<<04>>

316 38 3
                                    


Bel rumah besar dan megah itu berbunyi. Hyunsuk yang sedang bersantai di ruang tamu langsung berdiri dan membuka kan pintu.

"Iya, cari siapa?" tanya Hyunsuk.

"Hai, aku Yedam." ia membungkuk kan badannya memberi salam "Aku ingin mengerjakan tugas sekolah dengan Doyoung. Apa Doyoung ada di rumah?."

Jujur, Hyunsuk memang tidak pernah bertemu Yedam. Biasanya, Doyoung yang akan selalu pergi jika ada tugas atau hal lain dengan teman-temannya.

Doyoung tidak pernah membawa teman-nya kerumah. Dan Hyunsuk juga tidak tau alasannya.

Mungkin Doyoung malu mempunyai ibu seperti Hyunsuk yang hakikatnya adalah seorang pria?.

"Ah, Doyoung ada. Silahkan masuk, aku Hyunsuk ibunya Doyoung." Hyunsuk mempersilahkan Yedam untuk masuk.

Sejenak Yedam terpaku melihat Hyunsuk.

Ia bertanya pada dirinya sendiri. Mengapa Doyoung bisa membenci orang seperti Hyunsuk.

"Hei, ada apa? Ayo masuk. Akan ku buatkan teh. Kau suka teh kan?" tanya Hyunsuk.

"Ah.. Iya hehe. Tidak apa asal tidak merepotkan mu nyonya." ujar Yedam.

"Hei, kau ini kan temannya Doyoung. Panggil saja aku ibu, sama seperti Doyoung memanggilku."

Yedam bisa melihat senyum getir di wajah Hyunsuk. Yang jelas Yedam tau jika Doyoung tidak pernah memanggilnya dengan sebutan "ibu".

Sementara itu, di sisi lain Doyoung melihat interaksi Yedam dan juga Hyunsuk.

Dan Doyoung tidak suka itu.

***

"Bi, lihat kan? Aku senang Doyoung membawa temannya kesini." Hyunsuk terlihat bersemangat sambil melihat ke arah dua manusia yang sibuk berkutat dengan alat tulis mereka masing-masing.

"Aku juga nyonya. Selama ini, tuan muda tidak pernah membawa orang asing ke rumah ini."

Mereka sedang duduk di meja makan sambil berbincang dan memperhatikan anak-anak itu.

"Bi, apa alasan Doyoung selama ini tidak pernah membawa temannya kerumah?." tanya Hyunsuk.

"Nyonya.. Apapun isi pikiran mu, itulah jawabannya." ujar maid tersebut.

Hyunsuk sudah yakin bahwa Doyoung pasti malu. Tapi melihat kedatangan Yedam, sedikit mengurangi nyeri di hatinya itu.

"Sepertinya Doyoung akan menerima diriku bi." ucap Hyunsuk sambil tersenyum sangat senang.

"Iya nyonya, beberapa hal yang tidak pernah kita duga seperti waktu itu dia menanyakan dirimu pada tuan Jihoon."

"Kau tau?" tanya Hyunsuk.

"Aku tau nyonya. Tuan sendiri yang menceritakan padaku."

"Aku juga senang dia menanyakan diriku, dan dia juga menanyakan dirimu ketika kau cuti kemarin."

"Nyonya, kau harus bersabar sedikit lagi. Pasti tuan muda menerima dirimu dan juga adik kecilnya ini." maid tersebut mengusap perut buncit Hyunsuk.

Ketika mereka asik berbincang, Doyoung datang ke arah mereka.

"Ada yang kau butuhkan? Apa kau ingin ku buatkan susu?" tanya Hyunsuk.

"Pergilah ke kamarmu. Jangan merusak suasana hatiku yang melihat kau selalu memperhatikan kami sejak tadi." ketus Doyoung.

Nafas Hyunsuk tercekat.

Memang nyata jika Hyunsuk mulai sensitif semenjak hamil.

Tanpa menunggu jawaban Hyunsuk, Doyoung kembali berjalan ke ruang tamu.

REVENGE // HOONSUK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang