Happy reading
Jakarta 21.30
Dua pesawat baru saja bergilir mendarat di salah satu bandara internasional jakarta,cuaca sangat dingin, hujan yang tidak terlalu lebat dengan gemuruh dan petir yang sesekali terdengar, beruntung nya penerbangan mereka baik-baik saja sampai pendaratan.
Dua gadis dengan satu adik yang kini menjadi tanggung jawab mereka itu sudah sampai di satu kota yang sama, kota yang akan menjadi tempat tinggal mereka mulai sekarang, kota yang akan melihat alur hidup mereka mulai sekarang hingga besok entah kapan.
"Kita langsung ke hotel dulu ya git,Cici belum cari apart yg cocok buat kita"
"Iya ci"
Beralih pada dua gadis lain
" Kita langsung cari hotel Deket sini dulu ya chik, takut hujan nya makin lebat, nanti kenapa-kenapa di jalan"
"Iya ci"
🌧️🌧️🌧️
Sepertinya alam semesta sedang tidak berpihak pada mereka, belum jauh dari bandara hujan semakin deras petir dan gemuruh mulai kencang, hingga akhirnya supir taksi yang mereka tumpangi menyarankan untuk berhenti mencari penginapan terdekat, karna takut terjadi apa-apa di jalan.
🌧️🌧️🌧️
Hujan yang deras seolah sedang merasakan apa yang sedang terjadi pada dua gadis remaja yang sedang menangis Memanggil satu sama lain, takut ,cemas sedih bercampur menjadi satu,tampak kedua gadis itu seperti terpisah namun hati dan raga mereka menyatu, mereka terus saja berteriak di tengah hujan deras,seolah mencari satu sama lain,berlari sembari berteriak sekencang yang mereka bisa
" CHRISTY!!!"
"KAK ZEE!!!"
Teriakan itu terus saja terdengar, namun tidak ada yang bisa membantu mereka, malam ini sangat dingin sepi dan gelap
"Hiks km dimana dek, maafin aku ga becus jaga km hiks" tangis salah satu gadis itu
Dia terus saja menangis hingga tidak sadar jika sudah di tengah jalan, dan ada mobil yang melaju sedikit kencang ke arahnya,
Tin tin
Clittttttt
Bunyi ban yang bergesekan pada aspal basah itu sangat terdengar nyaring
"Astagfirullah" ucap sang supir
"Ada apa pak,kenapa ngerem tiba-tiba, gimana kalo terjadi apa-apa tadi" ucap salah satu gadis yang ada dalam mobil itu dengan sedikit amarah
" Udh ci gre jangan marah"
"Gimana ga marah kalo tadi kita kecelakaan gimana?!"
Ya dia Gracia dan Gita
" Maaf mbak, itu ada orang di tengah jalan" ucap supir taksi
" Siapa yang malem-malem gini main hujan-hujanan di tengah jalan raya" ucap Gracia sedikit kesal lalu membuka pintu mobil itu, namun belum sempat dia keluar dia di tahan oleh Gita
" Cici mau kemana?, Itu hujan nya lebat banget" ucap Gita
"Ya mau liat lah"
" Mbak ini ada payung" ucap supir taksi sembari memberi dua payung pada gracia,Gracia mengambil satu payung itu dan yang satu nya lagi di beri pada Gita
Gracia Langsung keluar dari mobil dan melihat siapa orang itu, jalanan di sana sangat sepi karena hujan yang sangat deras
Saat Gracia sampai di depan mobil dia melihat ada gadis yang sedang menangis dan memeluk lututnya dengan badan gemetar
" Hey apa yang kau lakukan disini?"
" Hujan sangat deras, dimana orangtua mu,apa mereka tidak mengurus anak nya hingga di telantarkan di jalanan begini!" Ucap Gracia sedikit membentak
Gita kini berada di belakang Gracia dia langsung memegang bahu Gracia
" Jangan di bentak, kita ga tau dia lagi kenapa" ingat Gita
Hufh!
Helaan nafas gracia
Saat Gracia ingin kembali bicara, gadis tadi terjatuh ke jalanan yang tergenang air hujan, bisa dilihat dari muka nya yang sangat pucat itu, sepertinya gadis itu sudah lama di bawah hujan iniGracia dan Gita melihat itu kaget,dan Gita menyuruh Gracia untuk membantu gadis itu, Gracia pun mengiyakan nya, lalu mereka kembali masuk ke mobil. Tadinya mereka berniat membawa gadis itu ke rumah sakit, namun sulit taksi itu bilang rumah sakit sangat jauh dari situ, hingga pada akhirnya mereka berhenti di sebuah penginapan yang ada di dekat situ dan akan menginap satu malam seperti yang mereka rencanakan tadi.
Di waktu yang bersamaan dengan kejadian tadi, Shani dan chika juga merasakan hal yang sama, ada seorang gadis yang berlari di tengah hujan deras ke
Arah jalan dan hampir saja tertabrak oleh taksi yang mereka tumpangi"Kak Zee" lirih gadis itu
" Dek km gpp?, Kok bisa hujan hujanan di sini?, Orang tua km dimana?" Tanya Shani yang sudah keluar dari mobil dengan tidak menggunakan payung atau pun jas hujan sama sekali,dan di susul oleh chika yang keluar membawa jaket nya untuk menutupi kepala cicinya itu
"Kak Zee" lirih gadis itu semakin kecil hingga akhirnya dia pingsan, Shani dan chika yang melihat itu panik, dan mereka langsung membantu membawa gadis itu ke dalam mobil, lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju penginapan yang akan mereka tuju tadi
Hujan masih sangat deras, jalanan sepi, tidak ada kendaraan pribadi atau pun umum yang sedang berkeliaran selain dua taksi yang sedang membawa 3 gadis menuju penginapan..
TBC
Up siang, nanti malem author up lagi kalo ingat babay
#zeemangat
KAMU SEDANG MEMBACA
pembalasan [DUA GADIS]
Randomliat aja langsung FIKSI⚠️ jangan di anggap serius,jangan di bawa ke dunia nyata