"...eh, mama ih!!"
-
-
-
-
-
helaw welkam to chapter 3 ya kk kk, kali ini bkl pnjgin. Serius deh. Anw, hope you like it and hope you enjoy radenru~
HAPPY READING~
-
-
-
Karena sang ibunda telah pergi entah kemana, menyisakan mereka berdua dengan situasi yang sangat sunyi dan awkward.
Rumiya berdehem untuk memutus kesunyian diantara mereka, "Anu.. Perwira, ya..?" tanyanya.
"Iya, love. Butuh apa, hm?" jawab Perwira yang lagi lagi memanggil Rumiya dengan sebutan 'love', otomatis pipi sang gadis memerah lagi.
"I-ihh.. kita kan baru ketemu, jangan panggil kayak gitu lah.." ucap Rumiya sambil pout dan menahan malu karena pipinya lagi lagi memerah gara-gara lelaki ini,
Perwira yang melihat tingkah laku calon istri dirinya yang lucu pun tertawa kecil. Ia mengelus-elus rambut blonde Rumiya dengan lembut, ia benar-benar sudah jatuh cinta dengannya.
"Hey, mama kasih waktu ke kita untuk saling jatuh cinta. Kita cuman punya waktu 5 bulan, kamu bisa kan? Don't worry, i'll make sure to treat you like a princess—so you're in love with me, darl'."
Lagi, lagi dan lagi kedua pipi Rumiya dibuat merah oleh pria tampan dan menawan ini. "Err.. I hope so." Jawab Rumiya, ia tak tau mengapa lelaki ini sangat tertarik dengan dirinya dan.. sangat menarik untuk dirinya.
"Hmm.. kamu masih kuliah, kan?" Tanya Perwira, "Oh, iya.. kenapa?" jawab sang calon istri, ia berpikiran kalau lelaki ini akan ilfeel karena usianya yang terlalu muda. Namun takdir dipegang oleh tuhan, "Besok mau aku anterin? Sekalian aku ke kantor." ucap Perwira, jawaban yang tidsk pernah Rumiya kira.
"O-oh.. maaf, besok aku libur.." ucap Rumiya dengan senyuman tipis dan malu-malu, kedua pipi Perwira sekilas memerah karena hal yang menurut ia memalukan ini. "Oh.. ya sudah, mau jalan-jalan? Atau.. a little dinner only between us?"
Rumiya menopang kepala dirinya pada telapak tangannya, "Hmm.. dinner would be nice, sure.. why not?" Rumiya membalas dengan senyuman manis.
Kali ini, Perwira yang dibuat memerah tidak karuan. Ia tak menyesal bersetuju pada perjodohan ini, tidak sama sekali. Perwira membayangkan bagaimana ia menggendong putri/putra kecil mereka berdua, ia terus membayangkannya sampai tak sadar sang calon istri sudah memanggilnya dari tadi.
"Perwira? Kenapa, kok diem?" Tanya Rumiya dengan heran, apakah sang calon suami suka halusinasi? Udah pasti engga lah. "E-eh.. Maaf, aku tadi lagi ngebayangin kita punya anak." Perwira membalas dengan smirk, hadeh.. lelaki ini memang suka menggoda wanita, ya?
"Iih! Kita aja belum nikah!" jawab Rumiya dengan pukulan mengenai lengan Perwira, hanya pukulan main-main, tenang saja.
Perwira tertawa melihat Rumiya yang tidak tahan dengan sikap dirinya yang terus-menerus menggodanya, "Iya, iya.. aku gak sabar, loh. Gak kebayang punya istri kayak kamu.. orang rusia lagi, beuh." Jawabnya. Ia terus-terusan memuji Rumiya, benar-benar suami idaman..
"I-iya, iya.." ucap Rumiya yang tidak tahan dengan kata-kata calon suami dirinya, "Emm, btw.. kan biasanya cowo-cowo kalo dijodohin pasti kayak gak mau atau kayak kesel gitu. Kenapa kamu engga?" Tanyanya.
Memang benar, Perwira tidak tampak kesal ataupun marah karena dijodohkan dengan perempuan yang ia bahkan tidak kenal. Ia malah berusaha untuk mendekati sang calon mempelai wanita.
"Yaa.. namanya juga mau nikah—dijodohin lagi, mau gak mau juga kita harus ngedeketin calon. Kalo engga? Ya, KDRT. Atau.. asing." jawab Perwira, sedikit menakutkan bagi Rumiya. Tidak kebayang kalau Perwira terus-terusan memukulnya..
Sekarang Rumiya mengerti, ia tak pernah diajari hal tentang itu dari siapapun, bahkan sang ibunda.
"Aku gak mau kayak gitu.." jawab Rumiya sambil memeluk lengan Perwira, ia akan bersikap lembut terhadapnya sekarang.
Perwira mengelus-elus kepala sang calon istri sambil tersenyum, "Gak usah takut, aku kan gak mungkin kayak gitu. I will always protect you in all condition, mau kamu gak sempurna.. you'll always be perfect jn my heart, Rumiya."
POOF! Kesekian kalinya kedua pipi Rumiya dibuat meamerah oleh pria kurang ajar ini, "JANGAN BUAT ANAK ORANG PINGSAN BISA GAK SIH, MAS?" Suara hati sang gadis.
"Thank you, i will always love you too. Even when you're not here anymore.." Rumiya membalas godaan Perwira, ia ingin sekali membuatnya terdiam memerah. Seperti keadaan dirinya saat ini.
"...rumi." Perwira memnggilnya dengan nada netral, bagi Rumiya, nada netral adalah menakutkan—apalagi setelah hal-hal yang bahagia.
"E-eh? Kenapa..?" jawabnya
"Kamu.. bikin anak sekarang gak?"
"Perwira!!"
-
-
-
to be continue.
HELAW IKUFA IS BACK B*TCH! 👺👺
Ini lebih pnjng gk si? Atw sama aja? Author sngt ngeblank otaknyaa, tadi diajak maen ama krush author (biasalh ngebucin.g)ANW, THX FOR READING
votenya senpapi 👉👈-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙍𝘼𝘿𝙀𝙉𝙍𝙐 ;
Fiksi RemajaRumiya Katarzyna, gadis berumur 20 tahun yang masih di tingkat pendidikan-kuliah. Suatu hari dikejutkan oleh rencana sang ibunda-menjodohi-Nya dengan seorang CEO bernama R.M Perwira Putra Darmokusumo.