Setelah perkenalan tadi saat ini mereka sedang duduk di meja makan sedangkan Luna sedang berbicara dengan sistem lewat pikirannya.
"Sis gimana misi gue berhasilkan?" Tanya Luna.
[Iya tuan misi Anda berhasil dan hadiahnya sudah ada di laci meja yang berada di kamar nona]
"Yaudah kalo gitu gue mau lanjut makan, lapar banget." Ucap Luna sambil menyudahi pembicaraannya dengan sistem.
"Gimana Luna masakan mami? Enak gak?." Mami Arum bertanya sambil mengambilkan nasi untuk suaminya yang baru datang.
"Enak banget mi, ngalahin makanan di resto-resto bintang lima ini mah." Jawab Luna semangat.
"Hahahaha bisa aja kamu lun." Balas mami Arum.
"Ohk iya semuanya kenalin ini Luna, Luna kenalin ini papi Agra suami mami yang itu ayah Leon suami bunda, nah yang di sana opa Albert sama Oma Diana." Jelas mami Arum memperkenalkan mereka satu persatu.
"Ohk iya Luna kamu sekolah dimana?" Tanya Oma Diana.
"Niatnya si Luna mau daftar di Lauren high school Oma, mungkin besok Luna mulai sekolah deh." Jawab Luna sopan.
"Wah kalau gitu kamu satu sekolah dong sama mereka." Tunjuk bunda nessa kepada Fano dkk.
"Ehk udah lama ni Luna di sini, kalau gitu semuanya Luna pamit pulang dulu ya." Ucap Luna beranjak dari tempat duduknya dan berpamitan untuk pulang kerumah.
"Sis ini jalan pulang kemana dah gue lupa." Ucap Luna.
[Anda tinggal lurus saja dan belok kanan, ingat kali ini belok kanan bukan belok kiri nona]
Sedangkan Luna yang mendengar sistem sedang mengejeknya karena tadi dia salah jalan menjadi kesal.
Saat Luna sedang berjalan menuju arah rumahnya dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang sedang menangis di bangku taman.
"Kenapa tuh orang nangis?"
[Nona anda mendapatkan misi lagi]
"Apaan tuh misinya"
[Misi: menenangkan gadis yang sedang menangis
Hadiah: pewangi tubuh beraroma strawberry yang permanen]"Hum, lumayan juga jadi nanti gue gak mandi pun tetep wangi hahahaha." Batin Luna.
Jujur saja sebenarnya Luna itu orang yang malas mandi tapi takut bau badan, jadi dia akan mandi meskipun terpaksa.
Luna segera mendekati gadis yang sedang menangis tadi. "Kenapa lu nangis di sini?" Tanya Luna.
"Hiks gue capek, padahal gue cuman mau Deket sama dia kayak dulu lagi. Gue bukan mau pacaran sama dia gue cuman mau balik sahabatan kayak dulu lagi hiks." Jawab gadis itu lirih.
"Idih idih lebayy lu, gitu aja nangis liat dong gue ni gak punya temen, gak punya keluarga biasa aja tuh." Ucap Luna santai tanpa menghiraukan tatapan sendu dari gadis di sampingnya.
"Ternyata hidupnya lebih menderita dari pada hidup gue." Batin gadis itu lirih.
"Dah Jan nangis ahk lebayy lu mending kita makan, laper ni gue yuk." Luna menarik tangan gadis itu tanpa persetujuan darinya.
Sedangkan gadis itu hanya pasrah di tarik paksa oleh Luna, bahkan dia masih memandang sendu kearah Luna.
"Lu mau pesen apa? pesen aja tenang gue yang bayar mumpung lagi baik ni gue." Ucap Luna.
[Nona bukan anda sedang baik tapi demi hadiah misikan? Agar anda tidak mandi tapi tetap wangi]
"Oh ya jelas, kalo bukan demi itu mang demi apa?" Balas Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna and sistem
Teen Fictioncerita pertama saya mohon maaf bila ada kesalahan. jangan lupa follow sebelum membaca ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• Luna abigail clancy seorang gadis yatim piatu yang meninggal karena tertabrak truk tetapi jiwanya...