04

166 8 3
                                    

Saat ini Luna sedang sarapan dan pergi ke sekolah tepat waktu agar di cap murid baik. Hey ini hari pertamanya oke, jadi dia harus memberikan kesan yang bagus.

"Sis gue lupa, naik apa gue kesananya? Masa jalan kaki si." Gerutu Luna kesal.

[Nona tidakkah anda ingin memberikan saya nama? Saya tidak mau di panggil sis sis terus seperti sisir saja. Anda bisa membeli kendaraan tapi point anda akan di kurangi bagaimana?]

"Yaudah yaudah gue kasih nama minul aja elah, boleh gue mau motor sport aja biar bisa kebut-kebutan." Ucap Luna.

[Kenapa harus minul nona?]

"Gak usah banyak bacot deh, masih mending lu gue kasih nama." Sewot Luna, masih pagi tapi sistem sudah membuatnya marah.

[Baiklah nona terserah anda, dan motornya sudah ada di halaman. Apakah anda ingin melihat status anda?]

"Boleh deh." Balas luna

Status

Nama: Luna Agatha Christie L
Peran: figuran
              Kecantikan: 52%
              Daya tarik: 53%
              Keimutan: 52%
              Kelicikan: 80%
              Kepintaran: 80%
              Kesehatan: 40%
Keahlian: memasak, beladiri, melukis.
Hadiah: kalung berlian yang hanya ada 2 di dunia.
pewangi tubuh beraroma strawberry yang permanen
              Point: 9.700

"Anjing mahal juga motornya." Gumam Luna menatap monitor hologram di depannya.

[Itu sudah murah nona, jika anda mendapatkan sistem lain sudah pasti harganya lebih dari 200 point]

Jujur saja dia sangat geram dengan nonanya yang sangat tidak bersyukur sama sekali.

"Yaudah deh gue berangkat aja takut telat."

Luna segera pergi meninggalkan rumahnya dengan mengendarai motor barunya dan sedikit ngebut karena dia ingin menjadi murid teladan tentu harus pagi, padahal ini baru jam 06:30 tapi Luna sudah berada di depan gerbang sekolah.

Terlihat beberapa siswa siswi sudah ada di sekolah. Keknya mereka semua murid teladan deh datengnya pagi bener. Pikir Luna.

Sontak kedatangan Luna membuat murid tadi melihat kearahnya dan menatap dirinya heran, murid barukah. Begitulah yang ada di pikiran mereka semua.

"Ehk mau nanya dong ruang kepala sekolah dimana ya?" Luna bertanya kepada salah seorang siswi yang dekat dirinya saat dia turun dari motornya.

"Lurus aja nanti belok kanan, nah di sana ada tulisan ruang kepala sekolah yang itu." Jawab siswi tersebut.

"Oh oke makasih ya."

"Iya sama-sama."

Luna berjalan menuju ruang kepala sekolah sambil memakan permen yang dia minta kepada minul tadi. Bukan minta tapi memalak dengan dalih agar semangat mengerjakan misi.

Tok tok tok

"Masuk." Ucap sebuah suara dari dalam ruangan itu.

Krieettt

"Oh kamu murid baru itu ya? Luna Agatha Christie L benar?" Tanya kepala sekolah.

"Iya pak benar." Jawab Luna.

"Baiklah kelas kamu adalah 10 IPA 2, kamu akan di antarkan oleh pak Bastian." Ucap kepala sekolah kepada Luna dan seorang pria paruh baya sepertinya adalah pak Bastian itu.

"Mari Luna." Ajak pak Bastian.

Pak Bastian pergi dari ruang kepala sekolah di susul oleh Luna yang mengikuti di belakang pak Bastian.

Sepanjang jalan Luna menjadi pusat perhatian selain karena parasnya yang cantik dan menggemaskan karena mereka juga penasaran siapa gadis yang ada di belakang pak Bastian itu.

"Nah kita sudah sampai Luna, silahkan masuk dan pilih saja bangku yang kosong hanya dua yang paling belakang di kiri dan di depan di kanan." Ucap pak Bastian.

"Baik pak terima kasih karena sudah mau mengantarkan saya." Ujar Luna sopan mau bagaimanapun pak Bastian itu guru jadi dia harus membuat citra murid baiknya naik.

