Xiao Zhan adalah seorang anak yatim piatu. Orang tuanya mati karena dibunuh oleh Iblis yang menjadikannya sebagai tumbal.
Bukan hanya orang tuanya yang menjadi tumbal sang iblis, tetapi Xiao Zhan turut serta dijadikan korban untuk menjadi penghuni...
Selamat Malam minggu Jomblo"er 😅😅😅 Masih ada yang ingat ini gak? Tidak terasa udah di ending cerita.👉👈
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTARNYA YA 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
SELAMAT MEMBACA 👀
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TYPO BERTEBARAN🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana ruang kelas tempat dilaksanakan ujian, terasa hening dan mencekam. Ada sekitar 25 siswa yang mengikuti ujian untuk mendapatkan beasiswa. Itupun setelah dilakukan seleksi oleh pihak sekolah. Xiao Zhan dan Wang Dalu merupakan siswa yang beruntung, dari ke 100 orang yang mendaftar. Xiao Zhan tampak serius mengerjakan ujiannya. Matanya fokus membaca soal-soal yang akan dikerjakan, hingga ketenangannya mulai terusik, akibat ulah seseorang.
Slurrpp
"Akh... geli." Zhan segera mengusap daun telinganya yang baru saja dijilat.
"Yibo... henti--aahh." Kali ini Zhan memekik pelan akibat cumbuan Yibo di lehernya. Jika saja itu bukan di ruang ujian, mungkin Zhan akan meminta lebih. "Baumu nikmat sekali, My Queen," ucap Yibo seduktif. "Please... biarkan aku ujian dengan tenang. Kau tidak mau kan, kalau ratumu ini bodoh?"
Bagaikan kerbau yang dicocok pantatnya. Iblis Yibo menggelengkan kepalanya sambil menurunkan kedua sudut bibirnya ke bawah. Kemana wajah angkuh dan seramnya?
"Diam! Dan jangan mengganggu konsentrasiku. Atau tidak ada malam pengantin!" Hardik Zhan dengan suara sepelan mungkin.
"Ekm! Mr. Xiao. Apa ada yang membuatmu terganggu? Saya perhatikan sedari tadi Anda sibuk berbicara sendiri."
Zhan mengangkat kepalanya menatap Zhu Yilong, sebagai guru pengawas di kelasnya. "Tidak ada Loashi. Aku hanya sedang memikirkan jawaban sambil berbicara sendiri," elak Zhan disertai senyuman tanpa dosa.
