Bab 3

269 18 4
                                    

'what the fuck' Batin Chuuya dan sedikit menyipitkan matanya,namun Dazai berhenti bercanda lalu ia mencondong wajahnya dekat dengannya lalu,

"Wajah kamu ada jerawat." Dazai berbicara dengan serius,Chuuya langsung menyentuh wajahnya namun aneh dia tidak menemukan jerawat sama sekali,

"Bercanda."

"KONTOL."

Chuuya menutup mulutnya dan dazai terdiam sebentar dan dia menarik kuping chuuya dan mulai menasehatinya,semua siswa melewati mereka berdua sedikit berbisik dan tertawa kecil karna mereka mengira bahwa Chuuya dan Dazai cocok,

"Omongan di jaga dong,kamu cantik cuman sayang kasar." Puji Dazai dan mencubit kedua pipinya hingga memerah dan Chuuya berusaha memberontak dengan menendang,memukul,terbang saja gagal,

Dazai melepaskan cubitan itu dan Chuuya mengusap kedua pipinya yang memerah namun aneh saat Dazai mencubitnya sensasi tangannya dingin curiga dia suka tidur di kulkas

Chuuya terdiam sebentar sebelum ia pergi melarikan diri,Dazai memperhatikannya dan mulai menyeringai 'damn why is he so attractive?'

Chuuya berjalan menuju lorong kelas dan ia tidak sengaja menabrak seseorang dan orang itu terjatuh dan dia melihat,Anak laki laki bersurai coklat dan mata hijaunya dan ia membawa banyak cemilan,

"Hei kau tidak bisa melihat bahwa aku berjalan di sini?." Ketus Chuuya,Chuuya menyilangkan tangannya di dadanya,dan anak laki laki itu bangun sambil membawa makanan,saat Chuuya melihat penampilannya ia memakai jas OSIS dan saat di lebih jelas

'Anjir ketos' batin Chuuya yang terkejut tidak main,ia berurusan dengan ketua osis namun dia seperti anak anak TK yang sangat menyukai makanan,

"Oh? Nakahara Chuuya yang selalu membuat onar dan membuat nama sekolah buruk itu?." Celetuk Anak laki laki itu,Chuuya menelan ludahnya dengan sangat kasar dan gugup, "aku memang begitu tapi percayalah Ranpo aku tidak sepenuhnya nakal." Chuuya memasukkan tangannya ke saku celananya dan Ranpo menyipitkan matanya dan melihat Chuuya dari bawah sampai atas,

"Tau deh sana pergi." Ranpo pergi meninggalkannya,Chuuya lega dan ia pergi menuju kamar mandi dan ia melihat kaca dan mulai cuci muka,ia membasuh wajahnya dengan air keran dan melihat dirinya,

'aku mah anak kuat orang aku korban pelecehan'

Akutagawa terus menerus batuk dan ia mencoba meminum air hangat dan menggunakan alat pembantu pernapasan,

"Bagaimana rasanya??." Tanya anak perempuan itu yang mendekatinya dan ia melihat kondisi Akutagawa,Ia sadar bahwa jika ia telat menyembuhkan Akutagawa agar tidak merasakan sesak luar biasa mau tak mau dia harus bertindak lebih jauh,

"Yosano.." Lirih Akutagawa dan air mata mulai mengalir dari mata Akutagawa,Yosano panik lalu ia mulai mencoba mengobatinya lebih baik dan akhirnya Akutagawa merasakan lebih mudah bernafasan.,

"Makasih yosano namun apakah ada obat pereda sakit?."

"Heh kau sudah menghabiskan 2 botol obat pereda sakit."

Akutagawa terdiam saat yosano mencari obat pereda sakit di lemari dan Akutagawa melihat tangannya dan banyak luka goresan dan Akutagawa menatap kosong,




Bersambung

Young TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang