tiga

85 6 0
                                    


qeyara bingung melihat rafian ada di sebelahnya, ia melirik kesana kemari, mencari sahabatnya kemana, lalu rafian tertawa melihat qeyara yang tengah kebingungan

"haha.. nyari siapa?" tanya rafian

"mereka kemana ya" balas qeyara bingung

"makannya kalo ke bioskop jangan muter muter gajelas gitu, di tinggal kan"

perkataan rafian membuat qeyara sedikit sebal, "sok dekat sekali " lirihnya dalam hati, aneh saja jika ada seseorang yang baru saja ia kenal, lalu bertingkah sok akrab, apa itu yang dinamakan cobuy alias cowo buaya, seperti yang di bicarakan oleh teman temannya, qeyara mulai berfikiran aneh karna laki laki itu, tapi tiba tiba, rafian menarik tangan gadis itu dan membawa nya ke luar bioskop

"apa-apaan si, main tarik aja" ucap qeyara sebal,tangannya melepaskan genggaman laki laki itu, lalu diam seperti orang marah dan memasang wajah cemberut, namun amarahnya mereda setelah melihat segerombolan sahabatnya menghampirinya,
seperti biasa sibi menertawai nya

"kasian bocil, kek bocah ilang " kata sibi ia tertawa,di sambung para geng nya pun ikut menertawai

"ihh kalian kemana aja,di tinggal"
kata qeyara yang masih cemberut

"kita itu ga ninggalin, tadi liat kamu sama laki laki berdua lagi liat poster, jadi kita ga mau ganggu"
timpal pipit dan melirik sambil senyum² mengejek

"udah ketemu kan? duluan ya" rafian menyambar obrolan mereka, lalu pergi meningalkan qeyara dan para sahabatnya, mereka saling melirik dan dan salah satu dari mereka menatap qeyara heran
"siapa tuh? cowo kamu? ko ga bilang sama kita" ucap vanita sambil merangkul pundak qeyara,

"apaansi bukan, ga tau orang aneh" ucap qeyara jengkel

"mau kemana lagi nih? " celetus sibi

"PULANG!!! " jawab mereka kompak kecuali qeyara, ia masih berfikir sejenak

"ke rumahku aja dulu gimana? " kata qeyara menawarkan ajakannya dengan tatapan meyakinkan, para sahabatnya mengiyakan dan setuju untuk bermain di rumah qeyara terlebih dahulu,, tiba tiba vanita menghentikan langkahnya "eitss, biasa guys, ngabarin cowoku dulu" ucapnya dengan senyuman malu, mereka hanya menggelengkan kepala dan ter senyum paham
______________________________________

setibanya di rumah qeyara, mereka sangat asik membicarakan banyak hal, seperti horor, sedih ataupun gosip yang mereka tau, banyak candaan dan tawa yang terdengar dari rumah itu, aneth yang berjalan seperti model dan sibi yang mengikuti gaya aneth membuat mereka tertawa, pipit yang sangat sibuk dengan mescara agar bulu matanya tetap cetar, banyak sekali hal lucu yang qeyara lihat, lalu qeyara menatap satu persatu mata sahabatnya, tersenyum melihat tingkah sahabatnya yang selalu membuatnya tertawa, dalam hatinya selalu terselipkan harapan

"aku bahagia ada kalian, semoga kita selalu seperti ini"

kita bisa menjadi rumah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang