Rasa

61 4 0
                                        

Maaf,aku sudah melanggar kodrat  
Perempuan yang seharusnya
di kejar

🥀
...


Alunan suara sangat ramai kelas saat jamkos sedangkan aku sedang asik sendiri membaca novel yang berjudul "Pamit" ketawa dan berbagai ekspresi wajah yang aku keluarkan,hingga novel yang di baca sudah tamat aku pun menutup buku dan melihat sekeliling ruang kelas yang sanggat ramai dan aku melihat dia Wildan sedang membaca novel juga,dalam pikirku "kok tumben biasanya dia ngombol sama temannya,kalau gak yang belajar bareng temannya..tumben banget dia baca novel sendirian aja di mejanya"ucapku sambil terus melihat wajahnya.
 
Wajah yang begitu serius membaca "sungguh sempurnanya ciptaanmu"ucapku tak sadar hingga membuat dia melirik aku,spontak aku memalingkan wajahku sambil mengucapkan istigfar berkali-kali.

...

"Aku mau ke perpustakaan dulu ya"ucapku ke Difa dan Fika saat istirahat mau ke kantin, Difa dan Fika mengangguk aku pun langsung menuju perpustakan untuk membalikan buku novel yang aku pinjem dan meminjam buku lagi kalau ada yang menarik.

Setelah dari peepustakaan aku langsung ke kantin dan berjalan ke arah di mana Difa dan Fika duduk, kami pun memesan karena Difa dan Fika nunggu aku lalu kami ngobrol berbagai hal tentang kelucuan dan lainnya tapi tidak ada tentang aku suka sama Wildan,biar aku dan Allah yang tau ini semua.

Tak kerasa berapa lama kumandang azan terdengar,aku pun langsung ke mushola sekolah sedangkan Difa dan Fika lagi pms jadi tetap di  kantin,aku berjalan ke musholah dan mengambil wudhu lalu duduk di shaf paling depan,saat aku sudah memakai mukenah mataku ter arah ke seseorang "Astagfirullah"ucap ku lalu menundukan kepala,saat selesai itqomah semua orang berdiri dan terdengar suara takbirrotul'ikhram "AllahuAkhbar"suara yang begitu membuatku bergetar gak seperti biasanya,suara yang begitu indah dan membuat hati ku berdebar kencang.

Suaramu memimpin sholat begitu membuatku khusyu di setiap gerakan sholat,andai kamu menjadi imam untuk ku dan keluarga kecil kita pasti diriku sungguh sangat bersyukur padanya yang maha kuasa.

Dalam sujudku sebelum salam aku meminta ridho Allah untuk aku dan kamu.

"Yaa...Allah kaulah yang maha meridhoi,maha mentukan,maha memilih,maha segalanya...ya Allah di kalau yang saat ini menjadi imam di hadapanku itu terbaik untukku,maka jadikanlah dia imam untuk keluargaku nanti_"

Setelah dari musholah aku pun menuju kantin sambil sekilas melihat bayangan belakangmu yang terus menghilang menjauh

"gimana nih"ucapku setelah duduk di sebelah Difa dan Fika yang sedang ngombrol,kami pun lanjut mengobrol seperti biasanya sampai tidak kerasa bel masuk berbunyi.

...

Beberapa novel dengan gender religius  terpajang di meja belajar,di dalam kamar yang jendelanya menghadap ke halaman depan rumah,aku dikamar itu duduk sambil melihar beberapa novel di atas meja,saat melihat meja mataku terpaku pada satu kotak.

Aku mengambil kotak itu dan membuka isi kotak itu terhilat beberapa selembar kertas dan foto didalamnya "sebegitu dalamnya mencintaikum,apakah salah aku mencintaimu sedalam ini"ucapku melihat salah satu foto,aku pun memasukan lagi ke dalam kotak itu dalam meletakannya kembali ketempat yang hanya aku dan Allah yang tau.

Aku pun naik ke ranjang dan menarik selimut ke tubuhku,ada waktu panjang yang aku habiskan untuk menatap langit-langit kamar sebelum akhirnya terlelap.

...

Pagi hadir dengan indah,setelah bersiap-siap dengan seragam sekolahku,aku bergeser ke arah cermin,aku mulai memakai kerudung.

Setelah sudah merasa siap,aku pun berderap ke ruang tengah dan menyapa sosok perempuan paruh baya dan pria paruh baya  sebelum menyatam sepotong roti dan minum segelas susu.

Aku melangkah dengan semangat melewati rumah-rumah yang rata-rata bertipe sederhana,ruas jalan menuju mulut gang terbilang cukup bersih dan asri dengan pot-pot tanaman yang sengaja diletakan di sisi jalan.

Bel istirahat berdering, sorak-sorai kelegaan murid jurusan IPA ,setelah Pak Galih yang tadinya mengajar IPA meninggalkan kelas.

Usai itu,aku meninggalkan kelas bersama Difa dan Fika,aku terpisah dari mereka karena adavrombongan murid berjalan yang berjalan berdesakan di sepanjang lorong kantin.

Dan akhirnya di koridor lantai dasar,aku menoleh ke belakang karena mendengar suara yang begitu yang tiba-tiba menyerukan namaku "SAFNA!".

Dia adalah Wildan,yang sekarang sedang berlari menghampiriku dengan tergesa-sega,dengan lancarnya tah mengapa aku langsung menjawab "oh iya,ada apa"yang sebenarnya jantung aku sedang naik turun.

"maaf ini buku kamu"ucapnya mengulurkan bukunya ke arahku,aku langsung mengambilnya "Oiyaa,makasih..tapi kok bisa ada di kamu"ucapku yang tah asal keluar aja,"tadi aku liat buku novel jatuh di sekitar koridor,pas aku ambil terlihat ada nama kamu di buku novel itu"ucapnya sambil senyum.

mulut aku nya di buatnya gak dibisa di atur pun mengucapkan "oh gitu,kamu tau nama aku dari siapa"ucapku yang dalam batin "aduhh apa susahnya bilang iya,ini malah nanya lagi" sekalih lagi dia tersenyum "ohh itu,kita kan sekelas"jawabnya dengan singkat sebelum pergi dengan senyuman manisnya.

Setelah dia pergi,salah tingkahku semakin bergejolak,aku langsung mencari keberadaan Difa dan Fika dengan seiring meredahkan pipiku yang memerah.

🥀
...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta dalam IstiqomahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang