri ataupun dibunuh orang lain." jawab Jake dengan tangan meremat rambutnya.
"Apa? kamu jangan bercanda Jake, Sunoo baik-baik saja, bagaimana mungkin dia ingin melakukan tindakan itu?" teriak Jungwon kala mendengar sebuah fakta yang mengejutkan.
"Dia memang terlihat sehat secara fisik, namun siapa tahu psikis nya tidak baik-baik saja. Bukankah kita sudah bersahabat dengannya hampir 10 tahun, tapi apa kamu tidak sadar kalau Sunoo berubah 2 tahun yang lalu. Dia yang awalnya ceria, sekarang menjadi pemurung." jelas Jake sambil melihat burung-burung yang beterbangan.
"Iya sih, terus maksud kamu ada orang yang mengincar Sunoo, siapa orang itu dan kenapa?" tanya Jungwon.
"Rion, dia orang yang mengincar Sunoo. Aku dan Riki mengikuti seseorang yang mencurigakan saat di pemakaman bunda Sunoo, ternyata orang itu adalah orang suruhan Rion yang membunuh bunda Sunoo." jawab Jake.
"Apa? gila kali ya tuh orang, apa aku bales aja ya dia, nyawa harus dibalas dengan nyawa." teriak Jungwon dengan tangan yang mengepal kuat.
"Jangan Won, kita belum punya bukti apapun untuk melakukan tindakan ke Rion. Aku hanya minta kamu untuk temani Sunoo kemanapun." ujar Jake seraya menenangkan Jungwon.
Jake dan Jungwon segera kembali ke kelas masing-masing. Jungwon sudah tiba di kelasnya, ia memutuskan untuk berpindah tempat duduk di dekat Sunoo. Satu per satu murid telah tiba, hingga kedatangan seseorang membuat Jungwon menahan amarah.
"Hoy, anak gak berguna, Lo ngapain duduk di tempat gue. Lo pergi sekarang atau habis di tangan gue." ancam Rion dengan senyuman seringainya.
"Gue mau duduk disini, kalau Lo gak suka silakan pergi. Jangan harap Gue mau nurutin perintah orang pengecut kayak Lo." ucap Jungwon sambil menunjuk muka Rion.
"Kurang ajar ya Lo, awas aja Lo akan habis di tangan Gue." ancam Rion seraya meninggalkan bangkunya yang sudah diduduki Jungwon.
"Won, kamu ada masalah sama Rion?" tanya Sunoo sambil menata meja nya.
"Harusnya aku yang tanya begitu, kenapa kamu gak bilang kalau selama ini sudah diganggu Rion? aku sahabatmu bukan sih Sun?" tanya Jungwon dengan mata berkaca-kaca.
"Maaf Won, aku mau cerita nanti saat sudah kumpul bareng yang lain, sekarang kita belajar dulu ya." ujar Sunoo seraya mengeluarkan buku pelajaran nya.
Kring... kring...
Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi, membuat semua murid keluar dari kelasnya. Jungwon dan Sunoo masih duduk di tempatnya sambil menyelesaikan catatan mereka yang belum selesai. 5 menit berlalu, mereka sudah selesai dan berniat keluar dari kelasnya.
"hoy." teriak seseorang dari belakang membuat keduanya menoleh secara bersamaan.
"Apaan?" tanya Jungwon dengan wajah ketusnya.
"Gue gak ada urusan sama Lo, ini urusan Gue sama Sunoo. Lo gak ada hak untuk ikut campur." jawab Rion seraya memegang kedua tangan Sunoo dan hendak membawanya pergi keluar dari kelas.
plak
"Gue gak akan pernah biarin seorang pembunuh memegang tangan Sunoo. Jangan harap Lo bisa tenang sekarang, Gue bakal ngejaga Sunoo dari orang jahat kayak Lo." ujar Jungwon dengan menatap tajam Rion.
"Wow, hebat banget ya. Sekarang apa lagi yang Lo lakuin Noo, sampai seorang Jungwon yang biasanya tidak peduli sama orang lain, sekarang peduli sama Lo." ucap Rion seraya memegang kerah baju Sunoo.
"Sudah cukup, Ri. Sunoo itu sahabat Gue, kalau Lo jahat sama Sunoo, maka Gue juga akan jauh lebih jahat sama Lo." ujar Jungwon sembari menarik tangan Sunoo meninggalkan Rion yang terdiam.
Sunoo dan Jungwon berjalan menuju parkiran. Kelima sahabatnya sudah tiba di parkiran terlebih dahulu, membuat Sunoo dan Jungwon berlari kecil menghampiri sahabatnya. Sunoo bersyukur hari ini dia terbebas dari Rion, karena bagaimanapun dia belum siap jika harus menghadapi Rion dengan perasaan yang hancur.
Skip
Mereka telah berkumpul di ruang tengah setelah makan siang bersama. Mereka duduk sambil menikmati acara yang menyajikan tentang persahabatan. Mereka menikmati acara tersebut, hingga tidak sadar acaranya sudah selesai.
"ehm..." suara deheman seseorang membuat mereka kembali tersadar dari lamunannya.
"Guys, berhubung acaranya sudah selesai, aku mau memberitahu kalau Sunoo mau menceritakan sesuatu. Ayo Sunny cerita sekarang." ujar Jake sambil melirik Sunoo yang tengah gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retak
FanfictionSunoo memiliki 6 orang sahabat yang menyayanginya. Namun, sebuah kejadian yang tidak terduga, membuat ia kehilangan arah dan menjauh dari sahabatnya. Siapa sangka jika perbuatan Sunoo tersebut memberikan dampak yang cukup besar bagi sahabatnya. Apa...