Stories of Dewa's Past

[ EMPAT ]

Seketika Dewa langsung kebingungan. Dia tidak bisa memainkan seruling itu karena ia tidak pernah memainkan seruling sebelumnya, namun di satu sisi ia harus melawan Viones yang memiliki kekuatan yang berbahaya seperti yang dikatakan oleh Reblies.

———————————

Secara mengejutkan, tubuh Dewa serasa seperti ada yang mengontrol tubuhnya, termasuk seruling yang ia pegang itu. Seruling yang ia pegang itu bergerak menuju mulutnya, dan mulutnya langsung meniup seruling yang dipegangnya.

Nada yang enak untuk didengar keluar dari seruling itu, termasuk kekuatan angin yang entah darimana asalnya datang mengelilingi Dewa yang sedang memainkan seruling tersebut.

Perlahan-lahan, warna mata dan rambutnya berubah menjadi hijau muda. Seragamnya sudah berubah menjadi pakaian abad pertengahan. Mata tajam itu menatap kearah Viones yang terkejut melihat perubahan Dewa, dan Dewa berhenti memainkannya.

Pakaian abad pertengahan berwarna hitam dengan ornamen emas, perubahan warna mata dan rambut, anting di telinganya, kalung khas abad pertengahan, sepatu boots pria di abad pertengahan, sarung tangan tanpa jari, seruling, serta jubah hitam dengan ornamen emas. Ya, semuanya berada ditubuh Dewa.

Ganteng tidak, ganteng tidak, ganteng tidak? YA GANTENG LAH MASA ENGGAK! - nthan

back--

Reblies yang berada dibelakang Dewa tersenyum melihatnya, ia sangat bangga dengan perubahan Dewa.

"Tampan sekali, Dewa Argantara." Gumam Reblies tersenyum. Sepertinya... Reblies tidak ingat kalau dulu dia juga seperti Dewa.

Viones yang melihat itu langsung menyerang Dewa dengan kekuatannya, namun langsung dibalas dengan kekuatan angin milik Dewa yang sedang memainkan serulingnya lagi.

Viones yang kesal karena kekuatannya diserang balik dengan kekuatan angin dari Dewa lantas mengubah dirinya menjadi sesosok yang mengerikan.

Ini Viones.

back--

"Lagi mode jahat ternyata." Gumam Dewa menatap Viones tajam. Dirinya juga ikutan merubah dirinya menjadi sesosok malaikat berambut panjang, dengan topi jubah yang menutupi kepalanya.