7. This Love is Alive Back from the Dead

416 43 4
                                    

note:  kalimat yang miring merupakan flashback

Julian mengendarai mobilnya melintasi gedung-gedung tinggi di kota. Pikirannya fokus pada jalanan yang macet, tidak kaget mengingat kini malam minggu. Julian hendak menemui Emily. Kencan? Mungkin.

Emily tersenyum sumringah saat melihat Julian turun dari mobilnya.

“Udah nunggu lama?” tanya Julian.

“Nggak papa, kok,” jawab Emily sambil tersenyum.

“Aku mau ngomong, Em” ucap Julian.

Ekspresi wajah Emily berubah, namun dengan cepat ia kembali tersenyum.

“Nanti aja, ya? Kita makan dulu,” ucap Emily.

“Gue mau ngomong serius,” ucap Julian.

“Julian, kita makan dulu, ya, please?” Emily menggenggam tangan Julian.

Julian mengalah dan menuruti kemauan Emily.

Selang beberapa saat, Emily meletakkan sendok garpunya dengan berat hati.

“Hari ini anniversary kita yang ke 3 bulan,” ucap Emily sambil tersenyum.

“Em, sorry. Gue rasa kita harus berhenti di sini,” ucap Julian.

Emily terdiam. Ia tau hari ini akan datang. Tapi Ia tidak menyangka akan secepat ini.

“Kenapa?” tanya Emily.

“Lo udah tau, Em. Stop pura-pura nggak tau apa-apa,” ucap Julian.

“Julian, aku kurang apa?” tanya Emily.

“Lo baik. Tapi gue nggak bisa bohongin perasaan gue lagi, Em,” jawab Julian.

“Dengan kamu putusin aku gini, apa Roseanne bisa balik ke kamu?” tanya Emily.

“Ini bukan tentang Roseanne,” jawab Julian.

“Julian, aku tau kamu masih cinta sama Roseanne. Aku nggak masalah, tapi tolong jangan tinggalin aku,” ucap Emily memelas.

“Lo nyakitin diri lo sendiri, Em,” tolak Julian.

“Aku cinta sama kamu, Julian,” ucap Emily.

Sorry ya, kita selesai di sini. Gue nggak mau semakin nyakitin diri sendiri dan lo,” ucap Julian.

Emily terdiam sejenak sebelum tersenyum pedih.

“Kenapa harus hari ini? Kenapa kamu ga bisa biarin aku bahagia hari ini aja? Kenapa?” tanya Emily pelan.

Sorry, Emily,” jawab Julian.

Hujan turun dengan deras, menggambarkan kesedihan Emily hari itu.

“Julian, ayo pacaran!” Ajak Emily.

“Gue nggak suka sama lo, Em,” tolak Julian.

“Kita coba, ya. Gue cinta sama lo,” ucap Emily.

“Gue nggak mau mempermainkan perasaan lo,” ucap Julian.

“Please, jadi pacar gue.” Emily berlutut di hadapan Julian.

“Berdiri!” Suruh Julian.

“Gue nggak akan berdiri sebelum lo mau jadi pacar gue,” ucap Emily.

“Ok,” jawab Julian.

Emily menahan tangan Julian yang hendak pergi.

“Gue bakal bantu lo buat lupain Roseanne. Please,” ucap Emily.


champagne problems | Jaerose✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang