4

3.5K 264 19
                                    

Hi happy reading.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Pusing.

Itulah yang dirasakan Jeno saat ia membuka matanya, cahaya berusaha masuk ke dalam retinanya. Ia perlahan mulai bangun dari kasur dan mengucek matanya.

Bentar.






Jeno diam.
























Berusaha mencerna dan mengumpulkan nyawa.






































Oh shit.



Mata yang semula terbuka malas malasan langsung melotot dan menatap sekitar. Oke, aman dia berada di kamar nya. Ya bagaimana tidak panik, kemarin ia tak sadarkan diri karena terlalu mabuk. Untungnya dirinya tidak berakhir tergeletak di jalanan.

"Shh ahh!" Ringis Jeno.

Kakinya yang akan beranjak dari kasur langsung terduduk kembali. Entah mengapa rasanya pantat Jeno sakit sekali, apa saat dia mabuk sempat terpeleset ya? Sial sekali ia tak bisa mengingat apapun setelah terjatuh saat di kamar mandi itu.

Ah! benar juga kemarin ia jatuh. Itu seingat dia sih.

Sepertinya Jeno sedang keseleo karena ia merasa juga paha bagian dalamnya pegal-pegal sedikit nyeri seperti habis berlari keliling lapangan bola.


Ya sudahlah, nanti ia akan minum obat pereda nyeri.

Jeno terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri, sampai tak sadar bahwa Bubu nya sedang membuka pintu kamar miliknya.

Jung Taeyong, sosok satu-satunya yang akan selalu berada di samping Jeno. Hanya dialah yang sekarang satu satunya keluarga milik Jeno.

Ayahnya, Jung Jaehyun. Meninggal beberapa tahun lalu, saat itu adalah masa kelam bagi sang Bubu, ditinggal sang suami tercinta membuatnya sangat terpuruk. Bahkan saat itu usia Jeno baru menginjak 5 tahun. Ia belum sempat menghabiskan waktu banyak dengan keluarga utuhnya seperti layaknya keluarga lain. Namun takdir sudah berkata lain, ayahnya harus meninggalkan nya sebelum Jeno menginjak remaja.

Tetapi itu sudah berlalu, Bubu nya sudah mengikhlaskan sang suami dan berusaha bangkit begitu ingat dia memiliki Sosok malaikat titipan Tuhan yang masih sangat kecil, begitu juga Jeno yang sudah mengikhlaskan kepergian sang ayah. Mereka sama-sama bangkit dan berusaha menjalani hidup meski tanpa sosok kepala keluarga.

Bubu nya bekerja di salah satu cafe menjadi penyanyi yang gajinya terbilang cukup untuk membiayai kehidupan mereka. Ya, dari dulu bubu nya adalah sosok yang keren, anggun, cantik, dan sukses. Dia seorang mantan penyanyi yang meski tidak terlalu terkenal, tetapi popularitas nya saat masa muda bubu nya cukup besar.

Maka dari itu Jeno juga bermimpi menjadi penyanyi seperti bubu nya, berusaha keras untuk mengejar mimpinya seperti sang Bubu.
‎ ‎ ‎ ‎ ‎  ‎ ‎
.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎  ‎ ‎
.

‎ ‎ ‎ ‎ ‎  ‎ ‎
"Sayang, ayo makan dulu. Bubu buatkan sarapan."







DARE! 「Jaemjen」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang