Siang ini, Lim melanjutkan pekerjaan nya yang sempat ia tunda semalam, menata dan mencek ulang pesanan khawatir ada yang salah dan tertukar.
“mau mama bantuin?” Mama Lim yang kini berdiri di ambang pintu kamar Lim
Lim terkejut karena dia terlalu fokus dengan pekerjaan nya “nggak usah ma, Lim bisa sendiri ko, lagian ini tinggal dikit lagi”
“kenapa jam segini malah masih packing, biasanya pagi sudah beres”
“Tadi Lim lagi baca-baca Ma”
Mama Lim pun hanya mengangguk.
“sudah pukul duabelas siang, turun dulu, ayo makan sebelum berangkat”
“iya ma, mama duluan turun aja, nanti Lim nyusul bentar lagi”
Mama hanya bisa menggelengkan kepalanya tanda heran dengan anak nya itu, sebelum akhirnya melenggang pergi dari sana.
_______
10 September 2019
“aku merasa bersalah kamu harus ikut di hukum hari ini karena aku” ucap Lim yang saat ini Tengah hormat di depan tiang bendera bersama Chaeyoung.
Lim merasa lemah karena tidak bisa punya alasan untuk melindungi chaeyoung.
“kan aku juga kan berencana bolos bersama mu, lalu apa masalah nya?” santai chaeyoung
“ya harusnya aku bilang kamu sakit, dan aku bisa mengantarmu pulang, atau alasan lain yang bisa membuatmu nggak harus menerima hukuman ini”
“tantai aja kali, Cuma berdiri di lapangan doang kan, tidak payah bersihin toilet” kata chaeyoung sambil tersenyum menghadap Lim.
“Cheng! Hidung mu berdarah, kau baik-baik saja?” panik Lim mengambil dasi nya untuk mengelap darah di hidung chaeyoung “ayok ke UKS, ah Tidak! Kita ke rumah sakit, kau harus di periksa!” panik Lim menarik tangan Chaeyoung.
“Lim.. Lim!! aku tidak papa, aku baik-baik saja, ini tidak seburuk itu, tenanglah” ucap chaeyoung saat dirinya di tarik Lim dengan tergesa-gesa menuju parkiran.
Lim tidak peduli dengan guru BK yang menghukum nya, dia tidak perduli akan mendapat hukuman lagi nanti, yang terpenting adalah Cheng nya selamat!.
“tidak kau harus ke rumah sakit, aku akan mengantarmu!”
Dengan sekuat tenaga Caheyoung menghentikan Lim.
“Lim Cukup!, aku sudah mengatakan nya padamu, aku baik-baik saja!” kali ini Wajah Chaeyoung benar-benar seius, dan baru kali ini juga Lim melihat itu.
Lim menunduk “maaf aku hanya takut.. aku.. tidak ingin terjadi sesuatu padamu” ucap Lim gemetar.
Saat Chaeyoung ingin memeluk Lim, dia kembali mengeluarkan darah dari hidung nya dan berakhir Lim menarik nya ke UKS.
Karena Lim juga tidak bisa memaksa Chaeyoung untuk pergi ke rumah sakit.
Lim memberanikan diri untuk bilang ke guru BK jika chaeyoung sakit dan dia akan merawatnya, akhirnya guru BK mengizinkan mereka untuk beristirahat di UKS.
.
.“Terlepas dari kesialan apapun yang kita hadapi hari ini, aku senang bisa melewatkannya dengan mu” ucap chaeyoung tersenyum.
Kini hanya mereka yang berada di UKS,
“udah jangan banyak bicara, istirahat aja, kamu harus cepat pulih” kesal Lim, sebetulnya dia hanya menutupi kegugupan dari kata-kata chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny
Teen FictionChae Lim Terimakasih sudah menemaniku menghadapi hari-hari burukku. sudah menjadi seseorang yang peduli saat tidak ada yang peduli. setiap orang berhak menemukan hati yang baru untuk melanjutkan hidup nya, setiap orang harus bisa menang dari ketakut...