Pak Bastian hanya mengangguk dan pergi dari sana, Luna masuk dan memilih meja paling belakang yang kosong karena dia tidak suka duduk di depan selain itu kelas juga masih sepi karena belum ada murid yang datang.

Keheningan di ruang kelas membuat Luna sedikit mengantuk akhirnya dia menenggelamkan wajahnya di lipatan tangganya sambil memejamkan mata. Dia tidak tidur hanya memejamkan mata saja.

Krieettt

Pintu ruang kelas di buka tak lama banyak suara yang masuk kedalam pendengaran Luna, mungkin itu para murid yang lain pikirnya.

Saat pertama kali mereka masuk mereka bingung siapa gadis yang sedang tidur di bangku paling belakang itu Apakah murid baru? Pikir mereka semua.

"Kenapa kalian masih di sini hah?! Bell masuk sudah berdering sedari tadi dan kalian masih berdiri di sini." Ucap seorang guru wanita namanya Bu Henny guru yang terkenal killer dan mengajar pelajaran fisika.

Sontak saja para murid langsung berlari menuju bangku mereka masing-masing dan duduk dengan tenang, Luna yang mendengar suara guru segera mengangkat kepalanya dan melihat kedepan.

"Baiklah sepertinya disini ibu melihat seorang siswi baru, perkenalkan dirimu." Ucap Bu Henny.

Luna segera berdiri dari posisi duduknya tadi. "Perkenalkan nama saya Luna agatha Christie salam kenal semuanya semoga kita bisa menjadi teman baik kedepannya." Ucap Luna jangan lupa senyumnya yang manis terpatri di wajahnya.

Sedangkan seseorang yang berada di kelas itu mematung kala mendengar nama panjang Luna.

"Baiklah Luna nama ibu Henny ibu mengajar fisika di sini." Ucap Bu Henny.

Setelah perkenalan itu pembelajaran kembali di mulai dan Luna fokus memperhatikan kedepan agar dia tidak ketinggalan pelajaran semakin jauh.

Kringgg kringgg

"Baiklah pembelajaran kita sudahi dulu sampai sini karena sudah bell istirahat, kalau begitu ibu pergi dulu permisi." Pamit Bu Henny.

"Lu Luna kan? Kenalin gue Adisty." Ucap Adisty.

"Iya lu pasti udah taukan nama gue?." Tanya Luna.

Adisty menggangguk menjawab pertanyaan Luna tak lama seorang gadis datang dari luar kelas.

"Ehk dis siapa ni? Murid baru?." Tanya gadis yang baru saja datang itu.

"Iya kenalin nama gue Luna, kalo lu?."

"Nama gue Diana."

"Kita ke kantin bareng yuk lun." Ajak Adisty.

"Yaudah ayok kebetulan gue laper ni tadi belum sarapan." Ucap Luna.

Mereka bertiga keluar dari kelas menuju kekantin untuk makan siang, saat tiba di kantin mereka bingung siapa yang memesan dan siapa yang mencari meja.

"Yaudah lu berdua pesen aja gue yang cari meja, buat gue mau bakso, mie ayam sama minumnya jus strawberry oke bye." Luna pergi dari sana untuk mencari meja tanpa menghiraukan kedua teman barunya yang memanggil namanya.

"Nah tuh ada meja kosong, lagian kenapa si gak ada yang duduk di sini. Yaudahlah rezeki anak Soleh mah gini." Luna duduk di sana sambil menunggu kedua temannya dengan bermain hp.

"Ekhem."

Suara itu membuat Luna mengalihkan pandangannya kepada si pembuat suara.

"Ngape bang?" Tanya Luna santai tanpa tau bahwa penghuni kantin sudah ketar ketir dengan sikap Luna itu.

"Lu duduk di bangku kita." Jawab salah satu dari mereka sambil menatap Luna tajam.

______________________________________

Hai hai akhirnya author Coco up kalian panggil aku Coco aja ya biar akrab kita sksd dikit gak ngaruh wir wkwkwk.

Btw sorry ya rada gak nyambung soalnya Coco juga pusing sendiri maklum masih amatir hehehe

Jangan lupa follow, komen, vote, dan share ya guys bye bye

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luna and sistemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang