Banyak Hal Yang Terjadi

110 8 0
                                    

"Nak Afka mau minum apa ?" Tawar Bu Wati pada Rafka yang akhirnya memutuskan untuk mampir ke rumah Salma

"Ga usah repot-repot Bu, tapi kalau boleh saya mau makan donat kentang bikinan Ibu lagi !" Goda Rafka pada Bu Wati

"Boleh, besok Ibu titip pada Salma ya donatnya. Biar sekalian dibagikan kepada orang kantor !" Ucap Bu Wati dengan senang

"Eh ! Ga usah Bu, mmh.. maksudnya cukup bawakan untuk Pak Rafka saja !" Salma takut donat kentang buatan ibunya dihina atau bahkan tidak dimakan oleh para rekan kerjanya

"Salma tidak pernah cerita kalau dia satu kantor dengan Nak Afka !" Bu Wati terus bercerita pada Rafka mengabaikan Salma yang berjalan ke kamarnya untuk membersihkan diri

"Sebelumnya saya juga tidak tahu Bu, karena seminggu kemarin saya keluar kota !" Jelas Rafka yang masih bisa didengar oleh Salma dari kamarnya

"Jadi sejak tadi pagi, dia sebenernya tau dan inget sama gue !" Salma mengumpat kesal ketika melihat wajah datar Rafka yang seolah tidak mengenalnya di kantor.

"Move on Sal ! Jangan mimpi deh lo ! Sekarang saatnya fokus kerja, supaya bisa nabung dan beli rumah buat Ibu !" Salma berlalu menuju kamar mandi setelah menyemangati dirinya sendiri

"Sejak kapan Ibu tinggal di sini ?!" Tanya Rafka memperhatikan rumah Salma yang terbilang sangat sederhana

"Baru beberapa bulan yang lalu, ini juga ngontrak Nak ! Dulu Salma mendadak pindah karena kami tidak punya tempat tinggal setelah rumah kami dijual !" Jelas Bu Wati dengan merenung

"Sejak Ayah Salma meninggal, kehidupan kami harus mulai dari nol lagi. Rumah dijual untuk membayar hutang dan membiayai pernikahan kakak laki-laki Salma !" Jelas Bu Wati dengan berkaca-kaca

"Mmh.. kenapa Ibu tidak tinggal bersama mereka !" Tanya Rafka penasaran

"Istrinya ingin hidup mandiri tanpa Ibu dan Salma, jadi kami memilih untuk hidup di kampung saja !" Bu Wati terlihat menghapus air matanya dan tersenyum ke arah Rafka

"Ternyata banyak yang terjadi dikehidupanya selama ini !" Gumam Rafka

"Bu, saya permisi pulang dulu ! Saya baru ingat kalau ada janji !" Pamit Rafka pada Bu Wati

"Loh ? Pak Rafka mana Bu ?!" Tanya Salma yang baru selesai mandi

"Sudah pulang !"

—-oOo—-

Salma menyunggingkan senyum ketika melihat bingkisan donat yang dibawakan ibunya untuk Rafka. Bahkan ibunya sengaja menyiapkan bekal khusus untuk makan siang Rafka.

"Sal ! Pak Rafka lagi ada urusan di luar, kamu langsung masuk aja ke ruangannya !" Ucap salah satu teman kerja Salma

"I-iya !" Jawab Salma

"Apa itu ?" Tunjuknya pada paper bag yang dibawa Salma

"Anu, itu.. bekal saya !" Salma tidak mungkin mengatakan kalau semalam Rafka mengantarnya pulang, dan minta dibawakan donat buatan ibunya.

"Oh ! Kalau makan di kantin aja ya, jangan di ruangan Pak Rafka !" Salma mengangguk dan langsung berjalan menuju ruangan Rafka

"Sampai jam berapa dia datang ? Takut donatnya ga enak lagi !" Salma tampak gelisah menunggu kedatangan Rafka

Ceklek...

"Nunggu saya ?!" Tanya Rafka yang melihat Salma berdiri menghadap ke arah pintu

Salma memalingkan wajah untuk menyembunyikan wajah merahnya dari Rafka.

"Maaf saya tadi ada urusan di luar kantor !" Jelas Rafka yang mendapat anggukan kecil dari Salma

"I-ini..."

"Ayah !! Aku kan mau main ke mall kenapa diajak ke kantor !" Suara anak laki-laki berumur sekitar 6 tahun menghentikan ucapan Salma pada Rafka

"Eh ! Siapa ini ?! Tante cantik, namanya siapa ? Kenalin nama aku Raka Lukman Nugraha !" Bocah laki-laki berwajah tampan itu menggoda Salma

"Jangan ganggu Tante itu !" Tegur Rafka

"Mmhh ! Maaf mengganggu, saya akan mengerjakan di ruangan saya saja Pak !" Pamit Salma dengan terburu-buru

"Tapi..?"

—-oOo—-

"Kamu mengharap apa Sal ?! Bodoh ! Kenapa ga mikir sejauh itu ?! Ga mungkin kan dia belum menikah ?! Kamu terlalu terbawa suasana Sal !"

Salma menikmati makan siangnya dengan tidak berselera, berbagai asumsi memenuhi pikirannya saat ini.

Terlalu terbawa perasaan ketika Rafka semalam mampir ke rumahnya, membuat Salma melupakan status atasannya itu.

Kurang lebih 6 tahun mereka tidak pernah bertemu, pasti terjadi banyak hal dalam kehidupan mereka masing-masing. Terlebih sebelumnya memang tidak ada ikatan apapun diantara mereka.

"Ini, donat saya kan ?!"

Salma terperanjat ketika Rafka tiba-tiba duduk di depannya dan mengambil bingkisan donat di atas meja.

"Saya adukan pada Bu Wati kalau putrinya tidak memberikan titipan saya !" Rafka dengan santainya duduk dan menikmati donat tanpa memperdulikan tatapan para karyawan lain.

"Ngapain Pak Rafka ke meja Salma ?!"

"Ya.. mau apa lagi, Pak Rafka pasti lagi membahas pekerjaan Salma !"

Bisikan-bisikan para karyawan di kantin siang itu membuat Salma sedikit emosional, entah karena periode datang bulannya akan segera tiba atau ada hal lain yang membuatnya sedikit sensitif hari ini.

"Pak ! Mulai sekarang sebaiknya Bapak menjaga jarak dengan karyawan biasa seperti saya ! Saya tidak mau ada salah paham diantara kita, terlebih istri Bapak !" Salma membereskan dua kotak bekalnya dan berlalu meninggalkan Rafka dan tatapan menyelidik para teman kerja lainnya.

"Istri ?!"

Samarinda, 12 Desember 2023

Donat Kentang [ Short Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang