ERLANGGA [02]

6.5K 320 98
                                    

Tandai kalau ada yang typo biar ntar enak ngerevisi nya.

Enjoy for my story 🐥

Happy Reading..

"DITOOOOOO!" teriaknya dengan sekuat tenaga.

Tin... Tin...

Suara klakson menggema, seiring dengan bunyi rem yang mendekati keputus-asaan dan—

Brak!

Tabrakan yang tak terelakkan. Tubuh Langga terhempas, namun dalam sekejap dia memeluk Dito dengan sekuat tenaga, melindunginya. Langga merasakan tubuhnya terlempar jauh, namun ia tidak bisa melepaskan Dito, yang kini berada dalam dekapannya.

Segalanya terasa hancur dalam sekejap. Rasa sakit yang luar biasa mulai merambat di seluruh tubuh Langga. Namun yang lebih penting, dia tahu Dito selamat. Dia melindungi adiknya, meskipun dirinya sendiri terjatuh begitu parah.

Kebingungan dan kepanikan memuncak di sekeliling mereka. Anak-anak dari panti berlarian mendekat, terkejut dan cemas. Pengemudi mobil yang menabrak mereka tampak terkejut dan segera menghentikan mobilnya.

Langga yang masih memeluk Dito dengan erat, meskipun tubuhnya terasa lelah dan terluka, berusaha mengangkat kepala dan tersenyum. "Dito... kamu selamat, kan?" ujarnya pelan, dengan suara gemetar.

Dito hanya mengangguk lemah, tangannya memegang erat baju Langga. "Abang... Abang gak apa-apa?"

Langga tersenyum meskipun rasa sakitnya tak tertahankan. "Abang gak apa-apa, Dito. Yang penting kamu selamat," jawabnya dengan suara lemah.

"A-abang." panggil Dito terbata-bata kala melihat mata Langga yang perlahan-lahan terpejam.

Saat ini posisi Dito sudah terduduk berhadapan dengan tubuh tak berdaya sang abang.

"Abang bangun." ucapnya dengan menepuk-nepuk pelan pipi Langga.

"Abang hiks ... Bangun abang!, Bangun!!" pecah sudah pertahanan Dito ia panik dengan keadaan sang abang apalagi melihat darah yang mengalir dari kepala abang nya itu. Langga sebenarnya masih sadar hanya saja ia terlalu lemas untuk menjawab bahkan untuk membuka matanya saja terasa sangat berat.

Belum lagi badannya yang terasa remuk redam dan kepalanya yang terasa ingin pecah ini. Anak-anak panti yang lainnya pun langsung berlari menghampiri Langga dengan air mata yang mengalir deras.

Mereka semua menangis dengan kencang ketika melihat kondisi sangat abang yang jauh dari kata baik itu. Dengan sisa-sisa tenaga, Langga dengan perlahan membuka kedua matanya hingga memperlihatkan wajah Adik-adiknya yang tengah mengkhawatirkannya.

"Jangan nangis, abang gak papa." ucap Langga pelan dengan senyuman manis milik nya.ia tak tega melihat Adik-adiknya itu menangis hanya karena dirinya.

Hingga tiba-tiba seorang warga yang melihat kejadian itu langsung menghampiri mereka dengan orang menabraknya.

"Adek bertahan ya? kita kerumah sakit sekarang." ucap seorang bapak- bapak yang membantu Langga. Langga pun tersenyum tipis kepada bapak itu dan menatap ke arah Adik-adiknya seperti memberikan kode.

"Nanti Adik-adik kamu biar bapak antar kerumah, sekalian ngomong ke orang tua kamu. " celetuk bapak itu seolah mengerti apa maksud dari tatapan Langga

" Saya gak punya orang tua,kami tinggal di panti jadi tolong antar mereka ke panti, Panti Asuhan  Cahaya Ibu. " ucap Langga dengan susah payah karena menahan rasa sakit pada seluruh tubuhnya.ia harus menahan rasa sakit ini agar Adik-adiknya tidak khawatir.

ERLANGGA(Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang