POV. Nanami Kento
3 hari sudah berlalu semenjak malam hari itu. Selama 3 hari itu juga Toko Bunga Violete selalu tutup.
Banyak pertanyaan-pertanyaan yang menghantui pikiranku. Apa yang terjadi kepada mereka berdua setelah kepergianku?
Aku khawatir dengan pemilik Toko Bunga Violete. Siapa namanya? Kiyomizu? Ah, dari keluarga Kiyomizu.
Tetapi aku tidak tau nama kecilnya. Kita tidak pernah sempat berkenalan. Aku juga tidak ingin terus terlibat urusan dengannya.
Seperti biasanya, pagi dan malam aku selalu membeli kembang di tokonya. Untuk mengunjungi makam temanku. Tapi kali ini tidak ada. Tokonya tutup.
Entah apa yang membuatnya selalu menutup tokonya.
Aku berdiam di depan Toko Bunga Violete. Aku tau, di dalamnya pasti ada si Kiyomizu itu.
Aku berharap ia melihatku dan membuka tokonya! Lihat, kan! Dia sudah muncul di depan pintu dengan pakaian minimnya.
"Ah, paman. Ada apa? Hari ini tokoku tutup sementara," Ia membuka pintu toko dan masih dengan ekspresi yang selalu terlihat ramah.
Aku pikir memang sudah seharusnya dia seperti itu, melayani pelanggan dengan senyumnya yang manis dan ekspresi wajah yang menggembirakan.
Siapapun yang melihatnya pasti akan selalu ceria menjalani aktivitas hari-harinya, termasuk aku.
Inilah alasanku selalu datang, mengunjungi, membeli bunga di sini. Hari-hariku seperti selalu disinari, perasaanku selalu menggembirakan.
Tapi kali ini, ku bisa lihat kantung matanya yang menghitam dan ujung hidung yang memerah. Seolah-olah senyumnya itu menjadi palsu.
Kedua mataku melebar ketika aku selesai meneliti setiap tubuhnya yang menjadi kurus, seperti tidak terurus, kurangnya cahaya matahari.
"Lho, ada apa dengan wajahmu, paman?? Menakutkan.. seperti melihat hantu saja,"
Apa yang sudah kulewatkan, sehingga dirinya menjadi seperti ini??!
Selama ini aku selalu mengunjungi tokonya, meskipun tutup. Apa yang telah terjadi malam itu?!
Batinku berkecamuk di dalam dada. Rasanya seperti kecewa besar, karena telah melewatkan peristiwa yang begitu penting, yang hanya dapat dilihat satu kali.
Hujan kembali membasahi bumi. Butirannya menembus kemejaku, menyisakan sedikit rasa sakit kecil pada kulitku.
"Hujan!"
POV. Author
Tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat deras. Y/n menarik tangan Nanami untuk masuk ke dalam tokonya.
"Ada apa denganmu, paman? Kau membuatku takut saja," ucap y/n, kakinya sibuk melangkah ke sana kemari mencari handuk.
Y/n menyodorkan handuk kecil kepada Nanami. Kemudian, y/n mengambil jas yang ditenteng pada lengan Nanami untuk dikeringkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanami Kento & Shaman Girl!
FantasyPesan : Author jarang up cerita, karena berpindah-pindah tangan. Kadang bisa aja seminggu 2 kali, atau bahkan setiap hari (maybe) atau 1 bulan 1 chapter (^-^; Tergantung situasi & kondisi aja lah.. (^.^)ノ Happy reading and enjoy!