9. Flower in The Dark

429 62 8
                                    

Hari ini giliran Jungwon yang membawa Curry untuk bermain di rumah Jay. Ia sudah berjanji dengan Yeonbin kalau hari minggu ini akan membuat kue cokelat bersama. Jay mengizinkan saja. Tapi ia tidak bisa membantu. Masih ada kerjaan yang harus ia lakukan di bengkel musiknya.

"Terus kalo udah gini, diapain, Om? Masih lama gak biar jadi kue?" tanya Yeonbin. Kadang ia harus menurunkan Curry yang ingin bergelayut di badannya sambil mengaduk adonan.

Jungwon melihat Yeonbin yang mengaduk adonan kue tapi tidak merata. "Kamu udah capek, ya? Gimana mau menuhin toples-toples ini, Bin?" Jungwon menunjuk tiga toples kaca di meja.

Yeonbin berpikir. "Kan nanti kuenya membesar. Jadi toplesnya penuh. Gitu, kan?"

Jungwon tekekeh. "Kue kering sama roti itu beda, Bin. Bahannya beda, caranya juga beda. Kalo kue cokelat yang kita bikin ini bakal ngembang tapi cuma dikit. Gak kayak roti. Nanti kamu bisa liat sebelum sama sesudah mateng. Sekarang, coba aduk dulu adonannya. Katanya mau bantuin."

Yeonbin lanjut mengaduk dengan bibir bawah ditekuk. "Ternyata capek juga ya masak. Tapi aku gak pernah liat nenek kecapean."

"Berarti nenek Yeonbin hebat," timpal Jungwon.

"Kalo gitu Yeonbin juga hebat, nih. Gak jadi capek." Yeonbin mempercepat gerakan mengaduknya. Membuat Tante Yumi yang baru keluar dari kamar menegur anak itu.

"Bikin kue tuh pake hati, Bin. Nanti gak enak bikinanmu."

"Emang hati bisa masak, Nek?"

Tante Yumi dan Jungwon saling berpandang. Lalu mereka tertawa, tidak sangka dengan pertanyaan Yeonbin barusan.

"Bukan hatinya yang bisa masak, tapi—"

Ting-tong. Suara bel menginterupsi kalimat Tante Yumi.

"Sebentar, Nenek keluar dulu. Kamu yang bener bantuin Omnya. Jangan cuma ngerecokin." Tante Yumi langsung berjalan keluar tanpa menghiraukan Yeonbin yang protes.

"Dari tadi juga Yeonbin udah bantuin. Iya kan, Om?"

Jungwon mengangguk. Kemudian mereka kembali melanjutkan kegiatan membuat adonan. Yeonbin meminta untuk menambahkan choco chip di atas kuenya. Jungwon bilang jangan terlalu banyak, nanti terlalu manis.

Saat Jungwon ingin memasukkan satu loyang ke oven, Tante Yumi masuk dengan berlari menuju pintu yang mengarah ke tempat di mana Jay berada. Ekspresi wanita itu panik, seperti melihat hantu di siang bolong. Tak lama, Jay muncul diikuti Tante Yumi di belakangnya. Jungwon yang melihat itu jadi ikut panik.

"Kenapa, Tante?"

Tante Yumi tidak menjawab. Beliau malah melihat anaknya.

"Bin, jangan keluar," titah Jay

"Kenapa Pa—"

"Kalo Papa bilang jangan keluar, jangan! Ngerti?"

Mendapatkan sedikit bentakan dari Jay membuat Yeonbin terdiam. Kemudian ia mengangguk.

Merasa suaranya meninggi, Jay langsung tersadar. Ia elus kepala Yeonbin sebelum akhirnya keluar bersama sang mama.

"Papa kenapa ya, Om?" tanya Yeonbin heran.

Entah ini firasat Jungwon sendiri atau bagaimana, melihat sikap Jay dan Tante Yumi seperti tadi membuat satu skenario buruk di kepalanya muncul. Semoga saja tidak.

Dan benar, tak lama, suara seseorang menggema mengisi ruangan.

"Yeonbin? Sayang? Ini Papa, Nak. Yeonbin?"

Yeonbin kira itu suara Jay. Makanya ia langsung melepas alat masaknya dan turun dari kursi. Kemudian ia berlari. Namun, baru beberapa langkah, ia berhenti. Di depannya bukan Jay, bukan papanya.

Last Petals [jaywon] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang