06.48
Waktu yang terpampang pada jam digital yang terletak di samping tempat tidur, Ashel berusaha menggapai kekasihnya yang seharusnya berada disampingnya, namun nihil, dirinya terbangun seorang diri.
Menyadari hal tersebut, gadis berusia 21 tahun itu seketika langsung terduduk diatas kasur, dirinya paling tidak suka bangun seorang diri di pagi hari.
"Good Morning Cel", ucap Kathrin menyambut Ashel yang sekarang sedang berjalan memasuki ruang kerja Kathrin, melangkah menuju dirinya,
Kathrin yang duduk di kursi kantor berhadapan dengan meja kerjanya tersenyum melihat kekasihnya, diam-diam ia sangat mengagumi paras Ashel yang tampak begitu indah ketika baru bangun tidur,
Dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul, mengabaikan ucapan Kathrin, Ashel membawa tubuhnya duduk diatas pangkuan kekasihnya yang usianya terpaut satu tahun lebih muda itu,
Selanjutnya ia menelungkup masuk ke ceruk leher Kathrin, dengan proporsi tubuh Kathrin yang memang jauh lebih tinggi dari Ashel, membuat dirinya dengan mudah menemukan posisi nyaman, dirinya kemudian kembali memejamkan matanya.
Bibir Kathrin kembali melengkungkan senyum, kemudian dengan siaga memeluk gadisnya itu, sembari memberikan usapan pada punggung milik gadisnya, membantu gadisnya untuk kembali masuk ke dalam alam mimpi.
"Kalo marah marah aja kek monster, padahal mah clingy parah gini" batin Kathrin, yang kemudian terkekeh gemas atas tingkah Ashel.
Dengan tetap memberikan usapan pada punggung Ashel, dirinya kemudian melanjutkan membaca dokumen perusahaan, sesekali dirinya berikan kecupan kecil di pucuk kepala Ashel,
Selain berfokus pada karirnya di bidang streaming game online, dirinya juga terpaksa harus menuruti kemauan Ayahnya untuk mulai ambil andil dalam bisnis keluarga Indarto, setelalu melalui perdebatan panjang, akhirnya Kathrin menyetujui permintaan sang Ayah dengan syarat dirinya akan bekerja secara remote dari rumah.
Kathrin memang pribadi yang penuh emosi dan dapat dengan mudah tersulut amarahnya, namun sekembalinya menjalin hubungan dengan Ashel, dirinya berkomitmen penuh untuk mulai mengendalikan sifat-sifat itu,
Perihal masalah kemarin malam, dirinya juga sebisa mungkin melupakan pertengkaran tersebut, ia dapat memahami sikap Ashel, gadisnya itu memang dasarnya seseorang yang sangat anti dibohongi, terlebih saat awal keduanya kembali menjalin hubungan, Kathrin sudah berjanji untuk tidak merokok.
"Ini jam berapa?", ucap Ashel, dengan wajah yang masih terbenam pada leher Kathrin,
"Apaa Aceel? Aku gabisa denger",
Kathrin kembali menghentikan aktivitasnya dan berfokus pada gadis dalam pelukannya itu,
"Sini coba ngomong yang bener, bangun dulu", lanjut Kathrin dengan begitu lembut.
Ashel kemudian mengangkat kepalanya dan duduk sepenuhnya menghadap Kathrin, ia ambil waktu sebentar untuk memanggil jiwanya sepenuhnya,
Kathrin tatap wajah Ashel-Nya itu, lalu kembali terkekeh gemas, dengan satu tangan yang masih setia di pinggang Ashel, Kathrin bawa satu tangan lainnya untuk mengelus pelan pipi gembul milik gadisnya itu,
"Kenapaa?", ucap Kathrin lagi, saat Ashel mulai membalas tatapannya,
"Jam berapa Kath?", ulang Ashel,
Setelah mengintip jam digital pada meja kerjanya, Kathrin kembali fokus pada wajah Ashel, "Tujuh lewat dua puluh, Sayang", jawab Kathrin,
Ashel sedikit kaget, "Sayang?", ucap Ashel pada dirinya sendiri,
"Iyaa kenapa?", jawab Kathrin,
"Enggak", ucap Ashel lagi yang membuat Kathrin mengerutkan keningnya bingung,
"Kok kamu manggil aku sayang?", ucap Ashel, ia kira pagi ini kekasihnya itu masih akan dalam keadaan sendu dan penuh kemarahan,
"Gaboleh?", tanya Kathrin masih keheranan,
"Boleh!", ucap Ashel dengan semangat,
"Tapi kan...", dirinya lalu meluruhkan bahunya, kemudian ia hembuskan napas kasar,
"Tapi??", tanya Kathrin lagi pada kalimat Ashel yang menggantung,
"Tapi kan.... kamu lagi marah sama aku", ucap Ashel dengan kepala yang tertunduk, tidak lagi berani menatap Kathrin,
Kathrin lantas tertawa, Ashel yang mendengar tawa Kathrin lalu mengangkat kepalanya dan memandang heran Kathrin, masih dengan wajah cemberutnya,
"Acel kan udah minta maaf semalem", jawab Kathrin seraya merapihkan poni Ashel,
"Tapi semalem kamu lebih milih ngindarin aku,"
"Bahkan mau bobo di sofa", Kembali Ashel tertunduk,
"Iyaaa kan soalnya semalem Kath lagi capek Aceel," jawab Kathrin lembut berusaha menjelaskan,
"Sekarang udah gak capek, udah baik-baik aja, udah..", sengaja Kathrin menggantung kalimat terakhirnya,
"Udah apa Kath?", tanya Ashel
"Udah jatuh cinta lagi sama Acel", Kathrin menuntaskan kalimatnya, dirinya tersenyum hangat melihat wajah Ashel yang perlahan mulai menunjukan rona merah,
Ashel kembali menelusup ke leher Kathrin, ia peluk erat kekasihnya itu, Kathrin pun membalas mendekap Ashel, ia kecup kembali kepala Ashel.
Setelahnya, Ashel menegapkan tubuhnya, masih dalam pangkuan Kathrin, dirinya merasa masih perlu memberikan permohonan maaf kepada Kathrin,
"Aku sekali lagi minta maaf yaah Kath,"
"Aku salah udah langsung nyimpulin sendiri, and berasumsi sendiri,"
"Seharusnya aku bisa lebih percaya sama pacar aku", usai Ashel,
Kathrin kemudian tersenyum mendengar ucapan Ashel,
"It's okaay baby,"
"One thing you should know, meskipun sulit sekali untuk ga merokok, bahkan beberapa kali aku hampir nurutin nafsu aku untuk ngisep barang itu,"
"Tapi gak Cel, kalaupun aku udah ga bisa nahan, pasti aku akan izin ke kamu, lagian aku masih bisa nge pods juga hehe",
Ashel lalu memutar matanya malas,
"Aku juga minta maaf yaa, kemarin aku kelepasan, gak seharusnya aku marah-marahin kamu", tutup Kathrin,
Kemudian bergerak maju mengecup lama kening Ashel, setelahnya keduanya tersenyum bersamaan, saling menatap satu sama lain,
"Aku sayang kamu Kath," ucap Ashel,
"Kath juga sayang Acel," balas Kathrin,
"Udah yuk, aku laper Cel", lanjut Kathrin,
Ashel terkekeh gemas, dengan tangan yang ia kalungkan pada leher Kathrin,
"Mau makan apa Kathrin", tanya Ashel,
"Kamu", jawab Kathrin, yang lalu menunjukkan senyum menggodanya,
"Kathrin!" kaget Ashel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oceans [One Shot Story]
FanficThis will be a bunch of one shots about many pairing on jeketii, hope u'll like it <3 https://saweria.co/naturaldisasters i appreciate every donation, thankyou