BAB I
Selamat Membaca
.
.
.
."Jungkook-ah, ayo...akhiri hubungan ini!"
Seketika dunia Jungkook terasa hancur, seperti baru saja diselimuti gelombang tsunami yang begitu tinggi.
Dia membatu menatap seseorang yang beberapa detik lalu masih menjadi kekasihnya, "Wae?" Tanyanya masih tak percaya.
Taehyung tidak menjawab, hanya menghela napas saja. Dia menatap wajah kelinci kecil itu dengan perasaan sedih. Air mata sudah menumpuk di kedua matanya yang bulat. "Hyung, jawab aku!"
Taehyung masih diam.
"Aniyo.....aku tidak ingin hubungan kita berakhir!" Kepalanya menggeleng keras. Air mata pun sudah jatuh membasahi pipinya.
Taehyung mendekat dan memeluk tubuh bergetar Jungkook. Sungguh dia juga merasakan kesedihan yang sama. "Jungkook-ah, melihatmu menangis membuat hatiku sakit, jadi berhentilah menangis." Ucapnya lembut.
"Kau yang membuatku menangis, hyung!" Tangisan Jungkook makin menjadi. "Kau selalu menyakinkanku untuk tidak akan meninggalkanku apapun yang terjadi. Kau bilang akan membuat dunia kita sendiri jika dunia ini tidak merestui kita. Kau bilang aku hanya perlu percaya padamu dan semuanya akan baik-baik saja!"
"Maafkan aku!" Gumamnya sangat pelan masih mendekap Jungkook dalam pelukannya. Rasanya tidak rela untuk melepas pelukan itu.
Taehyung melepaskan pelukannya. Tangannya memegang pundak Jungkook dengan wajah tertunduk beberapa detik. "Awalnya aku yakin bisa menciptakan dunia untuk kita, tapi sekarang aku ragu. Bahkan sekarang aku tidak percaya dengan diriku sendiri apa bisa melindungimu. Maafkan aku." Ucapnya penuh penyesalan. Dia berusaha keras tidak menampakkan wajah sedihnya. Sekuat tenaga dia menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Hyung, aku tidak ingin maafmu. Aku hanya ingin kau tidak meninggalkanku. Bukankah kau bilang ingin hidup bersamaku selamanya?" Rengek Jungkook. Wajahnya sudah basah dengan air mata.
Taehyung melepaskan tangannya dari pundak Jungkook. "Jungkook-ah, kita tidak benar-benar berpisah dan aku tidak meninggalkanmu. Bukankah kita dalam grup yang sama? Itu artinya kita akan selalu bersama- sama!" Dia mencoba meyakinkan.
Jungkook menggelengkan kepala. Ia tidak setuju dengan pernyataan Tae hyungnya. "Aku ingin kita tetap bersama sebagai sepasang kekasih! Ku mohon jangan seperti ini!"
"Jungkook-ah, aku akan tetap menyayangimu dan tetap mencintaimu...." Taehyung menghela napas dalam sebelum melanjutkan ucapannya, "Tetapi sebagai dongsaeng bukan sebagai kekasih" lanjutnya lirih. Hatinya ragu dengan ucapannya sendiri, tetapi tetap memaksa mengucapkannya.
Jungkook masih dalam tangisannya.
"Jungkook-ah, setelah ini hiduplah dengan baik. Kau bisa berkencan dengan gadis manapun atau kau bisa fokus dengan kariermu terlebih dahulu. Aku akan selalu mendukungmu." Taehyung sudah tak sanggup menahan kesedihannya dan menahan air matanya agar tidak berlinang dihadapan Jungkook. "Aku akan istirahat, kau istirahatlah juga!" Ucapnya dan berlalu dari hadapan mantan kekasihnya yang masih menangis.
Butiran bening seketika lolos begitu saja dari mata Taehyung saat ia membalikkan badan dan berjalan meninggalkan Jungkook seorang diri. Pertahanannya kini benar-benar sudah runtuh. Sambil berjalan dia menyeka air matanya yang terus-menerus keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Again
FanfictionHanya cerita fiksi karangan penggemar yang terinspirasi dari shipper taekook. . . . .