Happy Reading
"gue gak mau tau pokoknya rencana ini harus berhasil!""Lo yakin Shel?" Tanya Jessi ragu
Ashel memutar bola matanya malas "Lo meragukan seorang Ashel? Salah besar!" tegas nya
"Udahlah Jess, yakin aja. Toh dia udah berpengalaman" saut Marsha
Jessi mengangguk pelan tetapi perlahan perasaan nya tak enak, dia takut rencana ini gagal dan akan terkena sangsi nanti nya
"Lo cari dia sampe ketemu, bawa ke sini" pinta Ashel pada Marsha
Marsha pun mengikuti perintah Ashel untuk mencari keberadaan seseorang, beberapa menit kemudian Marsha sudah bersama seseorang yang di nanti-nanti ashel "nanti jangan teriak ya"
"Iya kak"
Melihat kedatangan Marsha bersama sesosok perempuan itu membuat Ashel tersenyum "waaahh sini dek"
Dengan was-was, perempuan itu mendekati Ashel dan....
^byuurr^
"Heh miskin, mending lo jahui Adel sekarang juga. Daripada tiap hari kaya gini"
Sudah tau kan siapa yang di bawa Marsha ?
Melihat Chika hanya diam saja, Ashel semakin mendekati nya dan memecahkan telor tepat di atas kepala Chika "gue bisa lebih dari ini!, kalo lo mau" ucap nya
Chika meringis, dia sudah basah kuyup dan hanya bisa terdiam menunduk
"Jawab dong lonte!, lo pilih tiap hari kaya gini atau jahui Adel!!"
Di lain sisi, keempat bocah tengah asik mengunyah somai langganan Gita. Tempat nya yang masuk gang sempit nan sepi itu membuat keempat bocah ini mudah melarikan diri tanpa sepengetahuan siapapun, sudah ada 30 menit mereka disana hingga kini bel istirahat berbunyi
"Del" panggil Ara
"Hmm, kenapa"
"Lo suka sama penjual kue itu"
^uhuk uhuk ...^
Segera Adel menyeruput minuman di hadapan nya "enggak, ngapain gue suka sama dia" ucapnya sambil memalingkan wajah
"Tiap hari bantuin jualan dia tuh" sambung Amanda
"Kata Bu Kinal, kita harus saling tolong menolong kan?, Ya udah gue bantu dia"
"Awas, yang awalnya bantuin lama-lama bisa suka loh" ucap Gita menggoda Adel
Adel terkekeh "ga bakal"
"apa yang di sembunyiin adel" batin Ara
"Habis ini gua balik, mau bantu Chika jualan"
"Si paling Chika nih yeee" goda Amanda
"Ga jelas lo" Adel beranjak dan meninggalkan ketiga sahabat nya itu
seperti biasa, karena bel istirahat sudah berbunyi dia berjalan santai lewat gerbang depan "siang pak Cokro" sapanya pada satpam sekolah
"siang, darimana kok udah dari luar aja. padahal bel baru bunyi 2menit lalu" balas pak Cokro santai, sudah biasa melihat Adel keluar masuk gerbang
"biasalah lah pak, anak muda" pak Cokro menghela napas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
sedikit berlari kecil Adel menuju lapangan basket yang berada di ujung kanan sekolah, sesampainya disana, dia mencari keberadaan Chika yang memang biasanya menjual dagangannya berkeliling lapangan
KAMU SEDANG MEMBACA
why i'm?
Teen Fictionseorang penjual kue dengan segala lukanya. hingga dia bertemu dan berhubungan dekat dengan kakak kelasnya yang menimbulkan ketidak sukaan para manusia lain nya