Chapter 16 - 21

664 89 15
                                    

Chapter 16

Penobatanku menyebabkan kegemparan. Seperti yang diketahui semua orang, ayahku sangat pelit dalam hal penganugerahan pangkat.

Bahkan sang Permaisuri saja memanggilku beberapa kali dan membuat kaki pendekku lelah sekali.

Hari ini, Permaisuri memanggilku lagi.

Pandanganku pada Permaisuri lumayan bagus. Meskipun ia dulunya acuh tak acuh padaku, ia tidak pernah menghentikan kedua putranya untuk mengurusiku.

Itu benar, Kakak Kekaisaran Pertama dan Kakak Kekaisaran Ketiga, keduanya adalah putra dari Permaisuri.

Ketika aku memasuki Istana Ci Ning, Permaisuri sedang duduk di dipan sembari tersenyum.

Ternyata Kakak Pertama juga ada di sini hari ini.

Aku mengeluarkan produk perawatan kulit buatanku dan mempersembahkannya dengan tangan mungilku.

Harus dikatakan bahwa bumi zaman dahulu sangat bagus dan kaya sumber daya alam. Bahan-bahan untuk krim anti penuaan yang sulit untuk ditemukan di kehidupan laluku semuanya ada di sini.

"He Xiao, apa ini?"

Aku maju ke depan untuk memberi hormat dan berkata, "Ibunda Permaisuri, ini adalah produk perawatan kulit yang Putri ini buat sendiri."

Permaisuri tersenyum bahagia dan menyerahkan produk perawatan kulit itu kepada dayang pribadinya. Aku tahu bahwa sebelum Permaisuri bisa menggunakannya, dayang istana harus mencobanya lebih dahulu selama beberapa hari.

Aku juga mencantumkan daftar bahan-bahan di dalamnya untuk memfasilitasi pemeriksaannya oleh tabib kekaisaran.

"Kau benar-benar perhatian. Kakak Pertamamu-lah yang memintamu agar datang kemari hari ini."

Oh?

Aku benar-benar tidak menyangkanya.

Kakak Pertama menatapku sambil tersenyum, menyentuh kepalaku dengan lembut dan berkata, "Ayahanda Kaisar berkata aku kurang bersemangat dan menyuruhku untuk mengobrol dan bermain lebih banyak dengan Adik He Xiao, daripada selalu membaca buku."

Permaisuri juga mengangguk setuju. Orang yang paling ceria di seluruh istana adalah He Xiao.

Walaupun aku kaget, aku dengan cepat menerima fakta bahwa kini aku memiliki seorang "pengikut kecil".

"Kalau begitu Kakak Pertama, mari kita keluar istana!"

*

*

*

Chapter 17

Permintaan kami untuk meninggalkan istana pun dengan cepat disetujui. Selagi kami meninggalkan kota, Kakak Pertama pun tidak tahan untuk menanyaiku: "Adik, kenapa kita tidak bermain di dalam ibu kota saja?"

Tentu saja kita tidak akan bermain di dalam ibu kota. Kakak Pertamaku ini tidak pernah keluar dari zona nyamannya dan sangat amat dilindungi dengan baik.

"Kakak Pertama, hari ini Adik ini akan membawamu untuk memainkan sesuatu yang berbeda."

Aku tersenyum polos.

Kakak Pertama mengangguk sambil berpikir keras.

Keretanya bergoyang-goyang selama satu shichen sebelum kami akhirnya tiba di tujuan yang kusebutkan.

(T/N: 1 shichen = 2 jam.)

Di tempat ini, tinggallah seorang pria yang sejenius Zhuge Liang. Bukunya mengatakan bahwa, karena Kakak Kekaisaran Kedua gagal memenangkan hatinya beberapa kali, ia pun mengutus orang untuk menghancurkan seluruh keluarganya.

After Transmigrating into a Book, My Father Emperor Could Hear My Inner VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang