🔞 TW: Violance, sexual abuse 🔞
“Kaiâ ...!”
Rasanya Astrìd ingin menyerah mencari Kaiâ yang dipikirnya anak itu sedang bersembunyi di balik pohon kauri atau di antara semak belukar, nyatanya anak itu tidak ada di sana bahkan di gua rahasia anak perempuan itu tidak ada.
Astrìd khawatir, mengingat sebentar lagi hari mulai petang dan hutan akan segera kehilangan terangnya. Tidak baik bagi seorang anak-anak berkeliaran sendirian di dalam hutan tanpa marcàig dewasa. Ada banyak binatang buas di hutan dan mereka sangat berbahaya. Salah satu anak Suku Mhthyr pernah terluka diserang seekor babi hutan yang besar, meski tidak sampai tewas, anak itu tetap kehilangan salah satu kaki yang membuatnya cacat seumur hidup.
Astrìd mengigit bibir bagian bawahnya dengan cemas. Sambil mondar-mandir wanita itu memutar otak, menebak-nebak tempat mana lagi yang bisa dijadikan Kaiâ sebagai tempat bersembunyi.
Hobi Kaiâ yang main suka kabur-kaburan memang sedikit menjengkelkan dan merepotkan Astrìd yang selalu mendapatkan tugas untuk menemukannya. Jika dia pulang tanpa membawa anak itu, Serèia pasti marah dan menuduh Astrìd tidak becus memperhatikan saudarinya.
Cih, anak itu saja yang bandel! Terkadang Astrìd jengkel, terkadang juga prihatin padanya karena dunia anak itu dibatasi oleh para orang tua. Statusnya sebagai calon Miönna membuat hidupnya serba penuh peraturan.
Semenjak saudarinya menginjak usia 10 tahun, dia mulai mengikuti beragam macam tradisi suku untuk menjadi Miönna, putri sang Dewi Mhyër. Anak itu mulai dipaksa belajar keras sejak kecil mengenai tradisi suku yang secara turun-temurun diwariskan ke keturunannya, lalu serta-merta menghapalkan kisah kedewaan Mhyër dan asal muasal lahirnya Suku Mhthyr. Sehingga masa tumbuhnya sebagai seorang anak-anak berkurang secara perlahan-lahan.
Tidak seperti Astrìd yang tumbuh secara bebas tanpa kenal peraturan. Toh, dia bukan Mìonna. Dia utusan suku yang memiliki kebebasan untuk melakukan perjalanan jauh ke tanah asing. Astrid tak begitu memusingkan dengan sikap Kaiâ yang kadangkala suka membangkang demi memuaskan keingintahuannya terhadap kebebasan. Cara Kaiâ membangkang adalah dengan main kabur-kaburan dari rumah.
Seolah sudah putus asa, Astrìd hendak pulang untuk mengadu Serèia kalau dia gagal membawa Kaiâ pulang.
Seharusnya Ròxy bisa menemukannya, pikir Astrid sesaat sebelum terdiam keheran saat samar-samar mendengar suara seorang anak sedang tertawa dan itu berada di atasnya.
Astrìd mendongak dengan mata menyipit kemudian tercengang kala mendapati Kaiâ yang ternyata selama ini bersembunyi di atas pohon.
“Astaga, Kaiâ!”
Si gadis kecil yang sedari tadi cekikikan di atas pohon melihat saudarinya kebingungan mencarinya, langsung tersentak saat mendengar seruannya. Ekspresi di wajahnya berubah panik. Dasar bodoh! Harusnya dia tutup mulut kalau tidak mau ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day I Ruined Your Life [✔️]
RomanceItu adalah hari-hari yang penuh kesengsaraan. Menjalani kehidupan di mana dia tak bisa melarikan diri maupun mati. Kaiâ, yang selama ini tinggal di sebuah suku bernama Mhthyr, menjadi tawanan sekelompok pencuri dari tanah asing yang telah merampas t...