04

1.2K 78 120
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



"Terkadang Tuhan menguji manusia dengan cinta beda suku, beda agama bahkan bisa beda perasaan, hanya untuk memastikan apakah manusia lebih mencintai Pencipta-Nya atau Ciptaan-Nya."

-Azalena Xabiru-

---

Membayangkan kisah kemarin yang mungkin merupakan salah satu hal yang tidak biasa, membuat orang overthinking dengan apa bisa jika dia menjadi milikku tanpa harus berkorban diriku sendiri sedangkan dia tidak memperdulikannya.

Ini kisah cinta yang bagaimana Tuhan? Kisah cinta yang tidak jelas, tidak tahu bagaimana akhir dari cerita ini dan harus dibawa sampai mana. Dan sampai kapan hal ini terus berlanjut?

Cinta sebelum halal memang sulit, karena ini adalah ujian bagi kita. Cinta yang dapat menggoyahkan iman.

Semua sudah berjalan seiring waktu yang sudah menunjukkan mulai tua dan sekarang kita masih gini-gini aja.

Kapan berubah, kapan bisa menjadi jati diri yang lebih baik dari kita yang kemarin?

Eline dan Xabiru yang sudah menyelesaikan kuliah nya di UNC membuat ia sadar semakin dewasa apa yang seharusnya ia lakukan untuk kebaikan keluarga terutama dirinya sendiri.

Xabiru menghampiri Eline yang sedang duduk di teras rumah nya dan mengatakan bahwa ia sudah menyelesaikan pendidikan kuliah hukumnya pada tahun ini. Xabiru teringat bahwa ia harus rajin untuk belajar karena ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, tak lain ia ingat ucapan tersebut dari teman kecilnya.

Tiba-tiba Eline teringat bagaimana kabar akan dua temannya dulu, apa kabar dan bagaimana keadaannya sekarang.

Eline diberitahu oleh Biru akan keaadaan dua temannya tak lain mereka berdua sudah lulus SMAN dan sekarang sudah mulai berkuliah. Mendengar kabar ini Eline ikut senang.

Xabiru memuji mereka berdua dan lupa akan mengucapkan 'Masya Allah.' Dirinya tidak tahu kenapa harus mengucapkan 'Masya Allah' Ketika memuji seseorang. Lalu ia bertanya kepada Eline, "Kenapa harus pakai Masya Allah Mbak?" tanyanya serius.

"Jadi, mbak langsung kasih contoh aja ya. Misalnya kita memuji seseorang seperti ‘Cantik sekali ya kamu.’ Kalau nggak pakai Masya Allah nanti mukanya bisa jadi jerawat an." ujar Eline. “Itu bisa jadi terkena ain,” sambungnya.

Xabiru yang masih kebingungan akan maksud tersebut, Eline menjelaskan sedetail mungkin agar Biru paham dan mengerti akan maksud tersebut.

"Kan kita nggak tau perasaan seseorang terhadap kita kan? Jadi kalau misalkan orang itu memuji tapi ternyata dalam hati menjelekkan kita juga nggak tahu isi hati seseorang. Kalau bisa memuji apapun itu bisa ditambah pakai Masya Allah dan ketika kita dipuji bilang 'Hadza min fadhli Rabbi' Yang berarti ini adalah anugerah dari Allah. Gituu..." tegas Eline.

"Ooo iya iya," Xabiru yang menganggukkan kepalanya.

•••

Renja dan Anya tak terasa sudah lulus dari masa pendidikan 12 tahunnya, seketika Xabiru teringat kembali akan sesuatu pada Eline perihal pembicaraan perihal jodoh. Xabiru bertanya-tanya kepada dirinya sendiri akan hal ini yang membuat Eline berkata, "Udahlah itu, sudah Sang Kuasa yang atur. Atau lebih tepatnya 'Rahasia Illahi' Sebenarnya Mbak juga penasaran sih. Hehe," ujarnya dengan tersenyum.

Takdir Illahi [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang