Bab 9 : « Until Get It! »

317 45 0
                                    

“Tidak ada yang murni selain cinta yang tumbuh sendiri untuk orang yang dicintai, 'angel love' akan mengerjakan tugasnya demi mengembalikan hati yang rapuh.”

CENTRAL JAVA, JULY 18 2018
Surakarta City, 06:45 PM

Drrtt... Drrtt... Drrtt...

"Halo, gimana kabar [Y/n] sekarang?"

"Masih nihil, Vin... Tante minta maaf..."

Sang pemuda bangkit dan menggebrak meja, lalu langsung memutuskan telepon. Beberapa pengunjung dan staff cafetaria menatapnya.

Tanpa peduli tatapan orang-orang, ia segera membayar bill minuman yang dibelinya. Lalu meninggalkan cafetaria dan segera masuk ke mobilnya.

Sejak tiga tahun yang lalu ia kehilangan kabar sang gadis pujaannya, sekarang masih juga belum menemukan titik terang.

Ia melempar ponselnya ke kursi di sebelahnya, kemudian menancap gas dan segera pulang ke rumahnya.

Segera sang pemuda duduk dan menyandarkan punggungnya ke sofa. Ia menghela napas berat, sekian kalinya ia merasakan kecewa mengenai kabar [Y/n] yang menghilang tiba-tiba.

Dari arah dapur datang seorang wanita paruh baya, mengetahui si pemuda baru saja kembali dari suatu tempat dan mengerti dengan keadaan pemuda tersebut.

"Mas Marvin, mau dibuatin kopi atau yang lain?" Tanya wanita tersebut.

Pemuda yang bernama Marvin itu menyadari ART-nya datang. "Ga usah, bi, makasih."

"Baik, Mas..."

Wanita itu kembali ke dapur.

Di waktu yang sama pula sang ayah mengetahui kalau putranya baru pulang. "Masih kehilangan kabar [Y/n], Vin?"

Marvin tak menjawab. Dari diamnya respon yang diberikan, sang ayah bisa mengetahui jawabannya.

Suara kekehan dari sang ayah terdengar meledek, namun justru tidak memiliki unsur yang sama. Kemudian beliau menepuk bahu putranya. "Mau sampai kapan mencarinya di tempat ini? Bisa aja dia pindah ke kota lain.."

Marvin memikirkan kalimat sang ayah. Sudah lama ia mengelilingi kota ini, kenapa tidak berpikir untuk mencari di kota lain?

"Masalahnya sekarang belum ada yang tau [Y/n] pindah kemana, Pa."

"Cari tau aja petunjuk terakhirnya.." Sang ayah kemudian melirik arloji di tangan kirinya. "Ya sudah, kalau begitu Papa harus ke bandara sekarang."

"Mau kemana lagi, Pa?"

Marvin memang biasa mengetahui sang ayah selalu pergi ke luar kota untuk project yang sedang dikembangkan, juga untuk bertemu dengan rekan kerjanya.

"Ke Jayakarta, mau ikut?" Tawar ayahnya.

Sang pemuda memikirkannya sebentar, kalau saran dari ayahnya bisa dilakukan maka ia akan ikut bersama ayahnya untuk mencari di tempat tersebut. Akhirnya ia menyetujui ajakan Sang ayah, tanpa berlama-lama lagi ia langsung berkemas beberapa barang dan pergi meninggalkan rumah.

𝗗 𝗨 𝗩 𝗘 𝗧【Troublemaker RYG】||  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang