empat

84 6 0
                                    

"aduhh telat bangett nih, kelamaan libur jadi bangun siang " ucap qeyara sambil memasang dasi di bajunya, matanya tak henti melihat jam,
gerakannya di percepat agar tidak membuang waktu, kini sudah rapih dan siap untuk berangkat, hari ini adalah hari pertama berangkat ke sekolah, setelah libur beberapa minggu, kini qeyara berdiri di depan cermin dan melihat dirinya

"di kasih libur,malah asik males malesan, harusnya glow up naikin tinggi badan... bodoh emang" ucapnya pada diri sendiri dan menghempaskan nafas pelan

"kalo pendek mah pendek aja kali" suara perempuan di samping pintu, wajahnya sama persis seperti qeyara, siapa dia?? ah hampir saja lupa, ini dia zeya kembaran qeyara, zeya adalah kaka, sedangkan qeyara adalah adik, qeyara terkejut senang bukan main, kini kembarannya sudah pulang dari rumah sakit, zeya sengaja memberikan surprise untuk qeyara agar tidak memberitahu adiknya, mereka saling berpelukan dan menatap wajah yang sangat ceria

"siapa yang pendek? liat aja tinggian aku" kata qeyara mengejek

"beda 1cm doang" jawab zeya yang masih memegang pundak qeyara

kemudian mereka tertawa, dalam hati qeyara ia sangat senang, karna memang sudah lama ini zeya sakit dan harus di rawat inap berbulan², namun kini ia bisa memandang langsung bahwa kembarannya baik baik saja, lega rasanya, ia pun tidak kesepian lagi jika harus di tinggal orang tuanya, kini bisa melakukan banyak hal seru dengan zeya,

"oh ya, ayah bentar lagi juga pulang"
ucap zeya memberikan sebuah kabar

"a-ayahh..? " qeyara bicara gugup, pandangannya kosong, ia hanya memikirikan jika ayahnya pulang ke rumah? ia membayangkan hal yang terjadi bila ayahnya di rumah, sangat kacau rasanya, main saja di atur, mendengar banyak omelan karna hal sepele, membandingkan nilai nya dengan anak orang lain, ah banyak sekali, ia teringatt, jika ayah nya pulang ia tidak bisa lagi membuat vlog, apalagi nyanyi teriak teriak di kamar

"ga bisa bayangin lagi" ucap qeyara mengegeleng² kan kepalanya dengan wajah sedih

"HAHA komuknya, udah jangan di fikirin ah, sekolah sana"

mendengar perkataan zeya, qeyara teringat ia telat hari ini, dan sekarang masih santai mengobrol dengan kaka nya,langsung ia bergegas lari untuk berpamitan ,dengan kepanikan qeyara, zeya tertawa terbahak bahak melihat aksi qeyara, zeya kini duduk di kursi meja belajar, memandang sana sini, sangat merindukan suasana rumah ini, biasanya zeya hanya mengandalkan ruangan rumah sakit, kini nyaman berbaring di kasur kamar, yang paling ia rindukan adalah berbuat usil pada qeyara saat tidur,
kini terlihat kucing kesayangnnya sedang tidur pulas di samping selimut, zeya langsung memeluknya erat,

"kangen pupyyy" ucapnya dengan nada penuh senangg, melepas rindu dengan kucing yg mereka rawat dari kecil, kini zeya dan kucingnya tengah terbaring bersama di kasur, memandang langit langit kamar, ia merasakan lega untuk kali ini, akhirnya ia bisa tidur seperti biasa di rumah tanpa suasana rumah sakit


kita bisa menjadi rumah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang